Yordania Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Israel ke Iran

- Yordania menutup wilayah udaranya untuk menghindari konflik
- Irak juga menutup wilayah udaranya demi keamanan
- Serangan Israel terhadap Iran akan terus berlanjut
Jakarta, IDN Times – Yordania menutup wilayah udaranya setelah Israel melancarkan serangan ke Iran pada Jumat (13/6/2025). Otoritas Penerbangan Sipil Yordania mengatakan, semua penerbangan di wilayah itu dihentikan sementara.
”Semua lalu lintas udara ke dan dari kerajaan dihentikan untuk mengantisipasi risiko apa pun yang mungkin timbul dari eskalasi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut,” kata Otoritas Penerbangan Sipil, dilansir dari Anadolu Agency.
1. Tak ingin wilayahnya jadi area tempur

Menteri Komunikasi Yordania, Mohammad Al-Momani, tak akan membiarkan kedua pihak yang berkonflik melanggar wilayah udaranya. Baginya, tindakan semacam itu akan membahayakan rakyat Yordania.
“Kerajaan tidak pernah dan tidak akan membiarkan pelanggaran apa pun di wilayah udaranya, dan tidak akan menjadi medan pertempuran untuk konflik apa pun. Keamanan tanah air adalah garis merah,” kata Momani.
Ia kemudian meminta masyarakat internasional untuk memberikan tekanan pada pihak-pihak yang terlibat guna mengembalikan ketenangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.
2. Irak juga tutup wilayah udaranya
Selain Yordania, Irak juga saat ini menutup wilayah udaranya demi keamanan. Penutupan itu diumumkan langsung oleh pemerintah tak lama setelah eskalasi konflik Israel dan Iran terjadi.
“Kementerian Transportasi menutup wilayah udara Irak dan menghentikan lalu lintas udara di semua bandara Irak,” lapor Kantor Berita Irak, yang dikutip Economic Times.
3. Serangan bakal terus dilanjutkan

Serangan Israel pada Jumat menyasar fasilitas militer dan nuklir Iran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut bahwa serangan akan berlanjut.
"Operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan, hingga kami menyelesaikan misi," kata Netanyahu, dilansir Al Jazeera.
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa serangan Israel menewaskan pejabat tinggi militer Iran, termasuk komandan Korps Garda Revolusi Islam, Jenderal Hossein Salami. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan menanggapi Israel dengan hukuman berat.
"Rezim Zionis telah melakukan kejahatan di negara kita tercinta hari ini dengan tangannya yang berdarah dan kejam. Rezim itu telah menunjukkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menargetkan wilayah permukiman," kata Khamenei.