Studi: Tabrakan Milky Way dan Andromeda Mungkin Tak Akan Terjadi

- Prediksi lama terkait tabrakan galaksi
- Simulasi baru dengan variabel lebih kompleks
- Masa depan galaksi masih penuh ketidakpastian
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan meyakini bahwa galaksi Bima Sakti (Milky Way) akan mengalami tabrakan besar dengan galaksi Andromeda. Tabrakan ini diperkirakan akan terjadi dalam waktu sekitar 4,5 miliar tahun ke depan.
Prediksi itu bahkan telah melahirkan istilah “Milkomeda” untuk menyebut hasil penggabungan dua galaksi raksasa tersebut. Namun, temuan terbaru dari tim ilmuwan yang dipimpin astrofisikawan Till Sawala dari Universitas Helsinki justru menggoyahkan kepastian itu. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.
1. Prediksi lama terkait tabrakan galaksi

Selama ini, perkiraan tentang tabrakan antara Bima Sakti dan Andromeda didasarkan pada perhitungan berbasis data gerak relatif kedua galaksi. Ketika diasumsikan hanya dua galaksi besar yang saling menarik dalam ruang hampa, hasil simulasi menunjukkan bahwa keduanya hampir pasti akan bertabrakan.
Hasil tabrakan tersebut diprediksi akan membentuk satu galaksi super. Inilah yang melahirkan prediksi “Milkomeda” sebagai masa depan sistem galaksi kita. Prediksi tersebut telah diterima luas di komunitas ilmiah, bahkan menjadi semacam kesimpulan populer dalam diskusi mengenai evolusi jangka panjang kosmos.
2. Simulasi baru dengan variabel lebih kompleks
Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan di Nature Astronomy memperkenalkan pendekatan yang lebih kompleks. Sawala dan timnya tidak hanya memperhitungkan Bima Sakti dan Andromeda, tetapi juga dua anggota besar lainnya dalam Grup Lokal, yakni galaksi Triangulum (M33) dan Awan Magellan Besar (LMC).
Para ilmuwan memasukkan keempat objek ini ke dalam simulasi berdurasi 10 miliar tahun dan memvariasikan keberadaan mereka. Mereka menemukan bahwa probabilitas terjadinya tabrakan antara Bima Sakti dan Andromeda hanya sekitar 50 persen. Artinya, kemungkinan kedua galaksi justru akan saling melewati tanpa bertabrakan kini menjadi sama besarnya.
3. Masa depan galaksi masih penuh ketidakpastian

Meski temuan ini tidak serta-merta membatalkan prediksi tabrakan galaksi, penelitian ini menekankan bahwa masa depan kita masih menyimpan banyak ketidakpastian. Dengan kemajuan teknologi pengamatan seperti teleskop Hubble dan Gaia, ilmuwan kini lebih mampu mengevaluasi berbagai kemungkinan.
Namun, seperti yang ditegaskan oleh Sawala, studi ini bukanlah kata akhir. Pengamatan lanjutan dan data yang lebih presisi masih diperlukan untuk memahami benar nasib galaksi kita.
Temuan ini mengingatkan kita bahwa alam semesta masih menyimpan banyak misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Untuk saat ini, akhir dari Bima Sakti belum bisa dipastikan. Tabrakan dengan Andromeda mungkin terjadi atau tidak.
Referensi
Sawala, Till, Jehanne Delhomelle, Alis J. Deason, Carlos S. Frenk, Jenni Häkkinen, Peter H. Johansson, Atte Keitaanranta, Alexander Rawlings, and Ruby Wright. “No Certainty of a Milky Way–Andromeda Collision.” Nature Astronomy, June 2, 2025.