Warga Bangladesh Gelar Demonstrasi Peringati Pemberontakan Mahasiswa

- Ribuan warga Bangladesh demonstrasi di Dhaka, memperingati pemberontakan yang menggulingkan eks PM Sheikh Hasina.
- Pemerintahan transisi Bangladesh mencabut paspor diplomatik pejabatnya, termasuk Hasina yang bersembunyi di India.
- Bangladesh meminta India mengekstradisi Hasina untuk diadili atas kejahatan terhadap pengunjuk rasa dan oposisi.
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Bangladesh menggelar demonstrasi di ibu kota Dhaka. Demonstrasi itu itu memperingati pemberontakan yang dipimpin gerakan mahasiswa pada lima bulan lalu.
Pemberontakan gerakan mahasiswa itu menggulingkan pemerintahan eks Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
Dilansir dari CNN, Rabu (1/1/2025), Kelompok Mahasiswa Melawan Diskriminasi (SAD) yang memimpin protes tersebut menyatakan peringatan ini sangat penting buat memperingati para korban yang mencapai hampir 1.000 jiwa.
Saat ini, pemerintahan transisi Bangladesh dipimpim oleh Mohammad Yunus. Menurut rencana, pemilihan umum akan digelar pada akhir 2025.
1. Bangladesh cabut paspor diplomatik Sheikh Hasina

Pemerintahan sementara Bangladesh memutuskan mencabut semua paspor diplomatik pejabatnya, termasuk paspor milik eks PM Sheikh Hasina yang bersembunyi di India.
Kementerian Dalam Negeri Bangladesh mengonfirmasi hal tersebut. Semua paspor diplomatik atau paspor merah milik pejabat pemerintah, menteri, dan anggota parlemen akan ditarik.
Keputusan itu diambil karena keputusan Hasina bersembunyi di India membuat hubungan kedua negara merenggang.
“Perintah resmi akan dikeluarkan segera, kami sudah memberi pengarahan kepada Departemen Imigrasi dan Paspor,” kata Md Mashiur Rahman, Sekretaris Senior Divisi Layanan Keamanan Kemendagri Bangladesh.
2. Bangladesh minta India ekstradisi Hasina

Bangladesh juga sempat meminta India mengekstradisi eks Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina ke Dhaka. Hasina kabur ke New Delhi pada Agustus 2024, di tengah protes yang mengakhiri 15 tahun kekuasaannya.
"Kami mengirimkan pesan verbal kepada pemerintah India yang mengatakan bahwa Bangladesh menginginkan dia (Hasina) kembali ke sini (Dhaka) untuk proses peradilan," kata penasihat urusan luar negeri Bangladesh, Touhid Hossain.
Protes besar-besaran dimulai pada Juli 2024. Ketika itu, gerakan yang dipimpin mahasiswa menentang kuota pekerjaan di sektor publik.
Demonstrasi itu berujung kerusuhan paling mematikan sejak kemerdekaan Bangladesh pada 1971. Polisi dituduh menembaki para demonstran.
3. Hasina akan diadili atas berbagai dakwaan di Bangladesh

Kepala pemerintahan sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, menuntut agar India memulangkan Hasina. Sehingga, Hasina bisa diadili di Bangladesh.
Hasina dituduh melakukan kejahatan terhadap pengunjuk rasa dan oposisi, serta kejahatan selama 15 tahun menjabat sebagai perdana menteri.
Hasina menghadapi berbagai dakwaan, antara lain kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan pembunuhan, meski dirinya menyangkal tuduhan tersebut. Selain itu, Yunus juga geram dengan mantan pemimpin itu karena mengkritik pemerintahannya.
Pemerintahan Yunus mengungkapkan sekitar 1.500 orang tewas dalam demonstrasi menggulingkan Hasina. Selain itu, 4.500 orang diculik paksa selama pemerintahan Liga Awami Hasina. Yunus berjanji menjamin keadilan bagi para korban yang mengalami kemurkaan rezim otokratis.