Menkeu Optimistis Ekonomi RI Melambung ke 5,5 Persen di Q4 2025

- Penempatan dana Rp200 triliun topang likuiditas
- Kinerja ekonomi tunjukkan kinerja yang baik di kuartal III
- Laju manufaktur per Oktober naik jadi 51,2
Jakarta, IDN Times –Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5,5 persen pada kuartal IV tahun 2025.
“Pertaruhan saya, di triwulan keempat (2025) pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas 5,5 persen,” ujar Purbaya dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).
1. Penempatan dana Rp200 triliun topang likuiditas

Purbaya menuturkan, salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan tersebut adalah penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di bank-bank BUMN.
Selain itu, ia juga berharap stimulus pemerintah, termasuk bantuan langsung tunai (BLT) dengan total anggaran sekitar Rp30 triliun, dapat memberikan efek positif terhadap daya beli masyarakat.
“Harusnya kita bisa di atas 5,5 persen. Buat saya penting, karena kalau pertumbuhan tembus angka itu, Presiden (Prabowo Subianto) mau kasih saya hadiah. Nggak tahu hadiahnya apa, paling dikasih selamat,” ujarnya sambil berkelakar.
2. Kinerja ekonomi tunjukkann kinerja yang baik di kuartal III

Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan kinerja ekonomi Indonesia terus menunjukkan penguatan pada triwulan III 2025. Pertumbuhan tetap ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi, dengan dukungan erat dari kebijakan pemerintah, otoritas moneter, dan sektor keuangan.
Data terbaru menunjukkan, penjualan ritel pada September 2025 tumbuh 5,8 persen (year on year), meningkat signifikan dibandingkan Juni 2025 yang hanya naik 1,3 persen.
"(Kenaikan ini) sejalan dengan meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kinerja ekonomi dan pemerintahan, yang terus menunjukkan arah positif," tegasnya.
3. Laju manufaktur per Oktober naik jadi 51,2

Sementara itu, aktivitas manufaktur juga kembali ke area ekspansif. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia berlanjut meningkat ke 51,2 pada Oktober 2025 atau naik dari posisi 50,4 pada bulan September.
"Kinerja ini terutama ditopang oleh kenaikan pesanan baru selama tiga bulan berturut-turut," tegasnya.
Kondisi ini juga didukung pula oleh surplus neraca perdagangan pada triwulan III 2025 yang mencapai 14 miliar dolar AS. Angka tersebut melonjak 63,4 persen secara kuartalan dan 112,1 persen secara tahunan (year on year), mencerminkan daya saing ekspor produk Indonesia yang semakin kuat.


















