[PUISI] Oh, Katanya

Merambati gendang telinga
Dengungnya terus mencerca
Oh, katanya
Membangun sebuah keluarga
Bukankah sudah waktunya?
Oh, katanya
Lihat, mereka yang muda sudah memiliki banyak kepala
Sementara yang satu terus menua
Oh, kasihan dia
Apa yang sekiranya ia puja?
Bukankah keluarga segalanya?
Oh, katanya
Merambati gendang telinga
Menuntut memasuki kepala
Oh, katanya
Mengapa ia terus memaksa?
Bertahan pada prinsip yang tak bisa diterima
Oh, katanya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.