Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Macan Tutul Amur, Spesies Macan Tutul Paling Langka di Dunia 

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Colin Hines)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Colin Hines)
Intinya sih...
  • Macan tutul amur merupakan subspesies langka dari Rusia dan Tiongkok
  • Rambut tebal dan kaki besar menjadi adaptasi penting macan tutul amur di iklim dingin
  • Populasi macan tutul amur di alam liar sangat terancam, hanya sekitar 84 individu yang tersisa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Macan tutul amur merupakan subspesies dari macan tutul asli bagian tenggara Rusia dan Tiongkok bagian utara. Hewan dengan nama ilmiah Panthera pardus orientalis ini merupakan salah satu spesies kucing besar paling langka di dunia. 

Macan tutul amur dapat beradaptasi dengan baik di iklim dingin dengan salju yang lebat. Habitat mereka merupakan hutan berdaun lebar serta hutan konifer di daerah pegunungan dengan suhu tahunan rata-rata sekitar 1,5°C. Simak fakta-fakta mengenai macan tutul amur ini, yuk!

1. Panjang rambut bervariasi

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/William Warby)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/William Warby)

Macan tutul amur memiliki rambut tebal yang berwarna krem pucat. Warna rambut ini dapat sedikit berubah bergantung pada musim. Ketika musim panas, rambut macan tutul amur berwarna lebih cerah dengan pola berwarna lebih jelas. Sedangkan ketika musim dingin, warna rambutnya bervariasi dari kuning muda hingga merah kekuningan pekat dengan semburat keemasan. 

Panjang rambut macan tutul amur juga bervariasi tergantung musim. Ketika musim panas, panjang rambutnya hanya sekitar 2,5 cm, sedangkan ketika musim dingin dapat mencapai 7 cm. Macan tutul amur memiliki pola tubuh berbentuk roset pada sisi tubuhnya. Pola ini memiliki jarak satu sama lain yang cukup lebar, hingga 2,5 cm.

2. Kaki yang besar dan lebar

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/digitalART)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/digitalART)

Macan tutul amur memiliki kaki yang lebih besar serta telapak kaki lebih lebar dibanding subspesies macan tutul lainnya. Hal ini merupakan sebuah adaptasi yang memudahkan pergerakan hewan ini di salju tebal. Individu jantan macan tutul amur berukuran lebih besar dibandingkan dengan betina. Mereka memiliki ekor yang cukup panjang, yaitu sekitar 81 cm. Macan tutul amur sering melilitkan ekor ini di sekitar tubuh untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.

3. Hidup menyendiri

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)

Macan tutul amur hidup secara soliter atau menyendiri. Hanya individu betina yang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Mereka umumnya aktif di malam hari. Wilayah kekuasaan seekor macan tutul dapat berkisar antara 5.000–30.000 hektar. Luas wilayah ini bergantung pada usia, jenis kelamin, dan kepadatan mangsa. Hewan ini menggunakan jalur perburuan, rute migrasi, serta tempat istirahat yang sama selama bertahun-tahun.

4. Bersifat karnivora

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Ministry of the Development of the Far East)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Ministry of the Development of the Far East)

Macan tutul amur merupakan karnivora dengan makanan utama berupa rusa roe dan rusa sika. Tak jarang mereka juga memakan babi hutan, rusa kesturi, kelinci, unggas, bahkan beruang hitam muda. Macan tutul betina dan anaknya sering ditemukan di sekitar peternakan rusa. Rusa peliharaan di peternakan ini merupakan sumber makanan yang dapat diandalkan macan tutul ketika berada di masa sulit.

5. Berburu dalam jarak dekat

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Spencer Wright)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Spencer Wright)

Saat berburu dalam mencari makan, macan tutul amur bergantung pada indera pendengaran dan penglihatannya yang tajam. Mereka biasanya berburu di permukaan tanah. Hewan ini akan mengintai dan mencoba mendekati mangsanya sedekat mungkin, biasanya dalam jarak 5 meter.

Setelahnya, macan tutul amur akan menerkam dan membunuh mangsa dengan gigitan yang mencekik. Lidah macan tutul amur memiliki papila yang seperti parutan runcing. Bagian papila ini sangat memudahkan macan tutul dalam mengikis daging dari tulang mangsanya.

6. Vokalisasi untuk komunikasi

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Fabio Usvardi)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Fabio Usvardi)

Macan tutul amur dapat mengeluarkan sejumlah vokalisasi ketika berkomunkasi satu sama lain. Suara ini termasuk geraman, mengeong, dan dengkuran. Auman pada macan tutul dewasa sebagian besar terdiri dari gerutuan. Gerutuan ini disebut “sawing” atau “menggergaji”, karena menyerupai suara menggergaji kayu. Anak macan tutul biasanya memanggil induknya dengan suara seperti ‘urr-urr’.

7. Lahir dalam keadaan mata tertutup

Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Fabio Usvardi)
Macan tutul amur (commons.wikimedia.org/Fabio Usvardi)

Macan tutul amur memiliki sistem perkawinan polygynandrous, yaitu jantan dan betina dapat kawin dengan sejumlah pasangan. Induk betina akan melahirkan sekitar 2–3 anak setelah masa kehamilan selama 92–95 hari. Anak macan tutul lahir dengan berat 500–700 gram dan dalam keadaan mata tertutup.

Anak macan tutul akan membuka matanya ketika berusia 7–10 hari. Mereka akan disapih saat berusia 3 bulan, setelahnya mereka akan belajar berburu. Anak macan tutul akan tinggal bersama induknya hingga berusia sekitar 18 bulan hingga 2 tahun, hingga akhirnya dapat hidup mandiri.

Kehidupan macan tutul amur sangat terancam akibat perburuan liar, penggundulan hutan, dan hilangnya habitat. Karena jumlah macan tutul amur di alam liar yang sedikit, keragaman genetik hewan ini menjadi sangat rendah. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perkawinan sedarah yang menyebabkan kecacatan hingga kematian pada anak hasil perkawinan sedarah. 

Menurut data IUCN pada tahun 2019, total individu macan tutul amur hanya berkisar 84 individu di alam liar, dan sekitar 170–180 ekor hidup di penangkaran. Hal ini menyebabkan macan tutul ini masuk ke dalam kategori critically endangered atau sangat terancam punah sejak tahun 1996. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us