Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ras Ular Bertanduk, Ada Spesies yang Baru Ditemukan Tahun 2009 

Horned adder (commons.wikimedia.org/Marius Burger)

Ular viper adalah jenis ular memiliki tanduk dikenal dengan nama scales yang menonjol di kepalanya. Namun tidak semua spesies ular viper mempunyai tanduk di kepalanya. Adapun fungsi dari tanduknya membantu para ular berkamuflase di antara dedaunan atau pasir untuk mengincar mangsa. Kedua, sebagai alat untuk menakuti-nakuti predator.   

Para ular bertanduk tersebut tersebar di berbagai wilayah seperti Eropa, Asia dan Afrika. Tempat mereka berdiam di hutan, padang rumput, daerah pegunungan, rawa-rawa, perairan maupun gurun. Mari amati ular bertanduk dengan segala keunikan di dalamnya lewat artikel berikut, ok!

1.Horned adder

Horned adder (commons.wikimedia.org/thibaudaronson)

Horned adder dikenal perilakunya mengubur diri di pasir hanya memperlihatkan bola mata dan ekornya. Horned adder bertubuh pendek dan gemuk dengan panjang 15 inci yang menawarkan warna bervariasi mulai dari abu-abu, coklat, kuning, oranye, coklat kemerahan dan hitam. Tanduk di kepalanya berbentuk X berguna mengintimidasi predator maupun mangsanya.

Horned menghabiskan sebagian besar waktunya di tanah pada suhu 86-91 derajat fahrenheit. Untuk berjemur, ia terkadang memanjat semak-semak kecil atau bukit. Ia bahkan dapat bertahan hidup pada suhu -5 derajat celcius dalam periode singkat. Saat musim dingin, ia tinggal di tempat persembunyian yang bebas embun beku. Ular ini tinggal di Jerman, Austria, Swiss dll.

2.Saharan horned viper

Saharan horned viper (commons.wikimedia.org/Holger Krisp)

Saharan horned viper memiliki tanduk di atas matanya berukuran kecil bahkan tidak menonjol sama sekali. Ular ini berwarna dasar kekuningan, abu-abu pucat, merah muda, merah dan coklat pucat, perut bercorak putih dan hitam pada ujung ekornya. Saharan horned viper ditemukan di Afrika: Mesir, Libya, Ethiopia dan Somalia. Di Jazirah Arab, mereka hidup di Yaman, Kuwait dll.

Animalia.bio menyebut, jika ada yang menyentuh tanduk saharan horned viper, ular akan mellipat tanduk hingga menempel di kepalanya sehingga ular dapat bergerak dengan mudah melalui pasir dan liang. Dengan tanduknya, membantu ular untuk menyatu dengan lingkungan gurun berpasir. Mangsanya yakni kadal, burung, pengerat kecil dan tokek.   

3.Spider tailed horned viper

Spider tailed horned viper (commons.wikimedia.org/Omid Mozaffari)

Spider tailed horned viper memanfaatkan tanduknya untuk berkamuflase di lingkungan berbatu dan berpasir untuk mengincar mangsanya. Selain itu, ular ini memiliki ekor unik dapat bergerak seperti laba-laba dirancang untuk mengintai mangsa dalam jarak dekat. Burung terpedaya mengira bahwa ia telah menemukan mangsa, padahal ini jebakan dari ular akhirnya menyerang burung tersebut.

Spider tailed horned viper tersebar di sebagian besar belahan dunia kecuali Siberia, lingkungan Arktik dan belahan selatan bumi. Mata ular ini berwarna coklat dengan pupil vertikal dan kulitnya kasar dengan sisik berlunas berwarna abu-abu kecoklatan. Ular berbisa ini dapat mencapai panjang maksimum 33 inci.

4.Nose horned viper

Nose horned viper (commons.wikimedia.org/Elena Terkel)

Nose horned viper mempunyai tanduk berbentuk v di atas kepalanya terlihat seperti daging. Warna kulitnya abu-abu dan coklat dan perut berwarna krem atau kuning dengan bintik-bintik hitam. Tanduknya dapat dimanfaatkan untuk berkamuflase di lingkungan berbatu dan berdaun kering. Ular ini berada di Eropa: Albania, Bulgaria, Italia, Yunani, Turki dll.

Nose horned viper memangsa mamalia kecil, burung, kadal, tikus, mencit, kelinci, serangga bahkan spesies ular lain maupun spesiesnya sendiri. Nose horned viper menjelajahi semak belukar dan habitat berbatu untuk mencium aroma mangsanya. Nose horned viper adalah predator penunggu mangsa yang datang menghampiri habitatnya.  

5.Matilda horned viper

Matilda horned viper (uk.inaturalist.org)

Dilansir Tanzania.wcs.org, matilda horned viper adalah spesies ular baru pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan dari WCS dan MUSE di Trento pada 2009 dan diakui dalam dunia sains pada 2011. Tak banyak informasi dari spesies ini, namun informasi tanduknya ada di mana membantu ular untuk berkamuflase di lingkungan hutan hujan di Tanzania.

Matilda horned viper panjang totalnya mencapai 64 cm dan memiliki tanduk besar di atas matanya. Ular ini beradaptasi di habitat hutan kecil yang terdegradasi di dataran tinggi selatan Tanzania. Makanan utama ular ini meliputi tikus, burung kecil dan kadal.

Semua viper di pembahasan ini merupakan ular berbisa. Nose horned viper menghasilkan bisa sangat kuat. Bagi manusia beresiko, namun kasus kematian jarang terjadi. Racun horned adder dapat membuat kucing mengalami pembekuan darah. Pemerintah Iran memasukan spider tailed horned viper ke dalam CITES untuk melindungi ular dari perburuan liar dan perdagangan ilegal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us