Istaka Karya Mau Dibubarkan, Manajemen: Belum Terima Surat Resmi

Jakarta, IDN Times - Corporate Secretary PT Istaka Karya (Persero), Yudi Kristanto menyatakan sampai saat ini pihaknya masih belum menerima surat resmi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perihal pembubaran mereka.
Di sisi lain, Yudi tak menampik jika pihaknya sekarang tengah menjalankan proses restrukturisasi demi kesehatan perseroan.
"Sampai saat ini kami belum mendapatkan surat resmi terkait keputusan tersebut kemudian selanjutnya betul bahwa Istaka Karya sedang menjalankan proses restrukturisasi oleh PPA (Perusahaan Pengelola Aset) dan sekarang penyehatan Istaka sedang dikaji oleh PPA," ujar Yudi, kepada IDN Times, Senin (11/10/2021).
1. Istaka Karya masih beroperasi dengan normal

Sejalan dengan hal tersebut, Yudi menegaskan bahwa Istaka Karya masih beroperasi dengan normal dan masih mengerjakan beberapa proyek konstruksi yang menjadi tanggung jawab mereka.
"Istaka masih melaksanakan tugas-tugas sesuai bidang pekerjaan kita, yaitu melaksanakan proyek, kita mendapatkan proyek dan kita memiliki kewajiban menyelesaikan proyek itu," tutur dia.
2. Istaka Karya belum melakukan pengurangan karyawan
.jpg)
Selain masih beroperasi secara normal, Istaka Karya masih belum melakukan pengurangan dari sisi sumber daya manusia (SDM). Yudi menjelaskan bahwa karyawan Istaka Karya sampai saat ini masih lengkap dari jajaran direksi hingga office boy dan staf di lokasi proyek.
"Untuk karyawan bisa saya pastikan masih lengkap dan menjalankan tugas serta kewajibannya. Istaka saat ini masih memiliki enam proyek yang sedang dikerjakan," ucap Yudi.
Berdasarkan data yang diterima IDN Times, karyawan Istaka Karya per September 2021 ada sebanyak 235 orang. Rinciannya direksi plus dewan komisaris empat orang, jajaran dewan komisaris dua orang, karyawan tetap (KT) 54 orang, karyawan tidak tetap (KTT) 55 orang, dan karyawan lepas atau pekerja lepas proyek sebanyak 120 orang.
3. Alasan pembubaran Istaka Karya

Sebelumnya diberitakan, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa utang bertumpuk dan aset yang minim menjadi alasan pembubaran Istaka Karya.
"Utangnya lebih tinggi daripada asetnya sehingga sudah kita hitung nggak mungkin melunasinya," kata Arya, saat bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021).
Istaka Karya menjadi satu dari tujuh BUMN yang hendak dibubarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Enam BUMN lainnya adalah PT Industri Gelas, PT Merpati Airlines, PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Sangan Nusantara, dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional.