Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Lidah Semua Bayi dengan Tongue Tie Harus Dipotong?

ilustrasi tongue tie (commons.wikimedia.org/Gzzz)
ilustrasi tongue tie (commons.wikimedia.org/Gzzz)
Intinya sih...
  • Ankyloglossia atau tongue tie adalah kondisi bawaan yang mengganggu pergerakan lidah bayi saat menyusu, menyebabkan kesulitan mengisap.
  • Tanda-tanda gejala tongue tie meliputi kesulitan pelekatan bayi saat menyusu, bentuk puting yang kurang baik, lecet pada puting, dan kenaikan berat badan bayi yang tidak memenuhi syarat.
  • Dokter harus melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan menilai nutrisi bayi serta koordinasi gerakan lidah sebelum memutuskan apakah tindakan bedah diperlukan.

Ankyloglossia atau tongue tie merupakan kondisi bawaan sejak lahir, yang mana frenulum lidah—jaringan tipis yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut—terlihat lebih pendek atau tebal, sehingga mengganggu pergerakan lidah.

Gerakan lidah yang terbatas dapat memengaruhi proses menyusu, yang mana bayi tidak mampu mengangkat atau menjulurkan lidah untuk mengisap. Topik ini menjadi pembahasan dalam media briefing daring Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan tema "Mengenal Tongue-tie pada Bayi dan Apakah Semua Kasus Tongue-tie Harus Diinsisisi?", pada Selasa (18/03/2025).

Tanda dan gejala bayi dengan tongue tie

Tongue tie dikatakan bergejala jika bayi tetap kesulitan menyusu meski sudah dibantu konselor laktasi. Menurut Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, SpA, Subsp.Neo(K), Ketua Satgas ASI IDAI, penilaian ada yang dilakukan secara subjektif, ada juga yang objektif.

"Gejala subjektif biasanya ibu mengeluhkan bahwa bayi sulit melakukan pelekatan, sehingga puting payudara ibunya terasa nyeri. Sepertinya bayi sudah mengisap, tetapi pengosongan payudaranya terhambat, tidak bisa mengosongkan dengan baik, sehingga durasi menyusunya menjadi lebih lama, namun bayi nampak tidak puas menyusu," jelasnya.

Sementara itu, gejala objektif yang bisa dilihat adalah gangguan pada puting, bentuknya seperti gepeng karena perlekatannya yang terlihat kurang baik.

Tanda lainnya adalah puting yang terlihat lecet.

Dokter juga akan menilai kenaikan berat badan bayi, yang tidak memenuhi syarat meski sudah disusui oleh ibunya.

Tongue tie menghambat proses menyusui

Ilustrasi  ibu menyusui (freepik.com/freepik)
Ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/freepik)

Tongue tie, menurut dr. Naomi menghambat gerakan lidah sehingga mengganggu pelekatan saat proses menyusui, membuat bayi menjadi kurang mendapat ASI.

Pengosongan payudara juga terganggu sehingga suplai ASI berkurang kemudian tersumbat dan terjadi mastitis. Di samping itu, gesekan dari lidah bayi juga akan membuat luka pada puting. 

"Kalau luka pada puting, ibu merasa menyusui itu menjadi tidak nyaman sehingga akhirnya dia akan menghentikan proses menyusui lebih dini karena merasa sakit sekali, sehingga akhirnya si ibu merasa gagal. Ini yang sering terjadi," dr. Naomi menjelaskan.

Penilaian sebelum pembedahan

Dokter harus melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding dan menilai bagaimana pelekatan dan posisi saat menyusui sebelum tindakan bedah.

"Dari anamnesis, kita mesti menanyakan bagaimana kondisi prenatalnya, bagaimana intra dan postpartum-nya, bagaimana riwayat menyusuinya, apakah pernah dilakukan operasi pada payudaranya, apa yang menyebabkannya, apakah gangguan dari anatomi payudaranya, kemudian bagaimana riwayat keluarganya," jelasnya.

Proses ini juga menjadi penting untuk menilai bagaimana nutrisi bayi, apakah ada sesuatu yang yang tidak normal, sedang batuk tersedak, muntah dan lain sebagainya.

Kemudian dari pemeriksaan fisik, tim medis harus menilai inspeksi wajah, leher sampai orofaring. Kemudian adakah faktor-faktor yang mungkin dapat mengganggu proses menyusui seperti dismorfik, micrognathia, retrognathia dan kondisi abnormal lainnya.

Tim medis juga perlu menilai gerakan lidah bayi dan koordinasinya, termasuk apakah saat dijulurkan lidahnya berbentuk seperti hati.

Mereka juga harus menganalisis apakah ini proses menyusu yang tidak efektif atau pertumbuhannya terhambat, misalnya karena infeksi, penyakit jantung bawaan dan lain sebagainya.

"Harus dinilai benar-benar dengan simultan, apakah ini perlu dipotong/diinsisi atau tidak. Tata laksananya bisa dengan pembedahan. Tapi nomor satu, kalau kita menemukan tongue tie kita harus mendukung laktasi dulu untuk mengatasi kesulitan menyusui. Kalau tidak bisa juga, baru mungkin kita lakukan pembedahan," tambah dr. Naomi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Misrohatun H
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us