5 Fakta Ular Ekor Kuning Cribo, Reptil dengan Warna yang Kontras

Pernah dengar nama ular ekor kuning cribo atau ular indigo (Drymarchon corais)? Ular yang satu ini masuk dalam famili Colubridae dengan ukuran yang relatif besar. Saat dewasa, panjang mereka dapat mencapai 2,3—2,5 meter. Nah, kalau berbicara soal ular ekor kuning cribo, mata kita pasti akan langsung terkagum-kagum saat melihat warna sisik mereka.
Bagian depan tubuh ular ekor kuning cribo didominasi warna hitam pekat dengan sedikit garis samar berwarna kuning pucat dan bagian perut yang cenderung kuning. Sementara itu, pada sepertiga akhir panjang tubuh mereka, warna sisik ular ini berubah menjadi kuning cerah. Sementara itu, kepala ular ekor kuning cribo akan terlihat seperti warna kuning seperti bagian ekor.
Warna yang sangat kontras ini memuat ular ekor kuning cribo mudah dibedakan dari saudara mereka yang lain dalam genus Drymarchon. Selain urusan warna tubuh, sebenarnya ular yang satu ini memiliki sederet fakta menarik lain yang mungkin akan membuatmu terkejut. Kalau penasaran dan ingin berkenalan dengan ular ekor kuning cribo, yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Peta persebaran dan habitat

Peta persebaran ular ekor kuning cribo bisa dibilang sangat luas. Pusat populasi ular yang satu ini berada di Amerika Selatan. Dilansir Animalia, negara-negara yang menjadi rumah bagi ular yang satu ini terdiri atas Ekuador, Trinidad dan Tobago, Guyana, Bolivia, Venezuela, Brazil, Paraguay, Suriname, Peru, Kolombia, hingga Argentina.
Dari peta persebaran tersebut, jelas kalau kawasan yang dipilih ular ekor kuning cribo berada di zona neotropis. Mereka menjadikan hutan hujan tropis sebagai rumah dan tergolong sebagai hewan semiarboreal. Artinya, lebih besar kesempatan kita menemukan ular ini sedang bergelantungan di atas pohon ketimbang bergerak di atas tanah, meski kemungkinannya tidak sebesar hewan arboreal sejati.
2. Makanan favorit

Ular ekor kuning cribo jelas tergolong karnivor sejati. Pilihan makanan mereka sangat beragam, mulai dari kadal, burung, mamalia kecil, katak, ular lain yang berukuran kecil, ikan, hingga telur. Ular yang satu ini merupakan hewan diurnal sehingga aktivitas mencari makan mereka dilakukan pada siang hari.
Dilansir University of the West Indies, ular ekor kuning cribo bisa memburu manngsa di tanah maupun di atas pohon. Mereka mampu bergerak cepat dan punya kekuatan yang cukup untuk melumpuhkan mangsa dengan cara membelit si mangsa hingga mati sesak nafas. Uniknya, tiap berhasil memburu mangsa mereka, ular ini selalu menelan si mangsa dari kepala terlebih dahulu.
3. Bukan ular berbisa, tetapi memiliki keistimewaan lain

Kalau dilihat dari penampilan mereka, mungkin banyak yang mengira kalau ular ekor kuning cribo tergolong sebagai ular berbisa. Padahal sejatinya mereka sama sekali tidak memiliki bisa pada taring mereka. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ular ekor kuning cribo mengandalkan kekuatan belitan tubuh dan gigitan kuat dari rahang mereka untuk berburu mangsa dan mempertahankan diri dari ancaman.
Meskipun tidak berbisa, ular yang satu ini justru kebal terhadap bisa ataupun racun yang diterima mereka dari hewan lain. Reptile of Ecuador melansir kalau beberapa jenis mangsa ular ekor kuning cribo sebenarnya memiliki bisa pada tubuh mereka, semisal katak beracun dalam genus Rhinella dan Leptodactylus. Sementara untuk kekebalan ular ini terhadap bisa ular lain, sebenarnya masih perlu penelitian lebih lanjut. Bukti sementara yang diberikan terkait kekebalan ini berkaitan dengan mangsa ular ekor kuning cribo yang tak jarang terdiri atas beberapa jenis ular beludak yang berbisa.
Tak hanya kebal, ular ekor kuning cribo terbilang agresif untuk menjaga diri mereka. Tak peduli sebesar apapun ancaman yang ada di sekitar mereka, ular ini akan tetap menantang si pemberi ancaman dengan membuka rahang mereka sebesar mungkin sembari memberikan rentetan gigitan yang sangat kuat. Seramnya, jika manusia tergigit ular ekor kuning cribo, gigitan mereka akan terasa sangat menyakitkan hingga menyebabkan bengkak atau memar di sekitar area yang digigit ular ini.
4. Sistem reproduksi

Soal sistem reproduksi, sebenarnya masih banyak yang belum kita ketahui tentang ular ekor kuning cribo, khususnya soal ritual kawin mereka. Akan tetapi, diketahui kalau musim kawin mereka dimulai antara bulan Mei hingga Agustus, dimana pada saat itu habitat mereka sedang memasuki musim kemarau. Tujuan musim kawin yang dimulai pada musim kemarau ini diduga supaya anak-anak ular ekor kuning cribo nantinya dapat menetas tepat saat musim hujan dimulai yang bersamaan dengan banyaknya sumber makanan potensial bagi mereka.
University of the West Indies melansir kalau ular ekor kuning cribo betina dapat menghasilkan 4—12 butir telur dalam satu musim kawin. Betina akan mengeluarkan telur tersebut di dalam sarang berupa lubang yang dapat mereka temukan. Masa inkubasi yang dijalani telur ular ini berlangsung selama 3 bulan dan tidak disebutkan apakah ada peran induk untuk membantu mereka mencari makan setelah anak ular ini atau mereka sudah harus hidup mandiri sejak menetas.
5. Status konservasi

Saat ini, keberadaan ular ekor kuning cribo masih ada pada tingkat yang aman. IUCN Red List melabeli spesies ular ini dalam kategori kekhawatiran rendah (Least Concern) dengan tren populasi yang stabil. Selain dari kerusakan hutan di habitat alami mereka, tidak disebutkan apakah ada masalah lain yang mungkin mereka hadapi dan berpotensi mengancam populasi ular ini di masa yang akan datang.
Menariknya, ular ekor kuning cribo ternyata memiliki relasi yang positif dengan manusia. Di daerah pemukiman yang dekat dengan area pertanian atau perkebunan, para petani akan menjaga keberadaan ular ini di sekitar lahan mereka. Dilansir Reptiles of Ecuador, hal ini dilakukan karena ular ekor kuning cribo dapat menjaga ladang petani dari hama-hama yang dapat menghancurkan tanaman pertanian atau perkebunan. Selain itu, mengingat mereka juga mengonsumsi ular berbisa, petani jadi dapat merasa lebih aman ketika beraktivitas di lahan mereka.
Selain dijaga di alam liar dengan maksud positif, ular ekor kuning cribo juga cukup populer bagi para pecinta reptil. Mereka banyak didistribusikan untuk dijual di toko reptil eksotis dan dipelihara di terarium. Warna sisik ular ini yang menarik dan fakta kalau mereka bukan tergolong ular berbisa menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang memelihara ular ekor kuning cribo. Menurutmu, ular yang satu ini termasuk cantik, tidak?