Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Kerja Efektif? Ini Waktu yang Tepat untuk Istirahat

Ilustrasi bekerja (IDN Times/Dian Ayugustanty)
Ilustrasi bekerja (IDN Times/Dian Ayugustanty)

Jakarta, IDN Times - Bekerja memang suatu kewajiban, apalagi saat dikejar target atau deadline. Tapi meski kamu bekerja sekeras apa pun, pada akhirnya tubuh kamu lah yang tahu batasan kapan kamu harus istirahat. Ingat, tubuh kamu perlu bahan bakar untuk menunjang semua aktivitas termasuk bekerja.

Ketika kamu terlalu lelah, baik fisik maupun mental, alih-alih menyelesaikan pekerjaan, yang ada kamu malah bisa tumbang.

Ambil jeda dan beristirahat saat diperlukan. Berikut ini adalah lima jenis istirahat yang dapat kamu lakukan saat bekerja.

1. Istirahat pagi

Ilustrasi aktivitas olahraga di kantor (IDN Times/Athif Aiman)
Ilustrasi aktivitas olahraga di kantor (IDN Times/Athif Aiman)

Dilansir dari Fast Company, kamu butuh istirahat pagi dengan melakukan sejumlah kegiatan. Seperti peregangan, membaca, membuat jurnal, berdoa, bermeditasi, berolahraga, makan, atau hanya menatap ke luar jendela dengan secangkir kopi. Kamu bisa meluangkan waktu 15-20 menit untuk melakukan salah satu atau beberapa kegiatan tersebut.

Biarkan diri kamu fokus secara perlahan. Tahan diri sejenak untuk tidak memeriksa email kantor atau pesan kamu benar-benar siap memulai bekerja.

2. Jeda kerja sejenak

Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Dian Ayugustanty)
Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Dian Ayugustanty)

Saat sudah memulai kerja dan kamu mulai merasa bosan atau letih, kamu bisa menyiasatinya dengan berjalan sejenak atau mengobrol dengan rekan kerja untuk sekadar bersosialisasi.

Kamu juga bisa menggunakan metode Pomodoro di mana kamu fokus bekerja selama 25 menit dan istirahat lima menit secara berkala. Ini akan membantu kamu fokus menyelesaikan pekerjaan tugas-tugas besar yang menghabiskan waktu selama 20-25 menit atau sesekali keluar dari rapat zoom karena terlalu lelah menatap layar.

Selain berjalan dan mengobrol, kamu juga merapikan meja, membalas pesan yang masuk, peregangan dan hal lain yang kamu suka. Ingat, cukup lima menit.

3. Makan siang

Ilustrasi Makanan Restoran di London, Inggris (IDN Times/Anata)
Ilustrasi Makanan Restoran di London, Inggris (IDN Times/Anata)

Jangan lupa istirahat makan siang yang umumnya dilakukan dari jam 12 hingga dua siang. Berikan tubuh kamu asupan yang dibutuhkan untuk kembali bekerja. Karena istirahat makan siang ini waktunya lebih panjang, kamu bisa memanfaatkan lebih banyak, dengan berdoa, merenung, membaca buku dan lainnya.

Intinya adalah memberikan pikiran kamu kesempatan untuk rileks, mengisi ulang, dan, jika perlu, memproses sesuatu.

4. Istirahat sore

Ilustrasi tidur. IDN Times/Hana Adi Perdana
Ilustrasi tidur. IDN Times/Hana Adi Perdana

Menurut Daniel Pink dalam bukunya When: The Scientific Secrets of Perfect Timing, hampir semua orang mengalami “palung” sore. Ini adalah waktu di sore hari ketika kamu hampir tidak bisa membuka kelopak mata tidak peduli seberapa keras kamu berusaha. Tiap orang memiliki waktu yang berbeda, bisa siang atau sore hari.

Pada jeda ini, kamu bisa meminum kopi, tidur selama 25 menit atau kurang, hingga mengobrol dengan teman-teman atau keluarga kamu.

5. Istirahat malam

Ilustrasi menonton televisi/TV (IDN Times/Shemi)
Ilustrasi menonton televisi/TV (IDN Times/Shemi)

Idealnya, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan sebelum makan malam dan tidak harus bekerja lagi setelahnya. Jadi pastikan kamu tidak menunda pekerjaan dan memadatkannya di pagi hingga siang hari.

Tapi bagaimana jika masih ada kerjaan yang belum diselesaikan? Kamu tetap perlu mengambil jeda untuk makan malam. Kamu juga bisa berolahraga, menonton TV, merapikan rumah atau melakukan apa pun yang memberi kamu ruang untuk menyegarkan dan memulihkan tenaga. Idenya adalah kamu ingin beberapa jam tidak memaksakan otak Anda secara intens bekerja sehingga bisa memiliki waktu pemulihan sebelum bekerja lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us