Usai Kecelakaan di Jepang, Semua Osprey Dilarang Terbang di AS

Jakarta, IDN Times - Semua helikopter Amerika Serikat (AS) jenis Osprey V-22 dilarang terbang. Keputusan tersebut diumumkan pada Rabu (6/12/2023) malam.
Langkah itu merupakan dampak dari kecelakaan mematikan sebelumnya yang terjadi di Jepang. Tokyo sendiri telah melarang terbang 14 Osprey miliknya usai insiden mematikan tersebut.
Angkatan Udara (AU), Angkatan Laut (AL) dan Korps Marinir AS mengatakan bahwa penyelidikan masih terus dilanjutkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Sementara ini diduga ada kegagalan material dan bukan kesalahan kru yang menyebabkan kecelakaan.
1. Penyebab utama kecelakaan belum diketahui

Lebih dari 400 unit Osprey berbagai varian yang dimiliki oleh AS. Untuk AU, mereka memiliki 51 unit, Marinir memiliki 400 unit dan AL mengoperasikan setidaknya 27 unit.
Dilansir Associated Press, kecelakaan Osprey di lepas pantai Jepang telah menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan kendaraan tersebut. Osprey juga diketahui terlibat dalam beberapa kecelakaan fatal dalam waktu yang relatif singkat.
"Informasi investigasi awal menunjukkan potensi kegagalan material yang menyebabkan kecelakaan tersebut, namun penyebab utama kegagalan tidak diketahui saat ini," kata Tony Bauernfeind, kepala Komando Operasi Khusus Angkatan Udara.
2. Tidak disebutkan sampai kapan larangan terbang diberlakukan
Kecelakaan di Jepang menewaskan delapan personel tentara AS. Sementara ini, enam jenazahnya telah berhasil ditemukan.
Bauernfeind mengatakan bahwa dedikasi delapan tentara yang tewas tidak akan pernah dilupakan. Ini karena mereka termasuk yang telah membentuk sejarah AS.
Dilansir BBC, AU mengatakan Osprey diperkirakan akan tetap dilarang terbang sampai penyelidikannya selesai. Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
"Pelarangan ini akan memberikan waktu dan ruang bagi penyelidikan menyeluruh guna menentukan faktor penyebab dan rekomendasi untuk memastikan armada CV-22 kembali beroperasi," kata komando AU.
3. Lebih dari 50 anggota militer tewas dalam kecelakaan Osprey

Kecelakaan di Jepang terjadi pada 29 November. Saat itu Osprey dalam penerbangan pelatihan dari pangkalan udara Korps Marinir AS Iwakuni di Yamaguchi dan sedang menuju pangkalan udara Kadena di Okinawa.
Dilansir CBS News, saksi mata mengatakan helikopter itu terbalik dan terbakar sebelum jatuh di laut.
Osprey adalah helikopter yang dapat melaju cepat seperti pesawat. Pertama kali dipekenalkan pada 2007 setelah pengujian beberapa dekade, Osprey mendapat sorotan karena terlibat beberapa kecelakaan fatal.
Lebih dari 50 anggota militer telah tewas dalam penerbangan Osprey. Agustus lalu, kecelakaan di Australia menewaskan tiga marinir AS dan melukai 20 orang lainnya. Insiden itu masih dalam penyelidikan.