Mengintip Skema Mengurai Macet Panjang di Pelabuhan Merak

- Kemacetan hingga 10 KM menuju Pelabuhan Merak masih terjadi pada akhir pekan lalu.
- Opsi pertama untuk mengurai kemacetan adalah kapal tiba di Pelabuhan Bakauheni langsung kembali ke Merak.
Jakarta, IDN Times - Kemacetan mengular hingga 10 kilometer (KM) menuju Pelabuhan Merak, Banten pada Sabtu, (6/4/2024) hingga Minggu, (7/4) masih menjadi sorotan.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi dan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi turun langsung untuk meninjau kondisi Pelabuhan Merak, kemarin.
Dalam kunjungan itu, digelar juga rapat untuk membahas opsi mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak. Adapun BUMN yang dilibatkan, di antaranya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI.
1. Kapal yang tiba di Bakauheni langsung kembali jemput penumpang di Merak

Opsi pertama untuk mengurai kemacetan ialah kapal dari Pelabuhan Merak yang tiba di Pelabuhan Bakauheni langsung kembali ke Merak untuk mengangkut penumpang lagi. Budi berharap, cara ini bisa mempercepat proses pengangkutan penumpang dari Merak ke Bakauheni.
"Dari rapat itu maka dengan hasil yang dilaksanakan disepakati option penguraian kemacetan dengan cara melakukan sistem muat kepada kapal yang mengangkut pemudik di Pelabuhan Merak,” ujar Budi.
2. Pengalihan ke Pelabuhan Ciwandan

Selain itu, Kemenhub juga mengalihkan kendaraan roda empat ke Pelabuhan Ciwandan. Awalnya, pelabuhan itu hanya disiapkan sebagai alternatif penyeberangan truk dan sepeda motor ke Pulau Sumatra.
"Ini dialihkan/dibongkar ke Pelabuhan Ciwandan, usulan ini sudah disetujui oleh para stakeholders,” kata Budi.
3. BKI ikut pantau kelancaran mudik

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama BKI, Arisudono Soerono mengatakan, pihaknya juga turut memantau kelancaran mudik, serta melakukan peninjauan persiapan mudik sejak awal April 2024.
"Melalui peninjauan yang telah dilakukan, masyarakat dapat kembali ke kampung halaman dengan nyaman dan aman," ucap Arisudono.

















