Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Pesawat Supersonik XB-1, Melebihi Kecepatan Suara!

Pesawat supersonik XB-1 (boomsupersonic.com)
Pesawat supersonik XB-1 (boomsupersonic.com)

Lebih dari dua dekade setelah Concorde--pesawat penumpang supersonik legendaris yang pensiun pada 2003--dunia penerbangan kembali diramaikan dengan kehadiran XB-1, pesawat eksperimental dari Boom Supersonic yang berhasil melampaui kecepatan suara.

Pada Selasa (28/1/2025), XB-1 mencatat sejarah sebagai pesawat sipil pertama yang dikembangkan secara independen di Amerika Serikat yang mampu mencapai kecepatan Mach 1.1 atau sekitar 1.358 km/jam di atas Gurun Mojave, California.

Menariknya, pesawat ini dirancang untuk meminimalkan dampak sonic boom yang biasanya mengganggu, membuka peluang baru untuk penerbangan supersonik yang lebih ramah lingkungan dan praktis.

Lantas, apa saja keunggulan teknologi di balik kecepatan luar biasa ini? Mari kita simak lebih lanjut!

1. Pesawat supersonik pertama yang dibangun secara independen

Boom Supersonic telah mencatatkan sejarah baru dengan XB-1, pesawat supersonik pertama yang dibuat oleh perusahaan swasta tanpa bantuan pemerintah. Menurut laporan CNN, pada tanggal 28 Januari 2025, XB-1 berhasil mencapai kecepatan Mach 1.122--lebih cepat dari kecepatan suara--saat diuji di Mojave, California. Keberhasilan ini menjadi tanda bahwa pesawat sipil supercepat kini bisa diciptakan oleh perusahaan swasta, bukan hanya proyek besar milik negara atau pabrikan raksasa. Hal ini membuktikan bahwa supersonik tidak lagi hanya milik proyek-proyek negara, tetapi bisa menjadi kenyataan di sektor penerbangan komersial.

2. Menggunakan teknologi canggih untuk efisiensi aerodinamika

Computational Fluid Dynamics (commons.wikimedia.org/NASA)
Computational Fluid Dynamics (commons.wikimedia.org/NASA)

Boom Supersonic tidak hanya mengandalkan kecepatan, tetapi juga teknologi terbaru dalam desain aerodinamika. Berbeda dengan Concorde yang menggunakan hidung lipat untuk membantu pilot melihat landasan, XB-1 menggunakan sistem penglihatan berbasis augmented reality yang lebih ringan dan efisien. Menurut Blake Scholl, CEO Boom Supersonic, mereka menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) atau simulasi digital untuk menguji aerodinamika pesawat, yang memungkinkan mereka menjalankan ratusan pengujian dalam waktu singkat dan dengan biaya lebih rendah dibanding metode konvensional.

"Kami dapat menjalankan ratusan uji terowongan angin dalam semalam dalam simulasi dengan biaya yang jauh lebih murah daripada biaya uji terowongan angin yang sesungguhnya," ujar Scholl, mengutip CNN.

3. Menjadi landasan bagi Overture, pesawat supersonik komersial

Overture (boomsupersonic.com)
Overture (boomsupersonic.com)

XB-1 bukan hanya sekadar pesawat uji, tetapi juga prototipe bagi proyek yang lebih besar, yaitu Overture. Overture dirancang untuk membawa 64 hingga 80 penumpang dengan kecepatan Mach 1.7, dua kali lipat lebih cepat dibanding pesawat komersial biasa. Boom Supersonic menargetkan Overture untuk mulai beroperasi sebelum tahun 2030 dan telah mendapatkan 130 pesanan dari maskapai seperti American Airlines, United Airlines, dan Japan Airlines. Jika sukses, Overture bisa mengubah cara kita bepergian dengan memangkas waktu perjalanan secara signifikan.

4. Memanfaatkan bahan yang ramah lingkungan

ilustrasi Overture (commons.wikimedia.org/ArPerfectlyEdits)
ilustrasi Overture (commons.wikimedia.org/ArPerfectlyEdits)

Kecepatan tinggi bukan satu-satunya fokus Boom Supersonic. Perusahaan ini juga ingin memastikan pesawatnya lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF). Overture dirancang untuk dapat menggunakan hingga 100% bahan bakar SAF, yang diharapkan bisa mengurangi emisi karbon secara drastis. IEEE Spectrum melansir, Overture akan dibuat dengan komposit serat karbon yang lebih ringan dan tahan terhadap tekanan tinggi dibanding material aluminium yang digunakan di Concorde. Ini membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

5. Mengembangkan teknologi supersonik yang lebih sunyi lagi

Pesawat supersonik XB-1 (boomsupersonic.com)
Pesawat supersonik XB-1 (boomsupersonic.com)

Salah satu tantangan utama penerbangan supersonik adalah sonic boom, suara ledakan yang terjadi saat pesawat melampaui kecepatan suara. Untuk mengatasi hal ini, XB-1 telah diuji dengan berbagai teknik peredam suara sehingga dapat terbang tanpa menimbulkan gangguan di daratan. Boom Supersonic saat ini sedang mengembangkan konsep "Boomless Cruise," di mana gelombang suara dari pesawat akan dibiaskan ke atas atmosfer, sehingga tidak terdengar dari permukaan bumi. Jika teknologi ini berhasil diterapkan ke Overture, maka kemungkinan besar larangan penerbangan supersonik di atas dataran rendah bisa dicabut.

Dengan terobosan yang ditawarkan XB-1, kita bisa melihat masa depan di mana perjalanan antar benua hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja. Jika Boom Supersonic berhasil merealisasikan visi mereka, era baru penerbangan supersonik mungkin lebih dekat dari yang kita pikirkan selama ini. Bayangkan saja, jika konsep Boomless Cruise mereka terealisasikan, mungkin saja perjalanan kita dari Jakarta ke Bali hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agam Praminsya
EditorAgam Praminsya
Follow Us