Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Terancam, Erdogan Tetap Dukung Kepemimpinan Maduro

Daily Sabah

Istanbul, IDN Times - Pemerintah Turki yang diwakili langsung Presiden Recep Tayyip Erdogan, pada hari Kamis (24/01) melalui juru bicaranya menyatakan bahwa Turki tetap mendukung kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro Moros di Venezuela.

Ketegangan kembali memuncak di Venezeula setelah pemimpin pihak oposisi, Juan Guaido, menyatakan dirinya sebagai Presiden Sementara Venezuela, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Turki terus memasok kebutuhan pokok bagi masyarakat Venezuela

Politico

Dikutip dari Ahval, sampai saat ini Pemerintahan Turki dibawah komando Presiden Erdogan terus membantu Venezuela dengan memasok kebutuhan-kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat Venezuela.

Terjadinya kekurangan bahan pokok dan makanan di Venezuela akibat krisis ekonomi, membuat beberapa warga Venezuela harus menahan rasa laparnya. Sekarang dengan munculnya ancaman baru, Erdogan tetap menyatakan dukungan penuhnya untuk Presiden Nicolas Maduro.

"Presiden kami menelpon dan memberi dukungan Turki kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan berkata, 'Saudaraku Maduro! Berdiri tegak, kami berdiri disamping mu!'," ujar Juru Bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin melalui akun Twitter-nya.

2. Presiden Sementara Venezuela mendapat dukungan banyak negara

Pittsburg Post Gazette

Kemiskinan yang meningkat dan kurangnya bahan pokok bagi warga Venezuela terjadi karena krisis ekonomi dan sosial yang menjamur sejak tahun 2010 ketika Venezuela masih dipimpin oleh Hugo Chavez. Kepemimpinan Chavez dimana dirinya membuat seluruh perekonomian Venezuela tergantung dengan eksport minyak bumi, ternyata menjadi ujung masalah ketika harga minyak bumi mulai merosot sejak tahun 2010 hingga ke titik paling terendah pada tahun 2014. Ketergantungan ini menyebabkan Venezuela menjadi negara yang terkena dampak paling berat akibat turunya harga minyak bumi.

Krisis yang memanjang dan sulitnya mengembalikan keadaan menjadi normal menyebabkan Presiden Maduro terus didesak oleh rakyatnya maupun pihak oposisi untuk mundur. Berubahnya situasi yang sangat drastis setelah pemimpin pihak oposisi, Juan Guaido, menyatakan dirinya secara sepihak sebagai Presiden Sementara Venezuela dan mendapat pengakuan penuh dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, hal ini menjadi ancaman terbesar yang pernah dialami Maduro selama kepemimpinannya sejak tahun 2013, dilansir dari Reuters

3. Maduro putus hubungan diplomatik bersama Amerika Serikat

Military Times

Presiden Donald Trump, Wakil Presiden Mike Pence, dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, mendeklarasikan dukungan mereka kepada Juan Guaido yang secara sepihak menyatakan dirinya sebagai Presiden Sementara Venezuela. Juan Guaido yang menilai Maduro sebagai pemimpin 'diktator' dan atas desakan beberapa negara Amerika Selatan/Latin membuatnya sebagai salah satu pemimpin oposisi terkuat yang dapat menandingi kekuasaan Presiden Maduro.

Setelah mendengar dukungan besar dari Amerika Serikat terhadap Juan Guaido sebagai Presiden Sementara, Maduro langsung mengumumkan bahwa Venezuela memutus seluruh hubungan diplomatik bersama AS dan memberikan waktu 72 jam bagi diplomat AS untuk meninggalkan negaranya. Meskipun begitu, aksi pemutusan hubungan diplomatik ini dianggap Pemerintah AS tidak sah karena menurut mereka kepemimpinan Venezuela yang asli berada di tangan Presiden Sementara yang baru (Juan Guaido) bukan Presiden Nicolas Maduro.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us