5 Teori Sains yang Pernah Menggemparkan Dunia, Apa Saja?

Beberapa teori sains punya kemampuan luar biasa untuk membuat dunia terkejut, bahkan mengguncang keyakinan yang sudah kita pegang lama. Bayangkan saja, teori-teori yang dulu dianggap gila atau mustahil, kini menjadi landasan utama dalam memahami alam semesta.
Dari teori evolusi yang pertama kali diungkap Charles Darwin hingga konsep relativitas Einstein yang membahas ruang dan waktu, ada banyak teori yang mengubah cara pandang kita tentang dunia. Di artikel ini, kita akan membahas beberapa teori sains yang pernah menggemparkan dunia dan membawa revolusi besar dalam ilmu pengetahuan. Ada apa saja? Yuk, simak artikelnya di bawah ini!
1. Teori Heliosentris

Selama berabad-abad, masyarakat percaya bahwa Bumi adalah pusat tata surya. Alasannya memang jelas, karena dulu mereka melihat objek-objek di angkasa seperti mengitari Bumi. Namun kemudian teori ini dipatahkan oleh Copernicus di tahun 1543 dengan menerbitkan buku berjudul On the Revolutions of the Celestial Spheres yang memuat gagasan bahwa matahari lah pusat tata surya. Bukannya diterima, gagasan ini justru mendapat kecaman keras dari masyarakat dan pihak gereja. Bahkan pada saat itu buku Copernicus dilarang edar.
Meski begitu seiring berkembangnya observasi dan penemuan astronomi, teori heliosentris perlahan mulai dipercaya. Pada tahun 1609, seorang ilmuwan bernama Galileo Galilei melakukan inovasi pada teleskop. Dengan menggunakan ini ia mendapat banyak fakta tentang objek-objek langit yang mana kemudian menjadi bukti pendukung teori heliosentris.
Pada akhirnya, teori heliosentris menjadi titik awal perubahan besar dalam astronomi dan mengubah pemahaman kita tentang alam semesta serta posisi Bumi di tata surya.
2. Teori Evolusi

Ada yang pernah mendengar gagasan bahwa manusia berasal dari kera? Nah, inilah teori yang menjadi sumber gagasan tersebut.
Pada tahun 1850-an, Darwin menulis buku yang berjudul On the Origin of Species. Di dalamnya ia menjelaskan bagaimana organisme berevolusi dari generasi ke generasi. Evolusi dalam konteks ini maksudnya adalah makhluk hidup mengalami perubahan struktur tubuh secara bertahap, dengan begitu mereka bisa beradaptasi terhadap lingkungan yang terus berubah dan bertahan hidup.
Teori evolusi ini sangat kontroversial pada masanya. Sebagian orang tidak terima karena berbagai alasan, salah satunya yaitu pertentangan keyakinan agama yang menganggap penciptaan makhluk hidup, termasuk manusia, sebagai hasil tindakan ilahi langsung, bukan melalui proses alamiah seperti yang dijelaskan teori evolusi Darwin.
3. Teori Relativitas

Teori relativitas, yang dikembangkan oleh Albert Einstein pada tahun 1905, secara garis besar menjelaskan bahwa ruang dan waktu bersifat relatif. Teori ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu relativitas khusus dan relativitas umum.
Relativitas khusus mencakup penjelasan tentang bagaimana kecepatan memengaruhi massa, waktu, dan ruang. Sederhananya begini, waktu dan jarak bisa berbeda-beda tergantung seberapa cepat kamu bergerak. Jadi, kalau kamu bisa bergerak dengan sangat cepat bahkan mendekati kecepatan cahaya (sekitar 300.000 km per detik ), maka waktu akan berjalan lebih lambat untuk kamu dibandingkan dengan orang yang diam. Terkait hal ini sudah ada bukti nyatanya, astronot yang pergi ke luar angkasa dengan menggunakan roket berkecepatan tinggi akan menua lebih lambat dibanding orang di Bumi.
Di sisi lain relativitas umum menjelaskan bagaimana gravitasi bekerja, atau bagaimana benda-benda besar seperti Bumi atau Matahari menarik benda lain. Nah, inilah mengapa teori Einstein sempat gempar, karena secara tidak langsung ia membantah teori Newton sebelumnya.
Einstein beranggapan gravitasi bukanlah gaya tarik-menarik, melainkan lengkungan ruang waktu yang disebabkan oleh objek bermassa besar. Bayangkan saja seperti trampolin, kalau kamu meletakkan bola berat di tengah trampolin, trampolin itu akan melengkung, dan bola kecil yang ada di sekitar trampolin akan bergerak menuju bola besar karena kelengkungan tersebut.
4. Teori Big Bang

Selama sekian ribu tahun, leluhur kita telah mengamati langit dan bertanya-tanya bagaimana alam semesta berkembang menjadi seperti sekarang. Hal ini selalu menjadi pokok bahasan diskusi dan perdebatan keagamaan, filsafat, dan ilmiah. Banyak ilmuwan yang berusaha mengungkap misteri awal mula alam semesta, salah satunya yang paling terkenal adalah teori Big Bang atau teori ledakan besar.
Melansir laman Space, teori ini menyatakan bahwa alam semesta bermula sekitar 13,8 miliar tahun lalu dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat yang mengembang dengan kecepatan tinggi. Hingga kemudian jadilah menjadi bentuknya yang kita kenal sekarang ini.
Sayangnya ada beberapa kesalahpahaman tentang teori Big Bang. Pertama, teori Big Bang hanya upaya menjelaskan asal-usul alam semesta, bukan secara pasti menyatakan alam semesta berasal dari titik tunggal sekian miliar tahun lalu. Kedua, ada misinformasi terkait Big Bang adalah sejenis ledakan, ini tidak sepenuhnya benar. Konteks teori Big Bang lebih kepada pengembangan atau peregangan, bukan ledakan dalam pengertian klasik.
5. Teori Kuantum

Teori kuantum menjelaskan bagaimana cara kerja benda-benda yang sangat kecil seperti atom dan partikel. Ternyata partikel-partikel ini tidak selalu bergerak seperti yang kita bayangkan. Mereka bisa memiliki bentuk yang berbagai macam dan bergerak secara tidak terduga. Kemudian para ilmuwan mengembangkan teori ini lebih lanjut. Menurut mereka, jika partikel kecil saja seperti itu, maka mungkin objek yang lebih besar juga sama.
Contohnya, apa kalian pernah dengar tentang eksperimen kucing Schrodinger? Bayangkan, ada kucing di dalam kotak tertutup, dan di dalam kotak itu ada lagi botol kecil yang berisi racun. Menurut teori kuantum, selama kita belum membuka kotak tersebut, kita tidak tahu apakah kucing itu membuka botol beracun atau tidak. Jadi, kemungkinannya ada dua, si kucing bisa saja mati atau hidup di dalam sana.
Teori ini berhubungan juga dengan keberadaan dunia paralel. Lagi-lagi, menurut teori kuantum, alam semesta ini sangat misterius. Selama kita belum tahu, maka segala kemungkinan bisa terjadi.
Kelima teori sains yang telah dibahas di atas menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan terus mengubah cara kita memahami alam semesta. Meskipun rumit, teori-teori ini memberi kita wawasan baru tentang asal-usul alam semesta hingga perilaku partikel terkecil. Semoga dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan mengejutkan lainnya akan muncul di masa depan.