Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO: Kemunculan Wabah Meningitis di RD Kongo

ilustrasi penyuntikan vaksin Meningitis di RD Kongo. (twitter.com/@eluniversocom)
ilustrasi penyuntikan vaksin Meningitis di RD Kongo. (twitter.com/@eluniversocom)

Jakarta, IDN Times - Melansir UN News, Republik Demokratik Kongo mengumumkan wabah meningitis yang begitu mematikan yang melanda provinsi timur laut RD Kongo.

World Health Organization sebagai organisasi kesehatan dunia mendukung pemerintah setempat untuk segera mengerahkan tim tanggap darurat awal dalam menghadapi wabah ini.

Pada Rabu (8/9/2021) PBB menyebutkan rasio kasus kematian yang tinggi mencapai angka 50%. Dengan setidaknya telah terdapat 260 kasus yang diduga terjangkiti meningitis dan di antaranya tercatat 129 kasus kematian yang dilaporkan di Provinsi Tshopo.

1. Awal mula wabah meningitis yang melanda RD Kongo

Tes yang dilakukan di Institut Pasteur di Paris menemukan salah satu jenis bakteri penyakit yang paling umum, Neisseria meningitidis, yang dimana bakteri ini memiliki potensi dalam menciptakan sebuah epidemi besar, penjelasan WHO dikutip dari Reuters.

Berdasarkan laporan yang berada di Reuters, Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani, menyebutkan pihak mereka melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait wabah ini dimulai pada awal Juni di dekat Panga, berjarak sekitar 270 kilometer utara Kota Kisangani.

Yang mana saat itu ditemukan seorang pasien menderita demam, sakit kepala, leher kaku, dan kesulitan bicara.

Bakteri meningitis mampu menular melalui ciuman, bersin atau batuk pada seseorang, atau tinggal dalam jarak dekat bersama orang yang terinfeksi. Soal rentan usia, wabah meningitis ini bisa menular dari segala usia, namun kebanyakan penyakit ini menyerang bayi, anak-anak hingga remaja.

2.Wabah meningitis di RD Kongo mengakibatkan 267 kasus dengan 129 kematian di antaranya

Wabah meningitis yang melanda RD Kongo ini berpotensi fatal, yang mana mewajibkan pengobatannya dengan antibiotik sedini mungkin.

Dari pertama kali ditemukan sejak awal Juni, Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani menyebutkan lebih lanjut jika hingga kini telah tercatat 267 kasus dan di antaranya terdapat 129 kematian akibat wabah mematikan ini.

Pemerintah setempat juga telah melakukan langkah awal dalam menciptakan vaksin untuk mengobati penyakit yang dapat menular melalui udara ataupun kontak langsung bersama orang terinfeksi.

3.WHO mengirimkan sejumlah bantuan obat dan mendukung pemerintah RD Kongo untuk mengontrol wabah ini

ilustrasi obat (unsplash.com/Christine Sandu)
ilustrasi obat (unsplash.com/Christine Sandu)

Sebelum wabah meningitis ini, RD Kongo telah mengalami beberapa kali wabah di tahun-tahun sebelumnya. Seperti Ebola, Kolera dan pandemik Campak, wabah pes dan pandemik COVID-19.

Namun kematian yang tinggi akibat meningitis dengan angka 50 persen menurut PBB ini harus ditindaki lebih awal.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika dengan menyebutkan:

“Kami bergerak cepat, mengirimkan obat-obatan dan mengerahkan para ahli untuk mendukung upaya pemerintah mengendalikan wabah dalam waktu sesingkat mungkin,” jelas Moeti dikutip dari Reuters.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul Huda Rahmadani
EditorNurul Huda Rahmadani
Follow Us