5 Khasiat Tanaman Jelatang, Populer untuk Pengobatan Radang Sendi

Kamu mungkin sudah tak asing tanaman jelatang, bukan? Yup, ini adalah tanaman liar yang dikenal sebagai tanaman penyengat (stinging nettle). Jika disentuh, jelatang bisa menyebabkan gatal atau ruam kulit yang cukup mengganggu. Itu karena daun dan batangnya memiliki bulu-bulu kecil yang menyengat.
Tanaman dengan nama ilmiah Urtica dioica ini kerap dihindari, apalagi diolah. Namun, di balik efek gatalnya, ternyata jelatang menyimpan banyak khasiat kesehatan, lho. Tanaman ini telah berabad-abad silam digunakan sebagai pengobatan tradisional. Salah satu yang paling populer adalah untuk meredakan gejala radang sendi. Nah, apa saja khasiat tanaman jelatang? Yuk, simak terus bahasannya.
1. Meredakan gejala osteoartritis

Menurut laman Mount Sinai, daun dan batang jelatang telah digunakan secara historis untuk mengobati radang sendi dan meredakan nyeri otot. Tanaman ini telah digunakan sebagai obat setidaknya sejak zaman Yunani Kuno. Dalam ulasan artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal Hindawi pada 2022, jelatang dapat mengurangi gejala radang sendi. Dalam penelitian tersebut, dilakukan uji klinis kecil yang mempelajari efek daun jelatang rebus dan kombinasinya dengan bahan aktif diklofenak untuk mengobati gejala radang sendi.
Hasilnya, penggunaan jelatang rebus atau penggunaan jelatang yang dikombinasikan dengan diklofenak efektif meredakan gejala artritis akut. Namun, efek ini mungkin hanya bekerja untuk jangka pendek. Meski begitu, penelitian ini masih sangat kecil sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan yang lebih besar dan berkualitas yang bisa secara kuat mengonfirmasi khasiat tersebut.
2. Mengobati hiperplasia prostat jinak (BPH)

Hiperplasia prostat jinak atau juga dikenal dengan pembesaran prostat adalah peningkatan ukuran kelenjar prostat yang bersifat nonkanker. Nah, berdasarkan hasil uji klinis yang juga dijelaskan dalam jurnal Hindawi, daun jelatang juga berkhasiat untuk mengobati kondisi ini. Ramuan herbal jelatang dilaporkan mampu mengurangi pembesaran prostat.
Pada penelitian lain yang dimuat dalam World Journal of Urology pada 2014, produk herbal kombinasi akar jelatang dengan buah saw palmetto juga dapat memperbaiki gejala hiperplasia prostat jinak. Dalam hal ini, jelatang dan saw palmetto secara signifikan meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari. Namun, sama seperti penelitian sebelumnya, laporan ini mungkin masih membutuhkan studi lebih lanjut.
3. Mendukung kesehatan jantung dan mengatasi diabetes

Masih dari ulasan artikel yang sama, ekstrak jelatang juga diketahui memiliki efek yang baik untuk mendukung kesehatan jantung. Pada penelitian tersebut, dilakukan uji ekstrak jelatang terhadap peserta dengan diabetes tipe 2. Hasilnya, ekstrak tanaman penyengat ini ternyata dapat menurunkan kadar gula darah dan trigliserida puasa pada orang dengan diabetes tipe 2.
Tak hanya itu, ekstrak jelatang juga dapat sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik atau dikenal dengan high-density lipoprotein (HDL). Senyawa dalam tanaman jelatang juga dapat meningkatkan oksida nitrat (NO) dalam tubuh. Efek ini dapat berfungsi mengendurkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Dengan begitu, ini bisa membatasi komplikasi diabetes terhadap penyakit jantung.
4. Mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas

Urtica dioica juga dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan kuat. Dilansir Hindawi, ekstrak metanol dan etanol dari akar Urtica ini menunjukkan aktivitas antioksidan masing-masing sekitar 46,71 persen dan 45,03 persen. Artinya, tanaman ini baik untuk menangkal radikal bebas yang merupakan senyawa berbahaya dalam tubuh.
5. Sumber nutrisi yang baik

Dilansir WebMD, daun jelatang adalah sumber kalsium yang baik. Kehadiran mineral ini dalam tubuh dapat membantu mengurangi risiko penyakit ginjal, osteoporosis, dan kondisi serius lainnya. Selain kalsium, mineral yang juga banyak terkandung dalam jelatang, termasuk besi, magnesium, dan kalium.
Selain mineral, jelatang juga kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin C. Vitamin C sangat baik untuk membantu perkembangan sistem kekebalan tubuh. Sementara, vitamin A adalah agen nutrisi yang sangat diandalkan untuk mendukung kesehatan mata.
Efek tanaman jelatang

Sama seperti produk herbal lain, jelatang mungkin juga bisa menyebabkan beberapa efek samping kesehatan. Menurut keterangan dari laman Verywell Health, konsumsi jelatang mungkin bisa menyebabkan diare, peningkatan aliran kencing, iritasi kulit, sakit perut, dan berkeringat. Adapun, efek samping yang lebih parah:
- menimbulkan reaksi alergi yang parah;
- memengaruhi tekanan darah yang bisa menyebabkan peningkatan atau penurunan tekanan darah; dan
- menyebabkan gula darah rendah karena jelatang dapat menurunkan kadar gula.
Jelatang adalah jenis tanaman liar yang tersebar luas di Indonesia. Sering diabaikan, tanaman penyengat ini ternyata mengandung nutrisi penting yang diperlukan tubuh dan kaya akan khasiat kesehatan. Jika kamu ingin mencoba manfaatnya, hati-hati saat mengolah tanaman ini, ya!