5 Hal yang Perlu Kamu Lakukan supaya Bisa Bakar Kalori saat Tidur

Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Chronobiology Internasional, paparan sinar biru bisa mengganggu durasi tidur serta kualitas tidur seseorang. Paparan sinar biru ini bisa ditemukan di sekitar kita, di antaranya pada layar komputer, tablet, smartphone, juga cahaya lampu seperti lampu LED dan flourescent, lebih dikenal dengan lampu TL.

Berdasarkan pengamatan, paparan sinar biru pada jam 9-11 malam akan menekan produksi melatonin, hormon yang penting dalam mengatur pola tidur, mengakibatkan durasi tidur jadi lebih pendek dan tidur jadi tak nyenyak.

Mengutip The Sleep Doctor, terlalu banyak terpapar sinar biru, terutama saat malam hari, berpotensi meningkatkan berat badan. Ini karena menurunnya produksi melatonin tak hanya mengganggu tidur, tapi juga menghalangi fungsi melatonin itu sendiri dalam menurunkan berat badan.

Sebaiknya, hindari kontak dengan gadget apa pun sebelum tidur untuk meminimalkan paparan sinar biru. Usahakan pula tidur dengan kondisi lampu dimatikan, sehingga tidurmu nyenyak dan produksi melatonin bisa maksimal.

Menurut keterangan dari National Institutes of Health, diketahui bahwa ada berbagai jenis lemak pada manusia. Di antaranya adalah lemak putih yang fungsinya menyimpan kelebihan energi, yang keberadaannya dikaitkan dengan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Ada lagi jenis lemak cokelat yang fungsinya membakar energi kimia untuk menghasilkan panas dan menjaga temperatur tubuh.

Studi yang dilaporkan dalam jurnal Diabetes menemukan, tidur di kamar dengan suhu 19 derajat Celsius mampu meningkatkan jumlah lemak cokelat sebanyak 42 persen, dan peningkatan aktivitas metabolisme lemak sebanyak 10 persen. Hasil ini juga diimbangi dengan peningkatan sensitivitas insulin.

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidur di kamar dengan temperatur rendah membuat tubuh menyesuaikan diri untuk menghasilkan panas dengan meningkatkan volume lemak cokelat, sehingga kalori yang terbakar jadi lebih banyak.

Melansir Today, dengan melakukan strength training atau latihan kekuatan, seperti push-up, sit-up, squat, atau angkat beban sebelum waktu tidur, misalnya sepulang kerja, bisa membantu tubuh membakar kalori saat tidur.

Hal ini disebabkan proses pembakaran kalori dari aktivitas olahraga tersebut tetap berlangsung sepanjang malam, bahkan ketika kamu sedang istirahat. Menarik, bukan?

Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Nervous and Mental Disease, ditemukan bahwa konsumsi 1/4 gram asam amino triptofan terbukti mampu meningkatkan lama waktu tidur pada penderita insomnia menengah, yang efeknya bisa membantu menurunkan berat badan.

Melansir Eat This Not That!, menurut Julia Falamas, pelatih di Crossfit Spot Barbell di New York, Amerika Serikat (AS), beberapa jenis makanan yang mengandung triptofan seperti kacang-kacangan, ayam, ikan, lentil, dan telur, bisa membantumu lebih cepat tidur dan tidur nyenyak.

Hal lain yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan pembakaran kalori saat tidur adalah dengan melakukan relaksasi, misalnya dengan melakukan yoga, latihan pernapasan, peregangan, ataupun meditasi sebelum tidur.

Mengutip Eat This Not That!, menurut Mark Balfe-Taylor, direktur yoga di TruFusion, AS, ada banyak manfaat yoga, antara lain bisa meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh, menenangkan pikiran dan sistem saraf, melemaskan bahu dan leher, memblokir stres, dan membuatmu lebih relaks.

Itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan sebelum tidur supaya tubuh tetap bisa bakar kalori saat kamu terlelap. Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa tidur berperan besar dalam menjaga berat badan. Oleh karena itu, selain menjaga pola makan sehat, usahakan tidur yang cukup dan berkualitas agar tubuh bisa membakar kalori lebih banyak dan berat badan ideal bisa tercapai.