7 Fakta Unik Gingerbread, Kue Unik yang Identik dengan Hari Natal
Ilustrasi gingerbread untuk perayaan Natal (pixabay.com/jillwellington)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari Natal selalu identik dengan pernak-pernik yang meriah. Mulai dari pohon Natal, Christmas wreath atau rangkaian bunga bundar yang dipasang di pintu, dekorasi lampu kerlap-kerlip di rumah dan di sepanjang jalan, kaus kaki Natal, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain pernak-pernik, ada juga beragam sajian makanan yang nikmat, salah satunya gingerbread atau kue jahe. Kue ini sangat ikonik dan wajib ada dalam setiap perayaan Natal. Bentuknya yang lucu dan unik, serta rasanya yang enak membuat kue ini disukai banyak orang, terutama anak-anak.
Di balik itu semua, ada beberapa fakta unik gingerbread yang harus kamu tahu, lho. Selengkapnya simak ulasan yang dilansir dari berbagai sumber di bawah ini, ya!
1. Kue Natal tertua di dunia
Ilustrasi gingerbread untuk Hari Natal (unsplash.com/larisabirta)Sebenarnya, masih banyak perdebatan tentang asal-usul dan kapan gingerbread pertama kali ditemukan. Namun, banyak orang meyakini bahwa kue ini merupakan kue Natal tertua yang pernah ada di dunia.
Melansir dari jurnal yang diterbitkan The University of Arkansas System Division of Agriculture, sejarah gingerbread erat kaitannya dengan kebiasaan orang Mesir Kuno yang suka memanggang adonan jahe dan rempah-rempah lainnya. Makanan tersebut kemudian dibawa ke Eropa menjelang abad ke-11 Masehi oleh seorang biarawan.
Di sisi lain, ada pendapat yang mengatakan bahwa resep gingerbread sudah ada sejak 2.400 tahun Sebelum Masehi dan menjadi kudapan favorit masyarakat Yunani Kuno. Wah, sudah lama banget, ya?
2. Diasosiasikan sebagai tradisi kuliner religius
Ilustrasi gingerbread (unsplash.com/kejeki)Dalam perkembangannya, resep kue jahe yang dibawa oleh para biarawan ke Eropa kemudian dipelajari orang-orang Kristen, termasuk para tentara salib. Inilah yang membuat gingerbread diidentikkan sebagai tradisi kuliner religius dan erat kaitannya dengan agama Kristen.
Sementara itu, menurut tulisan food journalist bernama Cristine Struble yang dimuat di laman Foodsided, kue jahe juga memiliki kaitan erat dengan para biksu-biksu di Asia Timur yang sering bereksperimen dengan rempah-rempah. Mereka mengolah adonan kue jahe menggunakan cetakan.
3. Dianggap sebagai kue keberuntungan
Ilustrasi gingerbread (pexels.com/Olia Danilevich)Pada abad ke-11, gingerbread yang berkembang di masyarakat Eropa umumnya berbentuk bunga dan bintang. Kue ini pun dianggap sebagai kue yang akan membawa keberuntungan bagi siapa pun yang menyantapnya.
Para perempuan di Eropa kerap membuat kue ini, kemudian diberikan ke para pria ksatria yang hendak mengikuti kompetisi atau perlombaan adu ketangkasan dengan harapan ia akan keluar sebagai pemenang.
4. Berkembang pada tradisi afternoon tea di Inggris
Editor’s picks
Ilustrasi menu dalam afternoon tea (unsplash.com/angello_pro)Selain dianggap sebagai kue keberuntungan, gingerbread juga menjadi bagian dari budaya minum teh atau afternoon tea di Inggris. Orang-orang Eropa menyajikan kue ini bersama teh dan kudapan lainnya, kemudian disantap bersama sahabat atau keluarga.
Saat musim dingin tiba, kue ini menjadi favorit yang bisa menghangatkan tubuh. Kebetulan, di Eropa dan beberapa benua lain, Natal hadir bertepatan dengan musim dingin sehingga kehadirannya sangat dinantikan. Tak heran kalau kue ini pun kemudian diidentikkan dengan Hari Natal.
Baca Juga: 5 Kreasi Olahan Kue Jahe untuk Inspirasi Dessert Menggugah Selera
5. Pembuat gingerbread dianggap sebagai profesi penting
ilustrasi seorang pembuat kue (pexels.com/Felicity Tai)Pada abad ke-15 dan ke-16, pembuat gingerbread atau gingerbread baker dianggap sebagai profesi yang cukup penting dan sangat bergengsi. Para baker harus memiliki sertifikasi khusus dan izin resmi agar bisa memproduksi dan memasarkannya.
Tak heran jika kue ini menjadi kue yang sangat eksklusif dengan bentuk-bentuk unik dan mengalami perkembangan seiring dengan tren yang diminati masyarakat pada zaman itu.
6. Ratu Elizabeth I dikenal sebagai "penemu" gingerbread berbentuk orang
Ilustrasi gingerbread untuk perayaan Natal (pixabay.com/jillwellington)Sekitar abad ke-16, Ratu Elizabeth I menggelar sebuah pesta dan meminta para tukang roti istana untuk membuat gingerbread. Bentuknya berupa orang atau lebih spesifiknya memiliki wujud seperti tamu-tamu dan bangsawan yang akan hadir sebagai wujud penghormatan terhadap mereka.
Saat melihatnya, para tamu terkesima dan menyukai kue unik tersebut. Sejak saat itu, gingerbread berbentuk orang ini menjadi sangat populer di Inggris dan Ratu Elizabeth I kerap disebut sebagai penemunya.
7. Gingerbread berbentuk rumah
Ilustrasi gingerbread berbentuk rumah (unsplash.com/kronemberger)Salah satu bentuk gingerbread yang sangat populer, terutama di kalangan anak-anak, adalah yang berbentuk miniatur rumah. Kue ini "lahir" di Jerman sekitar abad ke-16 dan menjadi populer setelah Jacob and Wilhelm Grimm (The Brothers Grimm) menerbitkan dongeng Hansel and Gretel mendekati Hari Natal.
Dalam dongeng tersebut, dua bersaudara Hansel dan Gretel dibuang di hutan oleh ibu tiri mereka. Keduanya menemukan sebuah rumah penyihir yang terbuat dari gingerbread, kue, dan permen, lalu masuk ke dalamnya. Karena cerita inilah, gingerbread berbentuk dianggap sebagai makanan yang wajib disjaikan saat Hari Natal.
Itu dia fakta unik gingerbread yang perlu kamu tahu. Ternyata sejarahnya panjang banget, ya? Kamu sudah siap untuk membuat kue ini saat Hari Natal nanti?
Baca Juga: 5 Kreasi Hidangan dari Gingerbread yang Pas Buat Teman Minum Teh
Berita Terkini Lainnya
