Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Debat Capres AS, Muncul Ancaman Bom di Ohio

ilustrasi situasi pengamanan kepolisian (unsplash.com/markusspiske)

Jakarta, IDN Times - Email berisi ancaman bom terkirim kepada sejumlah kantor dan media pada Kamis-Jumat di Springfield, Ohio. Ancaman tersebut menebar ketakutan bagi warga di Springfield.

Dua sekolah dasar dan satu sekolah menengah dievakuasi dan diliburkan pada jumat (13/09/2024), serta anjing pelacak dikerahkan kepolisian Ohio untuk menelusuri beberapa gedung, termasuk balai kota, dua sekolah dasar, dan kantor pengurusan SIM, sebagai bentuk waspada terhadap ancaman.

Pihak berwenang sedang bekerja sama dengan FBI untuk menemukan pelaku penyebar ancaman tersebut. Namun, tidak diketahui apakah ancaman disebarkan oleh orang yang sama.

1. Ancaman tersebar di Springfield setelah debat calon presiden AS

Kota Springfield menjadi perhatian setelah Donald Trump, dalam acara debat pada Selasa (10/09/2024), menyebut imigran Haiti yang dirumorkan memakan hewan peliharaan di kota tersebut.

Kota Springfield memang memiliki hubungan dengan imigran Haiti yang datang untuk mencari kehidupan. Terdapat hampir 20 ribu imigran Haiti dalam empat tahun terakhir.

"Di Springfield, mereka memakan anjing. Orang-orang yang datang, mereka memakan kucing. Mereka memakan, mereka memakan hewan peliharaan orang-orang yang tinggal di sana," kata Trump.

Setelah moderator debat memeriksa pernyataannya, Trump menolak untuk menarik kembali pernyataan tersebut.

Selama dua hari, tersebar ancaman yang dikirimkan melalui email yang menargetkan sejumlah gedung pemerintahan dan sekolah.

Kepala polisi, Allison Elliot, mengatakan bahwa ancaman pertama dikirimkan pada Kamis dengan menargetkan balai kota, kantor penerbitan SIM, dan dua sekolah dasar. Sementara itu, dua ancaman dikirimkan kembali pada Jumat yang menargetkan lebih banyak fasilitas umum dan komisaris kota, serta pegawai kota.

Wali Kota Springfield meyakini bahwa ancaman tersebut didasarkan pada rasisme terhadap warga Haiti dan disebarkan hanya berdasarkan rumor negatif yang belum terbukti. Ia juga menyayangkan seorang politisi di panggung nasional telah menyebarkan berita yang tidak benar dan menggambarkan hal yang buruk tentang komunitas di kota mereka, dikutip dari Global News

2. Keluarga Haiti di Ohio merasa tidak aman

Ancaman tidak hanya dirasakan oleh warga Springfield, juga dirasakan oleh keluarga imigran Haiti di Ohio. Banyak dari mereka yang takut keluar rumah dan memilih untuk melarang anak mereka bersekolah demi keselamatan.

“Banyak keluarga mulai berpikir untuk meninggalkan Springfield setelah kejadian tadi malam dan beberapa anak bahkan tidak pergi ke sekolah karena takut diserang,” kata SP, dengan nama samaran, dikutip dari Haitiantimes.

Terdapat juga serangan terhadap mobil seorang warga Haiti. Serangan tersebut menyebabkan jendela mobil pecah dan disiram dengan air keras. Ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, tetapi tidak ada hasil.

“Saya harus pindah karena daerah ini tidak lagi cocok untuk saya. Saya bahkan tidak bisa meninggalkan rumah untuk pergi ke Walmart. Saya cemas dan takut,” kata dia.

Sementara itu, banyak unggahan di media sosial yang menyebarkan berita bohong terkait imigran Haiti juga telah memperparah keadaan. Unggahan dan komentar pengguna media sosial banyak yang menggunakan nada rasis dan anti-imigran. Sayangnya, rasisme tersebut juga ditunggangi oleh sejumlah politisi di Amerika Serikat.

3. Presiden Joe Biden tanggapi pernyataan Trump

Selama masa pemilihan presiden, Trump terus menggunakan imigran sebagai bahan kampanye, dengan menebarkan ketakutan dan menggambarkan imigran sebagai sesuatu yang buruk.

Sebagian pendukungnya terlihat di media sosial mendukung gagasan Trump untuk melakukan deportasi masal, terutama imigran Haiti di Springfield, yang dinarasikan Trump telah memakan hewan peliharaan.

Presiden Joe Biden mengecam pernyataan rasis tersebut. Ia pun menuturkan.

"Apa yang dia lakukan ini harus dihentikan. Ini harus dihentikan," kata Biden.

Pernyataan Biden diperkuat oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, yang merupakan seorang Haiti-Amerika. Pesan tersebut adalah pembelaan terhadap komunitas Haiti di Springfield, Ohio. Ia juga merasa tersinggung dengan pernyataan Trump dan menyebutnya sebagai fitnah yang sangat aneh dan penuh kebencian, dilansir dari ABC. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Irfan
EditorMuhammad Irfan
Follow Us