Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Spesies Ular Beracun yang Hidup di Papua Nugini, Efeknya Fatal!

New guinea death adders (commons.wikimedia.org/Petra Karstedt)

Papua Nugini merupakan sebuah negara yang terdiri dari ratusan pulau. Dengan wilayah seluas 462.840 kilometer persegi, Papua Nugini menyimpan berbagai macam kekayaan fauna, tak terkecuali ular. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang sangat mematikan.

Mereka menjadi mimpi buruk bagi para pecinta alam yang ingin menjelajah alam liar Papua Nugini yang memukau. Lantas, spesies ular beracun apa sajakah yang terdapat di wilayah Papua Nugini. Yuk, cek daftarnya!

1. Papuan taipan

Papuan taipan (commons.wikimedia.org/Xlerate)

Papuan taipan dikenal akan pergerakannya yang lincah dan cepat. Dilansir dari laman Kingsnake, seekor ular dewasa, panjang tubuhnya bisa mencapai dua meter. Mereka hidup di berbagai macam daerah, mulai dari padang rumput, hutan, dan di sekitar pinggiran aliran sungai.

Racunnya yang kuat mampu merusak organ tubuh dari korbannya. Papuan taipan bertahan hidup dengan memangsa berbagai jenis hewan berukuran kecil seperti burung, tikus, katak, dan lain-lain. Ketika berkembang biak, sang betina dapat mengeluarkan hingga 22 telur.

2. New guinea brown snake

New guinea brown snake (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

New guinea brown snake juga dikenal dengan nama ilmiah pseudonaja textilis. Ciri fisik yang dapat kamu lihat pada ular ini seperti sisik berwarna coklat serta terdapat bercak-bercak gelap. Ukuran tubuhnya sedikit lebih panjang daripada papuan taipan yakni 2,4 meter.

Jika kamu terkena gigitannya bisa menimbulkan perdarahan hebat. Bahkan, efek terparah dapat menyebabkan kematian. Ketika dalam keadaan terancam, tubuh new guinea brown snake akan membentuk huruf S. Mereka akan mendesis sangat keras dengan keadaan mulut terbuka.

3. New guinea death adders

New guinea death adders (commons.wikimedia.org/Petra Karstedt)

New guinea death adders memiliki warna sisik yang bervariasi mulai dari coklat, kuning, merah, dan abu-abu. Ukuran tubuhnya lebih pendek dibandingkan dengan spesies ular beracun lainnya yang hidup di wilayah Papua Nugini. Panjang new guinea death adders hanya berkisar antara 90 - 100 sentimeter.

Populasi new guinea death adders tersebar di area rawa hingga perkebunan milik warga. Mereka sangat suka bersembunyi di antara tumpukan daun. Racunnya yang mengandung postsynaptic neurotoxins bisa menyebabkan kelumpuhan. Namun, new guinea death adders akan lebih memilih melarikan diri jika bertemu manusia.

4. King cobra

King cobra (commons.wikimedia.org/Rushen)

King cobra memang dikenal akan penampilannya yang menakutkan. Ini lantaran ukuran tubuhnya yang besar dengan panjang mencapai lebih dari lima meter. Dilansir dari laman Birdwatchinghq, hanya dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk membunuh manusia dewasa setelah terkena gigitannya.

Korbannya akan mengalami rasa sakit yang luar biasa hingga sulit bernafas. Ular ini akan menjadi sangat agresif jika kamu mendekati telur-telurnya. Populasi king cobra juga dapat dijumpai di berbagai negara di Asia tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan lain-lain.

Efek mengerikan yang diakibatkan oleh keempat spesies ular di atas membuatmu dituntut selalu waspada ketika memasuki habitatnya. Jika terkena serangannya maka kamu harus mendapatkan penawar racunnya dengan segera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us