Apakah Daging Kambing Bisa Menyebabkan Stroke?

Hari Raya Idul Adha dinantikan oleh muslim di berbagai belahan dunia. Perayaan ini identik dengan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Jika di Indonesia, biasanya, orang-orang yang mampu untuk berkurban menyembelih hewan berupa kambing atau sapi.
Daging kambing dapat diolah menjadi kuliner lezat khas nusantara. Namun, sebagai orang ada yang pro dan kontra dengan konsumsi daging kambing karena alasan kesehatan. Banyak isu yang beredar menyatakan daging kambing sebagai pemicu tekanan darah tinggi serta stroke. Apa benar daging kambing dapat menyebabkan stroke? Yuk, simak penjelasannya sampai selesai.
1. Mengenal nutrisi yang terkandung di dalam daging kambing

Setiap jenis daging memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda. Keunggulan daging kambing yaitu lemak total dan lemak jenuh lebih rendah dibandingkan jenis daging merah lain.
Biasanya, daging hewan mamalia tergolong daging merah. Daging merah adalah jenis daging yang berwarna kemerahan karena adanya mioglobin. Laman Healthline memaparkan nilai gizi dari daging kambing yang dimasak sebanyak 3 ons (85 gram), yaitu:
Kalori: 122;
Protein: 23 gram;
Lemak: 2,6 gram;
Lemak jenuh: 0,8 gram;
Karbohidrat: 0 gram;
Gula: 0 gram;
Serat: 0 gram;
Riboflavin: 30 persen dari Nilai Harian (DV);
Zat besi: 18 persen dari DV;
Vitamin B12: 17 persen dari DV;
Seng: 30 persen dari DV;
Kalium: 10 persen dari DV.
2. Daging kambing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan

Melihat kandungan gizi daging kambing sangat disayangkan apabila dilewatkan begitu saja. Manfaat daging kambing juga tidak kaleng-kaleng bagi kesehatan. Beberapa manfaat daging kambing, yaitu:
Mencegah anemia;
Menjaga sistem daya tahan tubuh;
Menjaga berat badan yang stabil;
Menurunkan kolesterol jahat;
Meningkatkan metabolisme tubuh;
Meredakan nyeri saat menstruasi.
3. Benarkah daging kambing memicu penyakit stroke?

Apabila dibandingkan daging lainnya, kandungan kolesterol daging kambing tergolong rendah. Dilansir laman Extension, metode masak daging kambing yang tidak sehat memicu dampak negatif pada kesehatan.
Sejalan dengan para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington tentang hubungan antara makan daging merah dan stroke lemah. Hasilnya, para peneliti memberikan peringkat satu bintang yang berarti tidak ditemukan hubungan antara konsumsi daging merah dan stoke.
Daging kambing yang dibumbui bahan tinggi natrium dapat meningkatkan tekanan darah. Di sisi lain, penambahan santan atau lemak jenuh dalam jumlah banyak membuat kolestrol tinggi. Nah, tekanan darah yang tinggi serta peningkatan kolesterol jahat dapat meningkatkan risiko kejadian stroke. Jadi, daging kambing bukan penyebab terjadinya stroke.
4. Siapa yang perlu membatasi konsumsi daging kambing?

Apabila kamu ingin mengonsumsi daging kambing, pastikan mengolahnya dengan benar. Daging yang dimasak matang sempurna menurunkan risiko penularan penyakit zoonosis.
Meskipun daging kambing memiliki nilai gizi yang baik, ada golongan orang yang tidak bisa memakan jenis daging ini. Hal ini ada berhubungan dengan kondisi kesehatannya. Dilansir dari laman Medicine Net, golongan orang tidak bisa makan daging kambing antara lain:
Penyakit hati: daging kambing mengandung tinggi protein sehingga dapat membebani fungsi hati;
Demam tinggi;
Sakit gigi: serat daging kambing yang lebih tebal dan tekstur keras;
Wasir: memicu perut sembelit dan menyebabkan gejala wasir yang lebih parah;
Alpha gal syndrome: alergi daging mamalia.
Nah, ternyata daging kambing sebenarnya tidak serta-merta menyebabkan stroke. Namun, bumbu tambahan dan cara pengolahannya dapat meningkatkan faktor risiko penyakit tersebut. Kamu tidak perlu risau lagi, tetapi tetap batasi konsumsi dalam jumlah yang wajar.
Referensi
"Is Goat Meat Healthy? All You Need to Know". Healthline. Diakses pada Juni 2025.
"Does Red Meat Increase the Risk of Stroke? Here’s What a Study Says. Health Shot. Diakses pada Juni 2025.
"Goat Meat: Nutrients, Benefits, Downsides, and More". Medicine Net. Diakses pada Juni 2025.
"Goat: Healthy Meat Option". Extension. Diakses pada Juni 2025.
"Stroke". Cleveland Clinic. Diakses pada Juni 2025.