Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Teror di Gereja, Prancis Berlakukan Status Keamanan Darurat

Prajurit Prancis di Pelabuhan Beirut setelah terjadinya ledakan besar yang menguncang Ibu Kota Lebanon. twitter.com/florence_parly
Prajurit Prancis di Pelabuhan Beirut setelah terjadinya ledakan besar yang menguncang Ibu Kota Lebanon. twitter.com/florence_parly

Jakarta, IDN Times - Setelah aksi teror yang menewaskan tiga orang di Gereja Notre-Dame basilica, Nice, Pemerintah Prancis meningkatkan status peringatan keamanan di wilayahnya ke level tertinggi.

Pemberlakuan status darurat itu diumumkan oleh Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Kamis (29/10/2020), seperti dikutip dari Reuters. Castex di hadapan Majelis Nasional Prancis mengatakan pemerintah akan memberi respons yang tegas terhadap aksi teror tersebut.

Seorang perempuan dan dua lainnya tewas dalam peristiwa yang diduga dilakukan oleh seorang pelaku teror di sebuah gereja di Nice, Prancis, hari ini. Beberapa jam setelah serangan teror di Nice, polisi menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, di dekat Kota Avignon, Prancis.

Menurut stasiun radio Europe 1, dua pelaku menyerukan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) saat melakukan aksi teror.

1. Wali Kota Nice sebut Prancis akan bertindak tegas demi menghapus aksi fasisme Islam

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengangkat satu tangannya kepada penduduk saat ia mengunjungi jalan rusak di Beirut, Libanon, Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/Thibault Camus/Pool via REUTERS)
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengangkat satu tangannya kepada penduduk saat ia mengunjungi jalan rusak di Beirut, Libanon, Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/Thibault Camus/Pool via REUTERS)

Setelah insiden pemenggalan, Wali Kota Nice, Christian Estrosi lewat unggahannya di Twitter mengatakan serangan teror yang terjadi di Gereja Notre Dame itu serupa dengan serangan yang menyebabkan Samuel Paty, seorang guru asal Prancis, tewas pada bulan ini.

Estrosi mengatakan pelaku terus menyerukan kata "Allahu Akbar", meskipun ia telah ditahan oleh anggota kepolisian.

"Cukup!" kata Estrosi. "Ini waktunya bagi Prancis untuk bertindak tegas demi menghapus aksi fasisme Islam di wilayah kami," kata dia.

2. Polisi bersenjata lengkap dengan pistol otomatis berjaga di sekitar gereja usai insiden teror

Ilustrasi teroris (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejumlah wartawan di lokasi menyebut polisi bersenjata lengkap dengan pistol otomatis berjaga di sekitar gereja, yang berlokasi di pusat perbelanjaan Jean Medecin, Nice. Sejumlah ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran juga terlihat siaga di lokasi teror.

Usai kejadian, sejumlah negara turut menyatakan solidaritas dan menyampaikan dukungan bagi Prancis, salah satunya adalah Inggris.

3. PM Inggris serukan dukungan pada Prancis melawan aksi teror serta intoleransi

instagram.com/borisjohnsonuk
instagram.com/borisjohnsonuk

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, dia bersama rakyat Inggris akan terus mendukung Prancis.

"Saya terkejut mendengar berita serangan brutal di Nice pagi ini, di Basilika Notre-Dame," cuit PM Johnson di Twitter.

"Kami menyampaikan rasa duka cita dan doa untuk para korban serta keluarga mereka, dan Inggris akan terus bersama-sama Prancis melawan aksi teror serta intoleransi," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us