Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Ajukan Syarat Damai: Pengakuan atas Wilayah Ukraina yang Direbut

bendera Rusia (x.com/mfa_russia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Senin (28/4/2025), mengaku sudah siap mengadakan negosiasi damai dengan Ukraina. Namun, ia mensyaratkan pengakuan internasional wilayah dudukan di Ukraina sebagai teritori resmi Rusia. 

"Pengakuan internasional kepada Krimea, Sevastopol, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia sebagai bagian dari Rusia adalah perintah lain. Semua komitmen Kiev harus mengikutinya, termasuk dengan mekanisme pemaksaan dan secara permanen," ungkapnya, dikutip Tass.

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku tidak akan mengakui Krimea sebagai teritori Rusia. Pernyataannya dikecam oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan menudingnya ingin memperpanjang perang di Ukraina. 

1. Rusia minta jaminan Ukraina tidak masuk NATO

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Lavrov menambahkan bahwa salah satu permintaan lain dari Rusia adalah jaminan Ukraina tidak akan bergabung dalam NATO dan berdiri sebagai negara netral. 

"Rusia meminta Ukraina mematuhi deklarasi kedaulatan pada 1990 untuk menjadi negara netral. Faktor ini membentuk salah satu dari dua pilar untuk akhir dari krisis di Ukraina yang sesuai dengan kepentingan Rusia. Faktor lainnya adalah demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina," tuturnya.

Ia menambahkan, tidak boleh ada lagi sikap anti-Rusia di Ukraina dan mengharuskan semuanya dikembalikan seperti semula, termasuk dalam bahasa, budaya, media, dan kepercayaan Ortodoks. 

Lavrov menyebut, Rusia juga mendesak jaminan keamanan solid untuk negaranya dari segala ancaman. Ia menyebut bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) menebarkan ancaman besar di sepanjang perbatasan. 

2. Kremlin desak Ukraina untuk segera bertindak

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia sudah siap bernegosiasi. Ia mendesak Ukraina segera bertindak untuk mengakhiri perang di negaranya. 

"Rusia sudah berulang kali memberikan sinyal kesiapannya memulai negosiasi dengan Ukraina tanpa persyaratan. Upaya ini masih terus berlanjut dan itu yang dapat saya katakan. Kiev harus segera bertindak untuk melanjutkan negosiasi damai dengan Moskow," terangnya, dilansir The Moscow Times

Peskov menyebut, Ukraina selama ini yang memblokir segala upaya negosiasi damai. Ia pun mengkritisi pernyataan Zelenskyy yang mengaku tidak akan berbicara langsung dengan Rusia selama masih dipimpin Presiden Vladimir Putin. 

3. Trump sebut Zelenskyy sudah siap serahkan Krimea kepada Rusia

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Sementara itu, Trump menyebut bahwa Zelenskyy sudah siap untuk menyerahkan Krimea kepada Rusia sebagai bagian dari perjanjian perdamaian. Komentar ini disampaikan setelah mengkritisi penolakan Zelenskyy untuk mengakui Krimea. 

Di sisi lain, Trump mengaku frustasi dengan sikap Rusia dan mendesak Putin untuk menghentikan serangan. Ia pun memintanya untuk segera menyetujui perjanjian perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina. 

"Saya ingin dia menghentikan tembakan, duduk, dan menyetujui perjanjian damai. Kami sudah membatasi sebuah perjanjian dan saya percaya bahwa dia akan menandatanganinya dan menghentikan aksinya," kata dia, dilansir The Kyiv Independent.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us