Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Terong

pexels.com/Mark Stebnicki
pexels.com/Mark Stebnicki

Terong menjadi salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Sayuran dengan nama latin Solanum melongena ini memiliki banyak khasiat dan sering diolah dalam berbagai masakan. Berdasarkan penelitian, tahun 2021 produksi terong di Indonesia menembus 679,339 ton.

Dengan adanya produksi yang tinggi, terkadang ada saja faktor yang menghambat produktivitas terong, yaitu adanya hama dan penyakit. Hama dan penyakit dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman terong. Kita perlu tahu apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman terong. Berikut ulasan selengkapnya!

1. Kutu daun

ilustrasi terong (pixabay.com/rycky21)
ilustrasi terong (pixabay.com/rycky21)

Aphis gossypii merupakan salah satu jenis kutu daun yang menyerang tanaman terong dan menimbulkan kerusakan yang tinggi. Dampak yang diakibatkan oleh serangan kutu daun adalah dapat menurunkan produktivitas tanaman terong. Kutu daun menyerang tanaman terong mulai dari fase vegetatif hingga mencapai fase generatif.

Gejala yang ditimbulkan yaitu adanya perubahan warna daun menjadi menguning, daun yang terserang akan menggulung serta mengeriting, sehingga pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Kita dapat menggunakan beeberapa alternatif pengendalian yaitu, sanitasi, dengan cara memotong daun-daun yang rusak dan menjadi tempat tinggal kutu daun, membersihkan pertanaman secara teratur dan dapat menggunakan pestisida nabati. 

2. Ulat tanah

ilustrasi terong (pixabay.com/jackmac34)
ilustrasi terong (pixabay.com/jackmac34)

Kerusakan yang diakibatkan oleh hama ini terjadi pada tanaman terong yang masih muda, atau saat masih dalam proses pembenihan. Hama ini memiliki nama latin Agrotis ipsilon Hufn. yang dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Ulat tanah biasanya menyerang tunas atau titik tumbuh tanaman.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu, sanitasi lahan, penggunaan benih yang baik serta terbebas dari hama, pestisida nabati dan insektisida. Untuk penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan pada malam hari, karena ulat tanah aktif di malam hari dan bersembunyi di siang hari.

3. Ulat buah

ilustrasi terong (pixabay.com/leoleobobeo)
ilustrasi terong (pixabay.com/leoleobobeo)

Hama dengan nama latin Helicoverpa arimigera Hubn. ini menyerang buah terong, baik masih muda maupun tua dengan cara mengigit dan melubanginya sehingga bentuk daripada buah terong menjadi tidak normal, hingga berakibat pembusukan di dalam buah. Dampak kerusakan yang ditimbulkan dari ulat buah menjadi perhatian yang cukup serius, karena dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. 

Pengendalian yang dapat digunakan yaitu memusnahkan buah yang terserang ulat buah, sanitasi lahan, melakukan pergiliran tanaman, pemasangan light trap dan terakhir penyemprotan insektisida dengan dosis yang dianjurkan. 

4. Busuk buah

ilustrasi terong (pixabay.com/MabelAmber)
ilustrasi terong (pixabay.com/MabelAmber)

Busuk buah pada terong diakibatkan oleh patogen jamur Phytophthora sp, Phomopsis vexans dan Phytium sp. Pada kondisi lembab, patogen jamur sangat mudah untuk berkembang hidup terlebih lagi pada musim hujan. Serangan yang diakibatkan oleh penyakit ini tidak hanya menurunkan produktivitas tanaman terong, namun juga dapat berakibat gagal panen. 

Gejala umum yang dapat kita amati yaitu adanya bercak-bercak cokelat kebasahan seperti busuk pada buah terong. Adapun pengendalian yang digunakan di antaranya, memusnahkan buah yang terkena penyakit agar tidak menjalar ke tanaman lain, menanam varietas tahan, penggunaan pestisida nabati dan penyemprotan fungisida jika terjadi serangan berat. 

5. Rebah semai

ilustrasi terong (pixabay.com/jackmac34)
ilustrasi terong (pixabay.com/jackmac34)

Rebah semai tergolong sebagai salah satu penyakit utama pada terong yang wajib diwaspadai. Pasalnya penyakit ini menyerang terong yang masih dalam persemaian benih, yang di mana jika tidak cermat dalam memilih benih yang sehat, dapat berakibat tanaman tidak tumbuh dengan maksimal. Penyakit ini disebabkan oleh Phytium sp dan Rhizoctonia solani. 

Adapun gejala yang terjadi yaitu, bibit yang terserang akan layu dan mati karena pangkal batang membusuk. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu, menggunakan varietas tahan, memusnahkan tanaman yang terserang, menyemai dengan jarak yang tidak terlalu rapat dan penyemprotan fungisida. 

Itulah penjelasan mengenai hama dan penyakit yang menyerang tanaman terong. Perlu menjaga tanaman terong kamu dengan baik, supaya terhindar dari hama dan penyakit!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sari Magfirah Naufal
EditorSari Magfirah Naufal
Follow Us