Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Evolusi Hewan Akibat Perubahan Iklim, Ada Cumi-Cumi Jumbo!

tawny owl dan ladybug (sciencenews.org | animalsake.com)
tawny owl dan ladybug (sciencenews.org | animalsake.com)

Perubahan iklim terus terjadi sepanjang waktu. Sejak tahun 1800an, manusia telah menjadi faktor utama dari perubahaan iklim, mayoritas disebabkan oleh pemakaian bahan bakar fosil sehingga suhu bumi meningkat secara signifikan.

Terdapat beberapa dampak dari perubahan iklim yang telah kita rasakan saat ini, di antaranya adalah kekuatan badai yang lebih besar, musim dingin yang lebih awal dan lebih singkat, serta suhu air laut yang lebih hangat.

Perubahan iklim juga berdampak terhsdap hewan dan tumbuhan karena mereka mengalami evolusi untuk bertahan hidup.

Berikut adalah beberapa hewan yang mengalami evolusi agar dapat bertahan hidup dari dari dampak perubahan iklim.

1. Tawny owl (burung hantu coklat)

Tawny owl berwarna abu-abu dan coklat (sciencenews.org)
Tawny owl berwarna abu-abu dan coklat (sciencenews.org)

Tawny owl merupakan saah satu jenis burung hantu yang mendiami hutan bersuhu dingin di Eurasia dan Afrika bagian utara. Pada umumnya, tawny owl memiliki dua warna yakni coklat dan abu-abu. Perbedaan warna ini terjadi disebabkan faktor genetik yang menentukan berapa banyak pigmen bernama pheomelanin yang terkandung pada bulu burung.

melansir smithsonianmag.com, keberadaan tawny owl yang berwarna coklat meningkat secara signifikan dalam 28 tahun. Peningkatan tersebut juga senada dengan yang dikemukakan oleh penelitian Nature Communications pada tahun 2011.

Peningkatan tawny owl  berwarna coklat disebabkan oleh seleksi alam karena warna coklat merupakan warna yang lebih ideal kala keberadaan salju mulai berkurang di habitat asli mereka. Warna coklat juga lebih mendukung mereka untuk berkamuflase dari predator dan meningkatkan potensi untuk berkembang biak.

2. Ladybug (kepik)

melanic ladybug (animalsake.com)
melanic ladybug (animalsake.com)

Ladybug atau kumbang koksi merupakan jenis serangga yang identik dengan warna merah dan bintik-bintik hitam. Di Belanda, serangga ini memiliki dua jenis variasi warna.

Pertama, ladybug berwarna merah dengan bintik hitam yang dikenal sebagai nonmelanic ladybug biasanya ditemukan di daerah sekitar pesisir. Yang kedua adalah melanic ladybug, yakni ladybug berwarna hitam dengan bintik merah yang biasa mendiami daratan pedalaman.

Sejak tahun 1980an, jumlah keberadaan kepik hitam dengan bintik merah merosot tajam. Kini, kepik berwarna merah dengan bintik hitam lebih mendominasi baik di daerah pesisir (90%) maupun pedalaman (60%).

Bahkan menurut Paul Brakefield, seorang ecological geneticist dari Cambridge, ia dan timnya tidak dapat menemukan tempat dimana jumlah populasi melanic ladybug di atas 20%.

3. Pink salmon (salmon bungkuk)

Pink salmon atau salmon bungkuk (alaskafishradio.com)
Pink salmon atau salmon bungkuk (alaskafishradio.com)

Pink salmon atau salmon bungkuk merupakan jenis ikan yang dikenal berkat kemampuan berenang dengan melawan arus air saat bermigrasi. Pink salmon harus bermigrasi dari air laut ke sungai air tawar untuk menetaskan telurnya. Maka dari itu, kebutuhan untuk bermigrasi sangatlah penting untuk keberlangsungan spesiesnya.

Berdasarkan penelitian di Auke Creek, Alaska, populasi pink salmon bermigrasi dua minggu lebih awal dibanding 40 tahun yang lalu. Menurut penelitian tersebut, hal ini disebabkan oleh perkembangan genetik dan meningkatnya suhu air sekitar 1 derajat Celcius akibat perubahan iklim.

Namun perubahan jadwal migrasi tersebut, populasi pink salmon di daerah tersebut terpantau stabil. 

4. Green anole lizard (kadal anolis hijau)

Kadal anol hijau (inaturalist.org)
Kadal anol hijau (inaturalist.org)

Green anole lizard atau kadal anolis hijau merupakan salah satu jenis kadal yang biasa ditemukan di benua Amerika. Kadal ini memiliki sekitar 425 spesies berbeda yang membuatnya sebagai genus hewan amfibi paling berragam. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pulau Karibia, kadal anolis hijau yang berhasil selamat dari dua badai hebat yang terjadi pada pulau tersebut memiliki beberapa perubahan pada bagian kaki. Pertama, memiliki telapak kaki yang lebih lebar. Selain itu, mereka memiliki kaki depan yang lebih kuat dan kaki belakang yang lebih pendek.

Perubahan-perubahan ini disebabkan kadal yang memiliki kaki belakang yang panjang tidak dapat bertahan dari angin besar ketika badai terjadi. Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa evolusi kadal ini juga kemungkinan besar akan terjadi di tempat-tempat yang memiliki frekuensi badai besar yang tinggi.

5. Humboldt squid (cumi-cumi jumbo)

humboldt squid atau cumi-cumi jumbo (wsj.com)
humboldt squid atau cumi-cumi jumbo (wsj.com)

Humboldt squid atau cumi-cumi jumbo merupakan jenis cumi-cumi yang dapat ditemukan di Teluk California, Mexico. Cumi-cumi ini dapat tumbuh hingga sekitar 1 sampai 1,5 meter.

Para nelayan di sana mengira populasi humboldt squid menyusut sehingga berhenti untuk menangkapnya. Namun nyatanya, jumlah humboldt squid justru lebih banyak dibanding sebelumnya hanya saja mengalami beberapa perubahan.

Melansir wired.com, seorang peneliti bernama Dr. William Gilly mengungkapkan bahwa humboldt squid mengalami penyusutan besar tubuh dan jangka waktu hidup sekitar 50 persen atau hampir separuhnya. Perubahan adaptif ini disebut sebagai behavioural plasticity, yakni stimulti stres disebabkan suhu air di habitat mereka yang semakin menghangat.

Insting untuk beradaptasi sudah terkandung dalam genetik setiap makhluk hidup. Untuk itu, perubahan merupakan suatu hal yang tidak dapat kita hindari. Perubahan juga tidak selalu merupakan hal yang buruk.

Layaknya perubahan yang terjadi pada hewan-hewan ini, perubahan merupakan suatu cara untuk bertahan hidup dan menjadi lebih kuat. Evolusi hewan yang mana yang menurutmu paling menarik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us