Rusia Ancam Akan Gunakan Semua Senjata jika Ukraina Memiliki Nuklir

- Putin mengancam akan menggunakan semua senjata yang dimiliki untuk melawan Ukraina jika Kyiv memperoleh senjata nuklir.
- Putin mewanti-wanti Barat untuk tidak memberikan bantuan berupa senjara nuklir kepada Ukraina karena melanggar Memorandum Budapest 1994.
- Putin juga memberikan rincian tentang rudal Oreshnik yang membuat militer Rusia semakin kuat.
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya akan menggunakan semua senjata yang dimiliki untuk melawan Ukraina jika Kyiv memperoleh senjata nuklir. Pernyataan tersebut diucapkan ketika berkunjung ke Astana, Kazakhstan, Kamis (28/11/2024).
“Jika negara yang pada dasarnya sedang berperang dengan kita sekarang menjadi negara yang memiliki kekuatan nuklir, apa yang harus kita lakukan? Dalam hal ini, kami akan menggunakan semua, saya ingin menekankan hal ini, tepatnya semua alat pemusnah yang tersedia untuk Rusia,” kata Putin, seperti dilansir Reuters.
The New York Times melaporkan pada minggu lalu bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak dikenal menyarankan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum ia meninggalkan jabatannya.
1. Sebut tak mungkin bagi Ukraina untuk memproduksi nuklir

Putin mewanti-wanti Barat untuk tak memberikan bantuan berupa senjara nuklir kepada Ukraina. Sebab, hal itu akan melanggar Memorandum Budapest yang disepakati pada 1994.
“Jika secara resmi seseorang mentransfer sesuatu, maka itu berarti pelanggaran terhadap semua komitmen non-proliferasi yang telah mereka buat,” tuturnya.
Putin juga mengatakan bahwa tidak mungkin bagi Ukraina untuk memproduksi senjata nuklir. Tetapi, mungkin saja Ukraina dapat membuat semacam bom konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif untuk menyebarkan kontaminasi.
2. Klaim bahwa rudal Oreshnik memiliki kekuatan seperti meteorit

Putin juga memberikan beberapa rincian tentang rudal Oreshnik. Ia mengatakan bahwa kekuatan serangannya dapat dibandingkan dengan jatuhnya meteorit, yang mampu menghancurkan benda-benda yang berada jauh di bawah permukaan tanah.
Ia juga mengaskan bahwa senjata tersebut membuat militer Rusia semakin kuat.
“Kemunculan senjata seperti Oreshnik memperkuat posisi militer Rusia,” kata Putin, dilansir dari Anadolu Agency.
Putin juga menyebut bahwa beberapa pemimpin Barat ingin melanjutkan komunikasi dengannya untuk mendiskusikan isu-isu Ukraina dan Eropa. Ia menegaskan keterbukaannya untuk menyelesaikan konflik dengan menggunakan cara-cara diplomatik.
3. Zelensky sebut Putin mengeskalasi perang agar AS tak dapat melakukan negosiasi
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Putin sengaja meningkatkan intensitas perang agar Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump tidak dapat menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina ketika ia mulai menjabat pada bulan Januari 2025 mendatang.
“Putin jelas ingin menambah ribuan (pasukan). Selain itu, ia ingin mencegah pihak lain untuk mengakhiri perang ini. Dengan mengibaskan 'Oreshnik'-nya sekarang, ia hanya bertujuan untuk mengganggu upaya Presiden Trump yang pasti akan dilakukan setelah pelantikannya.” ujarnya, seperti dilansir Kyiv Post.
Pada minggu ini, Zelensky juga meminta semua warga Ukraina untuk berlindung setiap kali peringatan serangan udara berbunyi dan ancaman rudal diumumkan setelah Rusia melancarkan beberapa serangan udara terbesarnya ke negara itu selama seminggu terakhir.