Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Janjikan Bantuan Rp17,2 Triliun untuk Lebanon

Bendera Uni Eropa (Unsplash.com/Christian Lue)

Jakarta, IDN Times - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan paket bantuan untuk Lebanon sebesar 1 miliar euro atau Rp17,2 triliun. Pada Kamis (2/5/2024), dia mengatakan dana tersebut untuk membantu ekonomi dan membendung aliran pengungsi ke Eropa.

Dana itu seluruhnya merupakan hibah dan akan disalurkan pada 2027. Ini akan membantu Lebanon memperkuat layanan dasar pendidikan, perlindungan sosial dan kesehatan, serta membantu reformasi ekonomi.

Sekitar tiga perempat dana secara khusus didedikasikan untuk membantu Beirut mengatasi tantangan dari pengungsi Suriah. Terjadi peningkatan jumlah migran Suriah yang transit di Lebanon dan tiba di Siprus, yang membuat negara Uni Eropa (UE) kewalahan.

1. Upaya menanggulangi lonjakan migran

Pengumuman ini disampaikan pertemuan pejabat UE dengan Perdana Menteri (PM) Najib Mikati dan Presiden Sipur Nikos Christodoulides di Beirut.

"Kami membahas bagaimana kami dapat memperkuat hubungan politik dan ekonomi serta mendukung keamanan dan stabilitas Lebanon," kata von der Leyen, dikutip dari Politico.

Siprus telah merasa kewalahan akibat meningkatnya jumlah migran Suriah yang datang ke negaranya. Lebih dari 2 ribu orang tiba di negara melalui laut selama tiga bulan pertama tahun 2024.

"Untuk membantu Anda dalam mengelola migrasi, kami berkomitmen untuk menjaga jalur hukum tetap terbuka bagi Eropa dan memukimkan kembali pengungsi dari Lebanon ke UE. Pada saat yang sama, kami mengandalkan kerja sama yang baik dari Anda untuk mencegah migrasi ilegal dan memerangi penyelundupan migran," kata von der Leyen.

2. Membantu Lebanon mengatasi pengungsi

Mikati memuji paket bantuan itu dan mengatakan bahwa keamanan negaranya adalah keamanan bagi negara-negara Eropa. Dia juga mengatakan, eskalasi krisis di wilayah itu dapat meluas ke Eropa.

"Masalah yang terlihat di perbatasan Siprus hanyalah satu contoh dari apa yang bisa terjadi jika masalah ini tidak diatasi," katanya dikutip dari Associated Press.

Lebanon yang dilanda krisis ekonomi parah, menampung hampir 780 ribu pengugsi Suriah yang terdaftar. Ada ratusan ribu lainnya yang tidak terdaftar. Para pejabatnya selama bertahun-tahun telah telah meminta komunitas internasional agar bisa memukimkan kembali para pengungsi Suriah.

Siprus, di sisi lain, mengeluh karena menerima lonjakan migran yang tidak teratur dari Suriah, yang datang dengan kapal dari Lebanon. Oleh karena itu, bantuan UE itu juga akan diberikan kepada para nelayan Lebanon agar tidak menjual perahu kepada penyelundup.

3. Mencari cara untuk memulangkan para pengungsi

ilustrasi tenda-tenda pengungsi (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Selain pengungsi Suriah, Lebanon juga menampung lebih dari 210 ribu pengungsi Palestina. Ini memicu kekhawatiran ketidakstabilan regional.

"Kami memahami tantangan yang dihadapi Lebanon dalam menampung pengungsi Suriah. Penting untuk memastikan kesejahteraan komunitas tuan rumah dan pengungsi Suriah," kata von der Leyen, dikutip dari Euro News.

Dia berjanji mencari cara untuk membuat bantuan UE lebih efektif, termasuk memfasilitasi pendekatan yang lebih terstruktur terhadap pemulangan sukarela para pengungsi, bekerja sama dengan badan pengungsi PBB (UNHCR).

Christodoulides mengapresiasi Lebanon yang telah menampung pengungsi, tapi juga menyadari tekanan besar yang ditimbulkan terhadap perekonomiannya. Dia mendukung usulan von der Leyen untuk kerja sama dengan mitra seperti UNHCR dalam memulangkan pengungsi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us