Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Langsung Makan Berat setelah Olahraga di Gym?

ilustrasi makan berat usai gym (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi makan berat usai gym (pexels.com/Mikhail Nilov)

Aktivitas gym semakin populer sebagai cara menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kebugaran fisik. Setelah menghabiskan energi dengan latihan intens, banyak orang merasa lapar dan tergoda untuk langsung menyantap makanan berat. Pertanyaan ini wajar muncul karena tubuh yang lelah seolah menuntut asupan cepat agar kembali segar.

Namun, ada hal penting yang perlu dipahami mengenai waktu makan, jenis asupan, dan bagaimana tubuh sebenarnya memproses energi setelah olahraga. Pemahaman ini bisa membantu kamu mengambil keputusan yang tepat tanpa merugikan tubuh. Berikut beberapa penjelasan yang bisa jadi pertimbangan sebelum memutuskan makan berat setelah olahraga di gym.

1. Tubuh membutuhkan waktu untuk menyeimbangkan kembali energi

ilustrasi tubuh butuh istirahat meski rajin olahraga di gym (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi tubuh butuh istirahat meski rajin olahraga di gym (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kamu selesai berolahraga di gym, tubuh tidak langsung kembali pada kondisi normal. Denyut jantung masih tinggi, sistem pernapasan masih beradaptasi, dan otot sedang berada dalam fase pemulihan. Proses ini membuat tubuh membutuhkan waktu singkat sebelum bisa menerima asupan makanan berat secara optimal. Jika langsung makan porsi besar, sistem pencernaan bisa bekerja terlalu keras ketika organ tubuh lain belum benar-benar stabil.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa otot lebih mudah menyerap nutrisi jika diberikan jeda singkat dengan asupan ringan terlebih dahulu. Misalnya, buah atau minuman elektrolit bisa membantu mengganti cairan dan gula darah yang hilang. Setelah kondisi tubuh sudah lebih tenang, barulah makanan berat bisa masuk dan diproses secara lebih efektif. Jadi, menunda sebentar memberi ruang bagi tubuh agar tidak kewalahan.

2. Sistem pencernaan harus menyesuaikan kondisi setelah berolahraga

ilustrasi gym (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi gym (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pencernaan manusia bekerja dengan optimal ketika aliran darah terfokus ke organ perut. Setelah berolahraga di gym, sebagian besar aliran darah masih tersimpan di otot yang baru digunakan. Hal ini membuat perut belum sepenuhnya siap untuk mengolah makanan berat. Jika dipaksa, bisa muncul rasa tidak nyaman seperti kembung, perut penuh, bahkan mual.

Makanan berat juga biasanya mengandung lemak atau protein tinggi yang butuh proses panjang untuk dipecah. Mengonsumsinya terlalu cepat setelah latihan justru membuat tubuh lambat memulihkan energi. Memberi jeda 30–45 menit memberi kesempatan bagi tubuh untuk menyeimbangkan aliran darah, sehingga sistem pencernaan bisa bekerja lebih baik. Kebiasaan ini bisa mencegah ketidaknyamanan sekaligus menjaga metabolisme tetap efisien.

3. Pemilihan jenis makanan memengaruhi pemulihan otot

ilustrasi makan sebelum gym (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi makan sebelum gym (pexels.com/Mikhail Nilov)

Banyak orang salah paham bahwa makanan berat apa pun bisa langsung memulihkan tubuh setelah gym. Faktanya, tubuh lebih membutuhkan nutrisi spesifik, terutama karbohidrat kompleks dan protein berkualitas. Karbohidrat membantu mengisi kembali cadangan glikogen otot, sedangkan protein memperbaiki jaringan yang rusak saat latihan. Jika makan berat tetapi jenisnya tidak sesuai, pemulihan justru tidak optimal.

Contohnya, nasi dengan lauk berlemak tinggi bisa membuat perut terasa penuh tetapi tidak langsung memberi energi cepat. Sebaliknya, pilihan seperti nasi merah dengan ayam panggang atau kentang dengan ikan bisa lebih efektif karena kandungan gizinya lebih seimbang. Artinya, bukan sekadar soal boleh atau tidak makan berat, tetapi lebih pada bagaimana memilih komposisi yang benar. Kesadaran ini penting agar hasil latihan tidak sia-sia.

4. Asupan ringan sebelum makan besar dapat menjadi solusi

ilustrasi minum protein shake (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi minum protein shake (pexels.com/Andres Ayrton)

Jika lapar setelah gym terasa sangat mengganggu, mengonsumsi asupan ringan bisa menjadi jalan tengah. Pisang, yogurt, atau bahkan smoothie akan memberikan energi cepat tanpa membebani pencernaan. Dengan begitu, kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan tubuh sekaligus menjaga kenyamanan perut. Cara ini juga membantu menstabilkan kadar gula darah yang sering turun setelah latihan.

Setelah itu, kamu bisa menunggu sebentar hingga tubuh benar-benar siap untuk makanan berat. Transisi ini memberi manfaat ganda: energi terisi lebih cepat dan pencernaan tetap terjaga. Kebiasaan sederhana semacam ini sering dipraktikkan oleh atlet atau bahkan orang yang rutin berlatih, karena membantu menjaga performa sekaligus mencegah gangguan pencernaan. Jadi, tidak harus langsung makan besar, ada cara bertahap yang lebih sehat.

5. Waktu makan memengaruhi hasil latihan jangka panjang

ilustrasi makan berat usai gym (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi makan berat usai gym (pexels.com/Andres Ayrton)

Kebiasaan makan setelah gym bisa memberi dampak jangka panjang terhadap kebugaran. Jika sering terburu-buru menyantap makanan berat, tubuh berisiko mengalami gangguan pencernaan berulang. Hal ini bisa mengurangi kenyamanan saat berolahraga berikutnya. Sebaliknya, mengatur waktu makan dengan jeda yang tepat memberi kesempatan bagi tubuh untuk benar-benar pulih.

Konsistensi dalam pola makan juga berhubungan dengan hasil latihan. Makan berat dengan komposisi gizi seimbang pada waktu yang tepat membantu otot berkembang lebih baik dan energi lebih stabil. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini menjaga metabolisme tetap sehat dan mendukung tujuan fitness, entah itu menurunkan berat badan atau meningkatkan massa otot. Jadi, mengatur waktu makan setelah gym bukan sekadar soal kenyamanan sesaat, melainkan investasi untuk tubuh yang lebih kuat.

Setelah gym, tubuh memang membutuhkan asupan energi, tetapi waktu dan jenis makanan perlu diperhatikan agar manfaat latihan tidak berkurang. Memberi jeda sebentar hingga mengatur porsi bisa membantu tubuh pulih lebih baik. Dengan begitu, kebiasaan makan setelah gym menjadi bagian dari strategi menjaga kesehatan, bukan sekadar menghilangkan rasa lapar.

Referensi

"Exercise: How to get started." Mayo Clinic. Diakses pada September 2025.

"What to Eat After a Workout." Healthline. Diakses pada September 2025.

"How Long Should You Wait to Work Out After Eating?" Men’s Health. Diakses pada September 2025.

"Should You Eat Before or After a Workout?" Gold’s Gym. Diakses pada September 2025.

"Should You Work Out Before or After Dinner?" OnePeloton. Diakses pada September 2025.

"Post-Workout Nutrition: What to Eat After Exercising." Verywell Fit. Diakses pada September 2025.

"Eating Tips for Before and After Exercise." American Diabetes Association. Diakses pada September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Cek Kepribadianmu Berdasarkan Sumber Protein yang Kamu Pilih

08 Nov 2025, 23:05 WIBHealth