Zelenskyy Harapkan Trump Dapat Wujudkan Perdamaian di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (6/11/2024), mengucapkan selamat atas kemenangan calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam pilpres. Ia pun mengharapkan dukungan dan kelanjutan kerja sama antara AS-Ukraina.
Belakangan ini, terdapat kekhawatiran di Ukraina terkait kemenangan Trump dalam pilpres AS tahun ini. Mantan Presiden AS itu disebut akan menghentikan bantuan finansial dan militer ke Ukraina dalam mengadang serangan Rusia selama lebih dari 2,5 tahun.
1. Berharap Trump akan mendekatkan perdamaian di Ukraina
Zelenskyy mengatakan bahwa kemenangan Trump dalam pemilu AS tahun ini adalah sebuah kemenangan besar. Ia pun mengharapkan kemenangan Trump ini akan mendekatkan Ukraina pada perdamaian.
"Saya mengapresiasi komitmen Presiden Trump untuk membawa perdamaian melalui pendekatan kekuatan dalam kancah internasional. Ini adalah prinsip yang dapat dipraktikkan untuk semakin mendekatkan perdamaian di Ukraina," terangnya, dilansir The Moscow Times.
Zelenskyy juga mengungkapkan harapannya untuk melanjutkan hubungan baik AS-Ukraina. Ia menambahkan, Kiev berkomitmen kuat dalam memastikan perdamaian jangka panjang dan keamanan di Eropa dan komunitas Transatlantik.
Sebelumnya, Zelenskyy sudah bertemu dengan Trump pada September. Trump juga sempat mengklaim akan mengatasi konflik di Ukraina dalam waktu 24 jam tanpa memberitahukan apa dan bagaimana caranya.
2. Zelenskyy berbicara dengan Trump lewat telepon

Zelenskyy mengatakan sudah berbicara langsung dengan presiden terpilih AS Donald Trump melalui sambungan telepon. Ia menyebut, keduanya setuju dalam memperkuat kerja sama AS-Ukraina.
"Saya sudah berbicara dengan Presiden terpilih Donald Trump pada 6 November untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangannya dalam pemilu AS. Kami setuju melanjutkan dialog dan memperkuat kerja sama. Pemimpin AS yang kuat sangat penting bagi dunia dan perdamaian," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent.
Ia menambahkan, Ukraina mengapresiasi atas dukungan besar AS kepada Ukraina selama berlangsungnya perang berskala besar di negaranya. Ia mengharapkan Trump mau melanjutkan hubungan kuat kedua negara.
"Mengenai masalah pertahanan, ekonomi, dan masa depan dari perang ini. Kami memiliki potensi besar ke arah penguatan kerja sama. Ini yang akan membuat Ukraina, Amerika, dan seluruh dunia bebas lebih sukses," tambahnya.
3. Jerman akan berdialog dengan AS untuk tetap dukung Ukraina

Koordinator Transatlantik Jerman Michael Georg Link mengatakan bahwa Jerman akan mengupayakan dialog dengan AS untuk melanjutkan dukungan pertahanan kepada Ukraina.
"Dukungan AS kepada pertahanan Ukraina dalam melawan agresi Rusia sangatlah penting dan sentral. Maka dari itu, sebagai sekutu dan rekan, kami harus bekerja bersama dalam memastikan memperoleh dukungan ini dari AS dan tidak berkurang. Ini krusial," terang Link, dilansir Ukrinform.
Ia mengakui bahwa adanya ancaman pemerintahan baru AS menolak mendukung Ukraina dalam mempertahankan diri dari agresi Rusia. Ia juga menyebut Eropa tidak akan mampu dengan cepat menggantikan peran AS di Ukraina.
Pada saat yang sama, Link menyerukan kepada seluruh negara Eropa untuk melakukan lebih dalam perannya di NATO. Ia mengatakan kepada seluruh negara Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB sesuai aturan NATO.