Zelenskyy Tagih Proses Anggota Ukraina di NATO

- Presiden Ukraina Zelenskyy menyoroti rencana bergabung dengan NATO untuk memperoleh dukungan senjata dalam perundingan dengan Rusia.
- Zelenskyy menyerukan agar NATO mendukung Kiev dan terlibat dalam negosiasi antara Ukraina dan Rusia, sementara Putin mengancam akan menyerang gedung pemerintahan di Kiev.
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali menyinggung soal rencana bergabung negaranya ke NATO. Zelenskyy menyebut Ukraina butuh lebih banyak senjata untuk mempertahankan diri sebelum melakukan perundingan dengan Rusia.
“Undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO adalah hal penting untuk kelangsungan hidup kami,” kata Zelenskyy, dikutip dari Channel News Asia, Senin (2/12/2024).
Hal ini ia lontarkan setelah dirinya bertemu dengan Kepala Diplomasi Uni Eropa yang baru, Kaja Kallas dan Kepala Dewan Uni Eropa Antonio Costa yang mengunjungi Kiev.
1. Harus pertahankan diri sebelum berunding

Zelenskyy mengatakan, Ukraina harus berada di ‘posisi kuat’ sebelum melakukan pembicaraan dengan Kremlin. Ia menyerukan bahwa NATO harus mendukung Kiev dan menyumbang lebih banyak senjata.
“Hanya ketika kita memiliki semua hal ini dan kita kuat. Setelah itu kita buat agenda yang penting untuk bertemu dengan ‘pembunuh’,” ucap dia.
“Uni Eropa dan NATO harus terlibat dalam negosiasi apa pun antara Ukraina dan RUsia,” imbuh Zelenskyy.
2. Putin ancam akan serang gedung pemerintahan Kiev

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menyerang gedung-gedung pemerintahan di Kiev dengan rudal Oreshnik, usai Amerika Serikat (AS) memberi izin Ukraina untuk menembak dengan rudal buatan mereka.
Sebuah drone Rusia juga dilaporkan telah jatuh di sebuah bus di wilayah Kherson, kemarin dan menewaskan tlga orang. Tentara Moskow juga mengklaim telah merebut dua desa di sebelah timur.
3. Ukraina mau serahkan teritori ke Rusia asal dilindungi NATO

Di sisi lain, Zelenskyy mengatakan, bersedia menyerahkan teritori dudukan kepada Rusia untuk mengakhiri perang di negaranya. Namun, ia meminta agar seluruh teritori yang masih dikuasai Ukraina ada di dalam perlindungan NATO.
"Jika kita ingin menghentikan fase terpanas dari perang, kami harus membawa payung NATO berada di atas teritori Ukraina yang masih dalam kontrol kami. Kami harus melakukannya dengan cepat dan kemudian teritori Ukraina yang diokupansi dapat dikembalikan melalui cara diplomatik," tuturnya.
Ia menambahkan, persetujuan gencatan senjata penting memastikan Putin tidak lagi mencoba mengambil teritori Ukraina. Ia mengharapkan, NATO dapat mengamankan seluruh teritori tetap berada di bawah kekuasaan Kiev dan mencegah serangan lanjutan Rusia.