5 Fakta Unik Kapucin Azaras, Tak Bisa Hidup Tenang Akibat Deforestasi

- Kapucin azaras hidup dalam komunitas sosial yang dinamis, belajar dari pengalaman dan adaptif terhadap berbagai situasi.
- Monyet jantan aktif di daratan, sementara betina hanya di pepohonan, dengan kebiasaan makan yang berbeda.
- Kapucin azaras endemik Amerika Selatan, cerdas menggunakan alat bantu, namun terancam oleh deforestasi dan kurangnya upaya konservasi.
Monyet merupakan salah satu jenis mamalia paling terancam di muka bumi. Pasalnya, habitat mereka mulai rusak, makanan mereka terus berkurang, dan populasi monyet juga terus menurun. Nah, diantara banyaknya spesies monyet, salah satu yang paling terancam adalah Sapajus cay atau kapucin azaras.
Tentunya, hal tersebut tak bisa dibiarkan karena kapucin azaras bisa terjun ke jurang kepunahan jika ia tak dilindungi. Apalagi, kapucin azaras merupakan hewan yang sangat unik. Jadi, jika ia punah maka keanekaragaman spesies monyet akan berkurang secara drastis. Nah, apa kamu penasaran dengan kehidupan monyet tersebut? Maka dari itu, mari kita bahas bersama!
1. Hidup di komunitas sosial seperti manusia

Dilansir Bio Explorer, kapucin azaras merupakan hewan sosial yang hidup berkelompok. Tercatat, satu kelompok bisa beranggotakan hingga 44 individu. Sama seperti manusia, kelompok tersebut bekerja sebagai komunitas sosial yang sangat dinamis. Dalam hal ini, kelompok tersebut terdiri atas monyet betina, anakan monyet, dan satu monyet jantan yang bertugas sebagai pemimpin.
Tiap individu akan saling menjaga, berkomunikasi, dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap individu lain. Gak cuma itu, monyet ini juga bisa belajar hal baru, entah dari pengalaman atau dari mengamati hewan lain. Nah, berkat kemampuan dan cara hidupnya, kapucin azaras menjadi hewan yang sangat adaptif dan bisa hidup di berbagai situasi dan kondisi.
2. Monyet jantan sering beraktivitas di atas tanah

Secara umum, kapucin azaras merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari. Lebih lanjut, ia termasuk spesies omnivor yang makanan utamanya mencakup hewan kecil dan material tanaman. Uniknya, monyet jantan dan betina memiliki kebiasaan yang agak berbeda. Pertama, monyet jantan lebih sering beraktivitas di daratan sementara monyet betina hanya mau beraktivitas di pepohonan. Kemudian, monyet jantan lebih suka memakan makanan dengan ukuran yang besar. Terakhir, hanya monyet jantan yang mau memakan vertebrata.
3. Hanya bisa ditemukan di Amerika Selatan

Laman New England Primate Conservacy menjelaskan kalau kapucin azaras merupakan satwa endemik Amerika Selatan. Spesifiknya, mamalia arboreal ini bisa ditemukan di Bolivia, Brazil, hingga Argentina. Seperti spesies monyet lain di Amerika Selatan, ia sangat suka hidup di pepohonan, hutan hujan tropis, area lembap, dan area tertutup yang jauh dari manusia.
Walau begitu, terkadang ia juga masuk ke area pemukiman. Khususnya area pertanian, kebun, atau pedesaan yang dekat dengan hutan. Lebih lanjut, monyet dengan bobot maksimal 4,8 kilogram ini termasuk hewan yang aktif. Secara khusus, kesehariannya terdiri atas mencari makanan, berkelana, dan beristirahat. Sejatinya, ia bukan hewan yang berbahaya, jadi kapucin azaras jarang berkonflik dengan manusia.
4. Bisa menggunakan alat bantu

Artikel di jurnal Acta Ethologica menjelaskan kalau kapucin azaras merupakan hewan yang cerdas karena bisa menggunakan alat bantu di kehidupan sehari-hari. Spesifiknya, ia akan menggunakan batang atau ranting pohon dalam rangka menghancurkan atau membuka kulit buah yang keras. Dalam hal ini, ranting atau batang kayu berfungsi sebagai paron. Biasanya, hanya monyet berpangkat tinggi yang bisa melakukan hal tersebut dengan baik. Di sisi lain, monyet bermangat rendah hanya menunggu buah yang berhasil dihancurkan.
5. Upaya konservasinya tidak berjalan lancar

Berdasarkan data dari IUCN Red List, saat kapucin azaras masuk ke kategori vulnerable (rentan). Artinya, ia rentan akan kepunahan dalam waktu dekat. Saat ini, populasinya juga terus menurun dan faktor utamanya adalah kerusakan habitat, deforestasi, dan aktivitas manusia. Sayangnya, gak semua negara bisa melakukan upaya konservasi yang serius.
Di Brazil, monyet ini kurang diteliti dan upaya konservasinya terkesan ala kadarnya. Alhasil, populasi kapucin azaras di Brazil jadi salah satu yang paling terancam. Di Bolivia, upaya konservasi juga tak terlalu besar, sebab monyet ini hanya dilindungi di satu tempat, yaitu Taman Nasional Kaa-Iya. Terakhir, kapucin azaras dilindungi di beberapa tempat di Argentina, seperti Taman Nasional Pantanal Matogrossense dan Taman Nasional Serra da Bodoquena.
Walau sangat unik, ternyata kapucin azaras terancam oleh banyak hal. Tentunya, hal tersebut merupakan fakta yang sangat menyayat hati. Dalam hal ini, kita gak boleh membebankan upaya konservasi ke pihak berwenang. Justru, masyarakat lokal juga bisa melakukan upaya konservasi sederhana agar populasi kapucin azaras bisa terus terjaga.