5 Fakta Kutu Kayu, Hewan Darat yang Mempunyai Insang

Kutu kayu adalah isopoda termasuk sejenis hewan krustasea yang menghuni daratan di seluruh dunia kecuali Antartika. Mereka beradaptasi di hutan lembab, taman kota, di dalam tanah, di bawah puing-puing, batu, batang kayu dan terkadang menjadi hama di dalam ruangan. Hewan ini hidup di daerah beriklim sedang hingga tropis.
Mereka memakan dedaunan tanaman membusuk, jamur, alga, lumut yang tumbuh, kotoran hewan lainnya dan detritus adalah suatu materi yang membusuk di lingkungan. Dengan memakan materi busuk ini, membantu kutu kayu melepaskan unsur hara ke dalam tanah. Peneliti mengatakan kutu kayu adalah detritivora.
Armadilidium vulgare adalah nama ilmiah dari kutu kayu. Armadilidium berasal dari bahasa Latin artinya armadillo kecil yang mengacu pada cangkang krustasea seperti baju besi di mana kutu kayu seperti itu. Mereka biasanya hidup di sekitaran kita sehingga mari cari tahu fakta selengkapnya dari hewan ini ya.
1.Seperti apa fisik kutu kayu?

Kutu kayu bercirikan utama cangkang berwarna abu-abu atau hitam. Kutu kayu mempunyai dua antena pendek di kepalanya, panjangnya 18mm dan lebarnya sekitar 5 mm.
Seperti sudah dijelaskan, kerangka luarnya yang menyerupai baju besi terdiri dari tujuh pelat. Ia memiliki dua kaki masing-masing tujuh lempengan sehingga sebenarnya kutu kayu mempunyai 14 kaki.
Omong-omong soal cangkang, cangkang luarnya berganti kulit secara bertahap seiiring dengan pertumbuhannya di mana bagian belakang terlepas terlebih dahulu, setelah itu bagian depannya dan kemudian cangkang baru akan muncul, jelas Fact animal.
Kids kiddle mengatakan, kutu kayu bernapas melalui paru-paru mirip trakea di kaki belakangnya berbentuk pleopod yang disebut paru-paru pleopodal.
2.Awalnya mereka merupakan hewan air. Begini penjelasannya!

Meskipun kutu kayu hewan darat, namun mereka mempunyai insang di kaki belakangnya, lho. Insangnya terletak sebagai pelengkap di bagian atas kakinya yang hampir tertutup lapisan tipis air. Ketika oksigen berpapasan dengan selubung air ini, oksigen ini akan diserap ke insang mereka. Maka itu mereka bisa bernafas di bawah air.
Mengapa mereka mempunyai insang? Sebab, kutu kayu adalah krustasea dulunya hidup di lautan lepas dan terbuka seperti samudera selama periode Silur dan Devonian sejak jutaan tahun lalu. Seiiring waktu, beberapa isopada berpindah hidup di darat dan akhirnya beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan darat, terang A-z-animals.
3.Jika merasa terancam oleh predator, kutu kayu akan bergerombol

Saat merasa terancam misalnya dari predator, kutu kayu akan berkumpul dan membentuk bola yang rapi sebagai fondasi kuat. Alhasil, bola itu tidak dapat ditembus oleh banyak predatator. Ini juga cara untuk menutupi organ vitalnya untuk melindunginya dari predator.
Selain itu, mereka juga dapat mengeluarkan bahan kimia yang bau berfungsi untuk mengusir predatornya. Predatornya ialah katak, tikus, lipan dan laba-laba. Namun, bayi kutu kayu lebih rentan diserang karena cangkangnya tidak kokoh.
4.Betinanya mengantongi ratusan bayi telur di perutnya

Betina kutu kayu memiliki kantong yang mengisi bayi-bayi disebut marsupialia. Ya, seperti mamalia darat biasanya. Betina dapat menghasilkan 100 hingga 200 telur setiap tahunnya. Telurnya dibawa dalam marsupium di permukaan ventral (bawah) dan diamaternya mencapai 0,7 mm dan menetas setelah 3-4 minggu.
Setelah menetas, memungkinkan anak-anaknya untuk tetap berada di dalam kantong bagian bawah selama 2 minggu. Anaknya ini bisa tumbuh hingga 2 mm sebelum keluar dari asuhan induknya, menurut Entomology and Nematology Department.
5.Perannya sebagai hama

Kutu kayu sebagai hama bisa positif dan negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Di kebun, mereka dianggap bermanfaat karena mengendalikan hama, menghasilkan kompos dan memakan tanaman budidaya seperti stroberi matang dan bibit yang masih lunak.
Sebaliknya, kutu kayu akan meresahkan penghuni rumah untuk mencari kelembapan dan kehadirannya dapat menyebabkan masalah kelembapan di dalam rumah. Namun jangan khawatir, mereka gak menyebarkan penyakit kok.
Kutu kayu memiliki lebih dari 3.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Intinya dengan memanfaatkan warna abu-abu atau hitamnya, membantunya menyatukan diri dengan tempat yang lembab dan gelap. Apa kamu pernah menjumpai hewan ini?