Jelang Akhir Tahun, Realisasi Anggaran PEN Masih 66,6 Persen

Jakarta, IDN Times - Jelang akhir tahun, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih berada di level 60 persen-an. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati pun memaparkan capaian realisasi PEN per 19 November 2021.
"PEN sudah kita belanjakan 66,6 persen atau Rp495,77 triliun dari pagu anggaran Rp744,77 triliun," ujar Sri Mulyani, Selasa (23/11/2021).
1. Realisasi PEN di bidang kesehatan dan perlindungan sosial

Sri Mulyani pun mengungkapkan capaian atau realisasi anggaran PEN yang ditujukan untuk penanganan kesehatan dan COVID-19.
"Kesehatan sudah 63 persen atau Rp135 triliun dari Rp214 triliun. Angkanya melonjak sangat tinggi dibandingkan tahun lalu," ujar dia.
Kemudian, anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang sudah terealisasi adalah sekitar 75,5 persen atau Rp140,5 triliun dari pagu Rp186,64 triliun.
2. Realisasi anggaran PEN untuk program prioritas dan insentif usaha

Berikutnya, realisasi anggaran untuk program prioritas sebesar Rp75,4 triliun atau setara dengan 64 persen dari pagu Rp117,94. Anggaran perlindungan sosial tersebut digunakan untuk program padat karya kementerian/lembaga, ketahanan pangan, dan fasilitas pinjaman daerah.
Untuk insentif usaha, Sri Mulyani memaparkan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp62,47 triliun atau 99,4 persen dari pagu Rp62,83 triliun. Realisasi tersebut digunakan untuk membiayai insentif perpajakan seperti PPh 21 DTP, PPh Final UMKM, pembebasan PPh 22 impor, pengurangan angsuran PPh 25, pengembalian pendahuluan PPN, penurunan tarif PPh badan, PPN DTP Properti, dan PPNBM DTP.
3. Realisasi anggaran PEN untuk dukungan UMKM dan korporasi

Kemudian yang terakhir adalah realisasi anggaran PEN untuk dukungan UMKM dan korporasi. Pemerintah telah menghabiskan anggaran sebesar 50,4 persen dari pagu Rp162,4 triliun.
Capaian itu setara dengan Rp81,83 triliun yang digunakan untuk menyalurkan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), IJP, penempatan dana bank, subsidi bunga KUR, dan bantuan PKL.