Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menjadi Smart Shopper agar Keuangan Kamu Sehat, Coba yuk!

Pengunjung menenteng tas belanja saat mengunjungi Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (1/7/2020) (ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pengunjung menenteng tas belanja saat mengunjungi Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (1/7/2020) (ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta, IDN Times - Ramadan biasanya membawa euforia tersendiri, mulai dari belanja untuk berbuka puasa hingga menyiapkan berbagai kebutuhan Lebaran. Tapi, tahun ini Ramadan datang di tengah kondisi kenaikan sejumlah bahan pangan pokok.

Minyak goreng, kacang kedelai, hingga daging sapi dan telor merangkak naik. Begitu pula bahan bakar minyak (BBM) dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang naik menjadi 11 persen. Tentu berbagai kenaikan harga dan tarif ini berimbas pada pengeluaran kita sehari-hari.

Financial planner, Nadia Harsya, melihat dengan adanya kenaikan tarif PPN dan berbagai harga tersebut, kita harus mengingat dua hal penting. Pertama, melakukan manajemen keuangan dan kedua, menjadi smart shopper dalam berbelanja.

Bagaimana caranya?

1. Fokus pada apa yang bisa dikontrol

pexels.com/@karolina-grabowska
pexels.com/@karolina-grabowska

Memusingkan berbagai kenaikan harga dan tarif bukanlah solusinya. Menurut Nadia, hal itu hanya akan membuat kamu panik dan tidak fokus pada hal yang sebenarnya penting dilakukan di kondisi ini.

"Kalau saya hanya akan fokus pada apa yang bisa saya kontrol. Kalau tarif PPN, harga minyak, harga BBM, saya kan gak bisa kontrol. Jadi tidak perlu memikirkan itu. Sekarang yang penting apa yang bisa kita kontrol yaitu spending kita," ujarnya.

2. Susun dan patuhi estimasi budget

Pexels/Karolina Grabowska
Pexels/Karolina Grabowska

Setelah menyadari hal tadi, hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah membuat estimasi budget dan list kebutuhan berbelanja, kemudian patuhi itu. Kamu hanya berbelanja item yang ada di list dan jangan sampai melewati budget yang sudah ditentukan.

"Sekarang mulai kontrol pada apa yang bisa dikontrol. Harus patuh sama apa yang sudah kamu susun sendiri."

3. Hindari berbelanja di jam kritis

Pengunjung menenteng tas belanja saat mengunjungi Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (1/7/2020) (ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pengunjung menenteng tas belanja saat mengunjungi Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (1/7/2020) (ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Kamu harus tahu, kapan waktu-waktu yang merupakan "waktu kritis" bagi kamu. Misalnya ketika merasa lapar, terkadang dapat membuat seseorang menjadi impulsif ketika berbelanja makanan. Untuk itu, hindari berbelanja di jam-jam kritis.

Kondisi seperti itu, akan membuat kamu belanja lebih banyak atau lebih mahal daripada apa yang kamu butuhkan. Jadi lebih baik kamu mempersiapkan seluruh kebutuhan dengan terencana, dan belanja di saat itu.

4. Menjadi smart shopper

Ilustrasi pria pamer belanja (Pexels.com/Erik Mclean)
Ilustrasi pria pamer belanja (Pexels.com/Erik Mclean)

Kini terdapat banyak sekali opsi untuk membeli barang, jadi perlu menjadi smart shopper. Kamu perlu membandingkan untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga bersaing. Dengan itu, budget akan aman dan kebutuhan juga terpenuhi.

Pilihan kamu akan tempat belanja, merek produk, dan tipe pembayaran akan memengaruhi seberapa banyak uang yang bisa kamu "selamatkan". Jadi perlu usaha untuk membuat pilihan yang tepat.

5. Smart shopper bukan hanya hemat

Pixabay/Bob_Dmyt
Pixabay/Bob_Dmyt

Menjadi smart shopper bukan hanya pintar dalam memilih barang dan pilihan belanja dalam rangka mencari yang lebih hemat. Tapi juga menjadi kreatif dalam berbelanja dan memikirkan potensi lebih dari nilai barang.

"Misalnya, ketika melihat barang-barang dijual dengan harga eceran lebih murah. Kamu yang punya jiwa crafting atau kreatif-kreatif, bisa berpikir bagaimana kalau ini dibikin parsel Lebaran. Kamu bisa sekalian usaha dan mendapatkan untuk di situ."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us