Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Ada Orang yang Gak Pernah Olahraga tapi Tetap Kurus?

Ilustrasi bercermin (Pexels.com/ Анастасия Триббиани)
Ilustrasi bercermin (Pexels.com/ Анастасия Триббиани)
Intinya sih...
  • Genetik memengaruhi metabolisme, membuat beberapa orang mudah membakar kalori bahkan tanpa olahraga.
  • Aktivitas fisik sehari-hari seperti berdiri, jalan kaki, atau membersihkan rumah juga bisa membantu membakar kalori.
  • Tidur yang cukup dan berkualitas serta pengelolaan stres dapat mempengaruhi berat badan seseorang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pasti kamu pernah ketemu atau minimal dengar tentang orang yang makannya banyak, ogah olahraga, tapi badannya tetap ramping. Sementara kamu sendiri udah ngurangin nasi, rajin jogging, tapi berat badan gak turun-turun juga. Rasanya gak adil banget, ya? Kok bisa sih orang yang kelihatannya "males gerak" tapi badannya tetap ideal?

Fenomena ini memang bikin banyak orang heran dan iri. Namun jangan langsung menyimpulkan kalau mereka punya “ilmu hitam” atau bawa jimat anti-lemak, ya. Faktanya, ada banyak faktor yang memengaruhi berat badan seseorang selain olahraga. Yuk, kita bahas satu per satu kenapa ada orang yang gak pernah olahraga tapi tetap kurus. Siapa tahu kamu bisa lebih ngerti dan gak overthinking lagi soal tubuhmu sendiri!

1. Faktor genetik dan metabolisme

Ilustrasi ibu dan anak (Pexels.com/Kamaji Ogino)
Ilustrasi ibu dan anak (Pexels.com/Kamaji Ogino)

Gen punya peran besar dalam bentuk tubuh dan metabolisme seseorang. Ada orang-orang yang memang dikaruniai metabolisme cepat sejak lahir. Artinya, tubuh mereka bisa membakar kalori lebih efisien, bahkan saat sedang istirahat atau tidur sekalipun. Jadi meskipun mereka gak olahraga, tubuhnya tetap bekerja membakar energi secara optimal.

Sebaliknya, orang yang metabolisme tubuhnya lambat cenderung menyimpan kalori lebih banyak sebagai lemak. Nah, inilah kenapa ada yang gampang banget naik berat badannya walau makannya gak seberapa. Genetik juga menentukan bagaimana tubuh menyimpan dan mendistribusikan lemak. Makanya, jangan heran kalau ada orang yang makannya sama kayak kamu, tapi hasil akhirnya beda banget.

2. Aktivitas harian yang gak disadari

Ilustrasi naik tangga (Pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi naik tangga (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Coba deh perhatiin gaya hidup orang yang kamu anggap “gak pernah olahraga” itu. Bisa jadi mereka tetap aktif secara fisik meskipun gak olahraga formal. Misalnya, mereka jalan kaki ke mana-mana, sering berdiri, kerja sambil keliling kantor, atau suka bersih-bersih rumah. Aktivitas kecil seperti itu bisa membakar cukup banyak kalori kalau dilakukan rutin.

Konsep ini dikenal dengan istilah NEAT (Non-Exercise Activity Thermogenesis). Jadi bukan cuma treadmill dan sit-up yang bisa membakar kalori. Hal-hal sepele kayak naik tangga, nyapu, atau sekadar berdiri lama juga punya kontribusi. Mungkin kamu lebih sering duduk dan rebahan dari mereka, tapi gak sadar aja.

3. Pola makan yang lebih terjaga

Ilustrasi sedang makan (Pexels.com/NIX PHOTO)
Ilustrasi sedang makan (Pexels.com/NIX PHOTO)

Ada juga orang yang kelihatannya makan banyak, tapi sebenarnya porsi makannya masih dalam batas wajar. Atau mereka hanya makan dalam jumlah banyak di depan umum, tapi di luar itu makannya sedikit. Pola makan mereka mungkin juga lebih natural, gak terlalu banyak makanan olahan, gula, atau junk food.

Selain itu, sebagian orang juga punya sinyal lapar dan kenyang yang lebih seimbang. Mereka tahu kapan harus berhenti makan, gak tergoda buat ngemil tengah malam, dan jarang banget makan karena stres. Hal-hal kecil kayak gitu bisa berdampak besar buat berat badan, lho. Jadi bisa aja mereka kurus bukan karena magic, tapi karena gak makan berlebihan meskipun tanpa disadari.

4. Masalah kesehatan tertentu

Ilustrasi wanita sedang sakit (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi wanita sedang sakit (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak semua orang yang kurus itu sehat. Ada juga yang berat badannya rendah karena faktor medis, kayak gangguan tiroid (hipertiroidisme), diabetes tipe 1, masalah pencernaan, atau bahkan stres berlebihan. Kondisi-kondisi ini bisa bikin tubuh kesulitan menyerap nutrisi atau justru membakar energi secara berlebihan.

Makanya penting juga untuk gak serta-merta iri sama orang kurus. Bisa jadi mereka sedang berjuang dengan masalah kesehatan yang gak kelihatan dari luar. Kurus bukan selalu indikator sehat, dan gemuk bukan selalu tanda gak sehat. Kita semua punya jalan masing-masing dalam urusan kesehatan.

5. Kualitas tidur dan manajemen stres

Ilustrasi melakukan meditasi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi melakukan meditasi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidur yang cukup dan berkualitas bisa berdampak besar pada berat badan. Saat tidur, tubuh memperbaiki metabolisme, menyeimbangkan hormon lapar (ghrelin dan leptin), dan membantu proses pembakaran kalori. Orang yang tidurnya cukup biasanya lebih bisa mengontrol nafsu makan dan lebih jarang craving makanan manis.

Sebaliknya, kalau kamu sering begadang atau tidurnya gak nyenyak, bisa jadi tubuhmu lebih gampang menyimpan lemak. Stres juga punya efek serupa. Saat stres, hormon kortisol meningkat, yang bisa memicu keinginan makan berlebihan atau menyimpan lemak di perut. Bisa jadi orang kurus yang gak olahraga itu justru punya pola tidur yang bagus dan gak gampang stres.

Jadi, jangan langsung iri atau frustrasi kalau kamu melihat orang lain tetap kurus meskipun gak pernah olahraga. Ada banyak hal yang memengaruhi berat badan, dari genetik, pola makan, aktivitas harian, sampai kualitas tidur dan stres.

Lagipula, tujuan olahraga itu bukan cuma soal berat badan. Lebih dari itu, olahraga bantu jaga kesehatan jantung, tulang, otot, dan bikin kamu lebih bahagia. Jadi tetap semangat gerak, ya. Fokus aja ke progress diri sendiri, karena setiap tubuh punya caranya masing-masing untuk jadi versi terbaiknya!

Sumber Referensi :

1. Science Daily. Diakses pada April 2025. Slim people have a genetic advantage when it comes to maintaining their weight. 

2. Harvard Health Publishing. Diakses pada April 2025. Use the NEAT factor (nonexercise activity thermogenesis) to burn calories.

3. YaleNewHavenHealth. Diakses pada April 2025. Does Lack of Sleep Cause Weight Gain?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us