12 Bukti Olahraga Bisa Membuat Kamu Terlihat Lebih Muda

- Olahraga memperlambat penuaan sel dengan menurunkan proses penuaan pada kromosom tubuh.
- Berolahraga membuat kamu merasa lebih muda, menjaga kulit tetap awet muda, dan meningkatkan kualitas tidur.
- Olahraga memperkuat jantung, meningkatkan suasana hati, membantu otak menua dengan lebih baik, dan meningkatkan gairah seks.
Saat membicarakan rahasia awet muda, banyak orang mungkin berpikir tentang produk perawatan kulit mahal, prosedur kosmetik, atau diet khusus. Namun, salah satu kunci mempertahankan penampilan muda adalah olahraga.
Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi penampilan fisik. Kulit mulai kehilangan elastisitasnya, otot-otot melemah, dan metabolisme melambat.
Kabar baiknya, semua hal tersebut bisa diperlambat dengan rutin berolahraga. Berikut deretan bukti olahraga bisa membuat kamu terlihat lebih muda.
1. Olahraga memperlambat penuaan sel

Olahraga tidak hanya membuat kamu merasa lebih muda. Aktivitas fisik yang teratur bisa menurunkan proses penuaan pada kromosom tubuh.
Penutup di ujung kromosom yang mengontrol penuaan, menjadi lebih pendek seiring bertambahnya usia. Telomer yang lebih panjang dikaitkan dengan umur panjang. Beberapa penelitian menemukan hubungan antara olahraga teratur dan pemanjangan telomer.
Hal ini menunjukkan bahwa olahraga dapat memperlambat jam biologis kamu. Walaupun olahraga tidak menjamin kamu memberikan umur panjang, tetapi olahraga dapat meningkatkan peluang hidup kamu.
2. Olahraga memberi kamu lebih banyak energi
Berolahraga ibarat minum minuman energi alami, yang bisa "menyemangati" otak dan tubuh. Ini akan membuat kamu merasa lebih waspada dan bersemangat.
Olahraga akan membuat tubuh dalam kondisi terstimulasi, yang berarti lebih banyak vitalitas dan rasa sejahtera yang lebih besar. Tugas sehari-hari menjadi tidak terlalu berat dan membutuhkan lebih sedikit tenaga.
Dengan energi yang lebih banyak, kamu bisa menjalani hari dengan lebih bersemangat dan merasa lebih muda.
3. Olahraga membuat kulit awet muda

Kilau di wajah karena keringat mungkin merupakan salah satu cara olaharaga menjaga kulit tetap awet muda.
Dalam sebuah penelitian tahun 2019, para peneliti mempelajari sekelompok kecil orang dewasa berusia 20–84 tahun. Mereka yang sering berolahraga di atas usia 40 tahun memiliki kulit yang menyerupai kulit orang berusia 20-an dan 30-an, dengan karakteristik yang lebih kenyal dan elastis.
Para peneliti berteori bahwa olahraga menciptakan zat yang membantu memperlambat penuaan kulit. Namun, diperlukan lebih banyak data untuk mempelajari bagaimana olahraga mengubah komposisi kulit.
4. Olahraga membantu memperbaiki postur tubuh
Karena hilangnya otot dan perubahan kepadatan tulang, postur tubuh bisa terpengaruh seiring bertambahnya usia.
Hal tersebut bisa diatasi dengan latihan kekuatan, yang membangun kesehatan otot dan tulang. Latihan kekuatan yang menargetkan bagian inti dan sepanjang tulang belakang dapat membantu kamu berdiri lebih tegap. Ini akan membuat kamu tampak lebih muda.
Selain itu, olahraga bisa membuat kamu merasa kuat secara psikologis, sehingga kamu secara alami akan berhenti membungkuk dan menegakkan tubuh.
5. Membantu meningkatkan kualitas tidur

Jika kamu kesulitan mendapatkan tidur malam yang nyenyak, olahraga mungkin menjadi kunci untuk memperbaiki kebiasaan tidur.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur lebih mudah tertidur dan lebih mungkin mengalami tidur rapid eye movement (REM) yang nyenyak.
Latihan yang memompa jantung akan membuat kamu lelah. Tak hanya itu, tidur nyenyak membantu tubuh kamu berfungsi optimal. Kamu akan cenderung tidak merasa stres dan gelisah sepanjang malam.
Dengan kualitas tidur malam yang lebih baik, ini akan memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan kulit.
6. Membantu menghilangkan lemak tubuh
Seiring bertambahnya usia, lemak yang tadinya hinggap di pinggul dan paha makin banyak muncul di sepanjang perut (lemak viseral), terutama jika kamu sudah mengalami menopause.
Berbeda dengan lemak di area tubuh lainnya, lemak viseral dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Lemak viseral berfungsi untuk melindungi organ-organ di daerah perut.
Lemak visceral mungkin sulit dihilangkan, tetapi sesi kardio teratur dapat menguranginya.
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa latihan kardio dengan intensitas tinggi menyebabkan lebih banyak kehilangan lemak perut dibandingkan jenis kardio lain yang membakar jumlah kalori yang sama.
7. Membuat kerja jantung lebih efisien

