5 Fakta Unik Carolina Chickadee, Menurunkan Suhu Tubuh di Musim Dingin

- Carolina chickadee mirip dengan black-capped chickadee, namun memiliki perbedaan visual yang sulit dikenali.
- Kicauan carolina chickadee cepat dan bernada tinggi, mirip dengan black-capped chickadee namun sulit dibedakan.
- Carolina chickadee hidup di hutan meranggas, tidak termasuk hewan terancam punah, dan cenderung menetap di satu daerah.
Berbagai spesies burung beterbangan di seluruh belahan dunia. Ada burung yang kecil, memiliki kicauan merdu, bahkan ada burung yang punya ukuran raksasa. Tentunya, tiap spesies burung memiliki ciri fisik, keunikan, dan kelebihannya masing-masing. Nah, Poecile carolinensis atau carolina chickadee merupakan salah satu spesies burung yang paling unik.
Sekilas, carolina chickadee memang terlihat seperti burung kecil biasa. Namun, ternyata ia memiliki nada kicauan yang sangat unik. Gak cuma itu, carolina chickadee juga memiliki kemiripan dengan spesies lain yang membuatnya cukup sulit dikenali. Tak cuma itu, bahkan carolina chickadee bisa menurunkan suhu tubuhnya. Penasaran, dengan carolina chickadee? Maka dari itu, simak pembahasan berikut.
1. Mirip dengan black-capped chickadee

Sejatinya, carolina chickadee merupakan burung berukuran mungil. Tercatat, panjang maksimalnya sekitar 13 centimeter dan bobotnya sekitar 8 - 12 gram. Uniknya, laman JungleDragon menjelaskan kalau carolina chickadee memiliki kemiripan dengan spesies chickadee lain, yaitu black-capped chickadee. Bedanya, carolina chickadee memiliki sayap dengan warna cokelat yang lebih pekat, jumbai putih pada bulu sekundernya kurang mencolok, serta ekornya lebih pendek dan agak mengotak. Lebih lanjut, perbedaan mereka hanya terlihat secara visual. Jadi, kamu akan sulit membedakan keduanya jika gak teliti.
2. Punya kicauan bernada tinggi dan cepat

Artikel di jurnal Psychological Science menjelaskan kalau carolina chickadee memiliki suara atau kicauan yang sangat unik. Dalam hal ini, kicauannya cepat dan bernada tinggi. Jika dideskripsikan, kicauannya berbunyi "chick-a-dee" dan "fee-bee-fee-bay". Nah, suaranya itulah yang menjadi inspirasi bagi penamaan burung ini. Sebenarnya, suara atau kicauan tersebut serupa dengan suara yang dikeluarkan black-capped chickadee. Hanya saja, jika kamu merupakan pecinta burung yang benar-benar teliti kamu akan bisa membedakan kicauan keduanya. Walau, hal tersebut bena-benar sulit dilakukan.
3. Hidup di hutan meranggas

Laman BirdLife Datazone, menerangkan kalau carolina chickadee merupakan satwa endemik Amerika Serikat. Secara khusus, penyebarannya mencakup Amerika Serikat bagian tengah, timur, dan tenggara. Sebenarnya, ia bukan termasuk hewan yang terancam punah dan masih ada sekitar 13 juta individu di alam liar. Sayangnya, populasi carolina chickadee mulai menurun.
Soal habitat, unggas ini bisa ditemukan di wilayah hutan meranggas atau decidous forest yang lebat. Nah, hutan meranggas sendiri merupakan hutan yang ditumbuhi oleh pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada masa-masa tertentu, seperti pada musim dingin atau musim gugur. Carolina chickadee juga bukan burung migrasi dan cenderung menetap di satu daerah.
4. Akan menghemat energi saat musim dingin

Dilansir Avibase, carolina chickadee mampu menurunkan suhu tubuhnya saat musim dingin. Nah, biasanya kemampuan tersebut akan dilakukan saat unggas ini melakukan torpor. Lebih lanjut, torpor merupakan keadaan di mana hewan hampir tidak bergerak dalam rangka menghemat energi. Uniknya, saat melakukan torpor dan menurunkan suhu badan, hewan ini seperti terkena hipotermia.
Saat melakukan torpor, carolina chickadee akan mencari lubang pohon yang gelap, tertutup, dan nyaman. Nantinya, di musim dingin ia akan berdiam diri di dalam lubang tersebut. Saat masa-masa torpor, carolina chickadee akan menjadi sangat sensitif. Jadi, kamu gak boleh mengganggu atau menggenggamnya. Jika digenggam, ia akan mengalami stres berat dan akhirnya meregang nyawa.
5. Memiliki herarki sosial yang kuat

Laman iNaturalist menjelaskan kalau carolina chickadee merupakan hewan yang memiliki jiwa sosial cukup tinggi. Dalam hal ini, ia sering berkumpul dan membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 8 - 10 individu. Di tiap kelompok, nantinya akan ada kasta dan hierarki sosial yang kuat. Jadi, terdapat satu individu yang dominan dan saat musim kawin individu dominan tersebut akan memiliki akses kawin yang lebih mudah. Di sisi lain, individu yang tidak dominan akan kesulitan kawin dan harus mencari wilayah atau kelompok lain. Tentunya, hal tersebut merupakan sesuatu yang tak biasa.
Di balik ukuran mungil dan perawakannya yang imut, ternyata carolina chickadee merupakan hewan yang sangat hebat. Bayangkan saja, ia bisa hidup di daerah dingin, memiliki sistem sosial, bahkan kicauannya sangat khas. Nah, semua hal tersebut tak hanya unik, namun juga menjadi bagian dari kemampuan adaptasinya. Andalkan semua hal tersebut, carolina chickadee bisa hidup bebas di alam liar.


















