5 Fakta Unik Awassi, Domba Penghasil Susu Terbesar di Dunia

- Awassi, domba penghasil susu terbesar di dunia
- Berasal dari Timur Tengah, produksi susu tak tertandingi, adaptasi hebat di lingkungan keras
- Penampilan unik dan mudah dikenali, nilai ekonomi dan budaya yang tinggi
Domba selalu identik dengan bulu tebal dan perannya sebagai hewan ternak yang akrab di berbagai budaya. Namun, ada satu jenis domba yang jauh melampaui bayangan banyak orang karena kemampuannya menghasilkan susu dalam jumlah besar. Dialah Awassi, domba legendaris dari Timur Tengah yang telah menjadi primadona para peternak.
Domba Awassi bukan sekadar hewan ternak biasa, melainkan simbol kekuatan dan keberkahan bagi banyak masyarakat penggembala. Produksi susunya melimpah, kandungan gizinya tinggi, dan daya tahannya luar biasa. Nah, berikut ini adalah lima fakta unik tentang domba Awassi. Yuk, simak sampai habis!
1. Berasal dari Timur Tengah, warisan ribuan tahun

Awassi dikenal sebagai domba asli dari kawasan Timur Tengah, terutama Palestina, Suriah, Lebanon, dan Irak. Sejak ribuan tahun lalu, domba ini sudah menjadi sahabat setia para penggembala di padang pasir. Ia berperan sebagai sumber pangan, bagian penting dari budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Keberadaannya yang melegenda membuat Awassi menyimpan jejak panjang dalam sejarah peternakan dunia. Dari generasi ke generasi, domba ini terus dipelihara karena daya tahan dan hasil ternaknya yang mengagumkan. Bahkan, banyak peneliti menyebut Awassi sebagai “domba peradaban.”
2. Produksi susu yang tak tertandingi
Salah satu alasan Awassi begitu terkenal adalah kapasitas produksinya yang terbilang tinggi untuk ukuran domba. Dalam kondisi pemeliharaan yang baik, seekor Awassi bisa menghasilkan ratusan liter susu per periode laktasi, bahkan ada yang tercatat lebih dari 500 liter. Jumlah tersebut jelas jauh lebih banyak dibanding domba jenis lain, menjadikannya pemimpin tak tergantikan dalam dunia domba perah.
Susu Awassi memiliki tekstur kental, rasa gurih, serta kaya nutrisi, sehingga banyak dipakai sebagai bahan dasar keju tradisional Timur Tengah. Keju Nabulsi dari Palestina dan Yordania, misalnya, sering dibuat dengan susu Awassi karena kadar lemaknya yang tinggi. Karakter susunya juga cocok untuk produk olahan keju premium yang membutuhkan tekstur padat dan rasa khas.
3. Adaptasi hebat di lingkungan keras

Tak semua hewan ternak mampu bertahan hidup di daerah panas dan kering. Namun, Awassi dikenal sebagai domba yang sangat tahan banting terhadap kondisi ekstrem. Mereka bisa berjalan jauh mencari rumput di padang gersang dan tetap sehat meski pakan terbatas.
Keistimewaan tersebut menjadikan Awassi sangat berharga bagi para penggembala nomaden. Selain kuat terhadap cuaca ekstrem, daya tahannya terhadap penyakit juga tinggi. Itulah sebabnya Awassi mampu berkembang di banyak negara dengan iklim keras. Bagi peternak, kelebihan ini berarti perawatan lebih mudah dan risiko kerugian lebih kecil.
4. Penampilan unik dan mudah dikenali
Dari segi fisik, Awassi punya ciri khas yang membuatnya berbeda dari domba lain. Tubuhnya relatif besar dengan bulu berwarna putih krem atau agak kekuningan, sedangkan kepala dan kakinya kerap bercorak cokelat hingga hitam. Bagian ekornya berbentuk gemuk (fat tail) yang berfungsi sebagai cadangan energi, terutama saat harus bertahan hidup di musim paceklik pakan. Ciri khas ini membuat Awassi menjadi salah satu ras yang paling adaptif di kawasan kering dan tandus.
Pejantan Awassi biasanya ditandai dengan tanduk panjang yang melengkung ke samping dan ke belakang, menambah kesan gagah pada penampilannya. Profil kepalanya cenderung melengkung seperti “Roman nose”, dengan telinga panjang yang menjuntai ke bawah. Penampilan khas ini membuatnya mudah dikenali bahkan dari kejauhan.
5. Nilai ekonomi dan budaya yang tinggi
Awassi tidak hanya dikenal sebagai penghasil susu, tapi juga penopang ekonomi banyak keluarga. Nilai jualnya cukup tinggi, terutama betina yang mampu memproduksi susu dalam jumlah besar. Dari susunya lahirlah beragam olahan, seperti keju tradisional khas Timur Tengah, yang bahkan merambah pasar ekspor.
Di luar fungsi ekonominya, Awassi juga punya kedudukan khusus dalam budaya masyarakat setempat. Ia sering dipandang sebagai lambang keberkahan sekaligus keteguhan hidup para penggembala. Kehadirannya memberi kesejahteraan sekaligus memperkuat tradisi dan identitas yang diwariskan turun-temurun.
Domba Awassi menjadi bukti bahwa hewan ternak mampu memberi manfaat jauh melampaui dugaan banyak orang. Dari padang pasir kering di Timur Tengah, ia berkembang menjadi domba dengan produksi susu terbesar di dunia. Ketahanan tubuh, hasil ternak yang melimpah, dan ciri fisik yang khas menjadikan Awassi layak disebut sebagai salah satu kekayaan berharga bagi manusia.