Seperti halnya dengan otot lain, jantung akan menjadi lemah setelah beberapa saat tidak aktif. Akibatnya, jantung kamu harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pada akhirnya, ini akan menimbulkan stres dan membuat kamu cepat lelah dan kehabisan tenaga.
Olahraga dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat selama 30 menit, bisa memperkuat jantung. Ini akan membantu memompa darah yang kaya akan oksigen dengan lebih efisien ke seluruh sistem tubuh. Ini juga akan membuat kulit terlihat lebih berwarna dan sehat.
8. Olahraga bantu meningkatkan suasana hati
Kamu mungkin pernah dengar istilah "runner's high", yaitu peningkatan suasana hati yang bisa terjadi selama latihan kardio. Perasaan itu berasal dari hormon endorfin, bahan kimia yang dilepaskan tubuh saat kamu aktif.
Endorfin memiliki sifat seperti obat penenang alami. Beberapa bukti telah menunjukkan bahwa olahraga dapat memicu perubahan neurotransmiter lain, seperti dopamin. Ini merupakan hormon yang berkaitan dengan perasaan menyenangkan.
Neurotransmiter tersebut juga dapat membantu otak menangani stres dengan lebih baik. Rasa percaya diri yang didapatkan bisa membuat kamu lebih bahagia dan terlihat lebih fresh.
9. Membantu meningkatkan ingatan

Ada stereotip yang mengatakan bahwa penuaan identik dengan gampang lupa, walaupun ini tidak selalu terjadi.
Penelitian menemukan bahwa olahraga secara rutin bisa membantu otak menua dengan lebih baik.
Misalnya, sebuah penelitian tahun 2015 menemukan bahwa latihan aerobik secara teratur meningkatkan ukuran hipokampus pada sampel subjek dengan gangguan kognitif ringan. Hipokampus adalah bagian otak yang berhubungan dengan memori.
10. Olahraga meningkatkan gairah seks
Olahraga dan aktivitas fisik akan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk di bagian bawah pinggang. Lonjakan darah ekstra bisa membuat kamu lebih responsif dan meningkatkan gairah.
Selain itu, olahraga secara psikologis bisa memperkuat gairah seks. Hal ini bisa membuat kamu lebih percaya diri dan merasa lebih nyaman dengan tubuh kamu sendiri.
11. Meningkatkan fleksibilitas

Penuaan dapat membuat otot dan persendian menjadi lebih kaku. Namun, dengan olahraga teratur, kamu bisa membuat tubuh tetap fleksibel dan lentur. Jenis latihan yang berorientasi pada peregangan, seperti yoga dan pilates, akan menghasilkan manfaat yang lebih maksimal.
Akan tetapi, latihan kardio juga dapat meningkatkan fleksibilitas dengan melakukan pemanasan dan pendinginan menggunakan latihan foam roller. Gunakan alat tersebut untuk menghilangkan ketegangan yang terbentuk di otot dan mengurangi kekakuan.
12. Olahraga menjaga metabolisme tetap aktif
Metabolisme secara alami akan melambat seiring bertambahnya usia. Akan tetapi, menjadwalkan sesi olahraga teratur dapat membantu kamu membakar kalori dan menjaga berat badan yang sehat.
Kamu akan membakar lebih banyak kalori jika menambahkan latihan ketahanan ke dalam rutinitas setidaknya beberapa kali seminggu. Berolahraga dengan menggunakan beban bisa membantu membangun massa otot. Dengan metabolisme yang lebih lancar, ini akan menjaga tubuh kamu menjadi lebih muda.
Olahraga adalah salah satu kunci untuk tetap awet muda, baik dari segi penampilan maupun kesehatan secara keseluruhan. Dengan rutinitas olahraga yang tepat, kamu tidak hanya bisa memperpanjang usia, tetapi juga menikmati hidup dengan tubuh yang lebih sehat.
Referensi
Denham, Joshua, and Maha Sellami. “Exercise training increases telomerase reverse transcriptase gene expression and telomerase activity: A systematic review and meta-analysis.” Ageing Research Reviews 70 (1 September 2021): 101411.
Nilsson, Mats I, and Mark A Tarnopolsky. “Mitochondria and Aging—The Role of Exercise as a Countermeasure.” Biology 8, no. 2 (11 Mei 2019): 40.
Dolezal, Brett A., et al. “Interrelationship between Sleep and Exercise: A Systematic Review.” Advances in Preventive Medicine 2017 (January 1, 2017): 1–14.
Kuo, Chia-Hua, and M. Brennan Harris. “Abdominal fat reducing outcome of exercise training: fat burning or hydrocarbon source redistribution?” Canadian Journal of Physiology and Pharmacology 94, no. 7 (1 Juli 2016): 695–98.
Bisconti, A. V., E. Cè, S. Longo, M. Venturelli, et al. “Evidence for improved systemic and local vascular function after long‐term passive static stretching training of the musculoskeletal system.” Journal of Physiology 598, no. 17 (1 Juli 2020): 3645–66.
Basso, Julia C., and Wendy A. Suzuki. “The Effects of Acute Exercise on Mood, Cognition, Neurophysiology, and Neurochemical Pathways: A Review.” Brain Plasticity 2, no. 2 (28 Maret 2017): 127–52.