4 Fakta Menarik Long-tailed Chinchilla, Hidup dalam Koloni Besar!

Long-tailed chinchilla juga dikenal sebagai chilean, coastal atau lesser chinchilla. Satu dari dua spesies hewan pengerat dalam genus Chinchilla. Mereka berada dalam famili Chinchillidae dan memiliki nama ilmiah Chinchilla lanigera. Panjang tubuhnya mencapai 26 sentimeter dan beratnya kisaran 600--800 gram. Mereka punya rambut panjang, perpaduan warnanya abu-abu, putih dan hitam. Rambutnya sangat halus dan lembut serta melekat erat pada kulitnya.
Bagian atas tubuhnya berwarna abu-abu kebiruan atau keperakan, sementara bagian bawahnya berwarna putih kekuningan. Ekornya punya rambut panjang yang kasar berwarna abu-abu dan hitam. Telapak kakinya tidak berbulu dan memiliki bantalan kaki berdagang yang disebut pallipes. Setelah tahu ciri-cirinya, mari kenalan lebih baik dengan mereka melalui fakta yang sangat terbatas di bawah ini.
1. Tersebar di pegunungan Chili

Penyebaran long-tailed chinchilla berada di pegunungan di bagian utara Chili. Mereka bisa kamu temui di Auco, dekat Illapel, IV Region, Chile, di Reserve National Las Chinchillas dan La Higuera di bagian utara Coquimbo. Terdapat juga laporan mengenai keberadaannya di Talca, Chile, mencapai utara hingga Peru dan ke timur dari perbukitan pantai dan pegunungan rendah.
Animalia menginformasikan bahwa long-tailed chinchilla menghuni daerah tandus, kering dan berbatu di pegunungan. Mereka hidup di area berbatu dan berpasir dengan semak berdiri yang sedikit, begitu pula rumput dan forb serta kaktus tersebar. Biasanya ditemukan diketinggian 3.000--5.000 meter.
2. Makanan utamanya adalah rerumputan dan biji-bijian

Pola makan dari long-tailed chinchilla adalah herbivora, atau lebih tepatnya folivora. Menu makannya terdiri dari berbagai jenis tanaman, tapi kebanyakan mengonsumsi rerumputan dan biji-bijian. Untuk melengkapi dietnya, mereka memburu serangga dan mencuri telur burung. Sementara itu, chinchilla yang dipelihara biasanya diberi makan gandum, jerami, alfalfa, jagung, oat dan pelet.
3. Hidup dalam koloni

Berdasarkan informasi dari Smithsonian's National Zoo and Concervation Biology Institute, long-tailed chinchilla hidup dalam koloni yang terdiri dari beberapa hingga ratusan individu. Betina merupakan jenis kelamin dominan dan sangat agresif satu sama lain. Bahkan pada jantan selama masa estrus (musim kawin). Walaupun begitu, perkelahian yang serius jarang terjadi. Rentang hidupnya di alam liar mencapai 10 tahun, tapi bisa hidup selama 20 tahun jika dirawat oleh manusia.
4. Kebanyakan betina hanya kawin dengan satu pasangan

Betina dari long-tailed chinchilla kebanyakan monogami, hanya punya satu pasangan selama musim kawin. Di alam liar, musim kawinnya dimulai antara bulan Oktober dan Desember. Betina biasanya melahirkan dua anak setiap tahunnya setelah mengandung selama 111 hari. Anaknya lahir dengan sepenuhnya berbulu dan matanya terbuka. Betina merawat anak-anaknya selama 6--8 minggu. Mereka baru dewasa reproduktif pada usia 8 bulan.
Long-tailed chinchilla ternyata hidup dalam koloni yang ukurannya bisa mencapai ratusan anggota, lho. Sebagai informasi tambahan, warna giginya adalah oranye gelap. Selain itu, bulunya sangat lebat, bahkan satu folikel rambut bisa menumbuhkan sekitar 60 helai rambut. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Endangered oleh IUCN dengan total populasi kisaran 5.350 indivdiu. Tren populasinya mengalami penurunan.
Ancaman utamanya adalah perburuan, diperdagangkan sebagai hewan peliharaan, pertambangan dan pengambilan kayu bakar. Ancaman lainnya adalah dimangsa oleh rubah dan burung hantu. Mereka juga harus bersaing dengan kambing serta ternak lainnya untuk sumber makanan yang ada. Perubahan iklim yang ekstrem juga mempengaruhinya, salah satunya adalah El Nino.