Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Black Mold untuk Kesehatan

ilustrasi black mold (freepik.com/freepik)
ilustrasi black mold (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Black mold adalah jenis jamur berbahaya yang tumbuh di area lembap dalam rumah, seperti kamar mandi dan ruang bawah tanah.
  • Jamur ini menghasilkan mikotoksin yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk masalah pernapasan, reaksi alergi, dan infeksi pernapasan.
  • Pencegahan dan penghilangan black mold melalui pembersihan permukaan keras yang berjamur serta menjaga kelembapan rumah di bawah 50 persen sangat penting untuk mencegah pertumbuhan jamur ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Black mold, atau jamur hitam, adalah jenis jamur yang berwarna hijau tua atau hitam. Salah satu jenis yang paling umum adalah Stachybotrys chartarum (S. chartarum). Jamur ini tumbuh di tempat yang kaya akan selulosa, seperti produk kertas, kayu, dan dinding. 

Kondisi lembap dan hangat mempercepat pertumbuhannya, sehingga membuat black mold sering kali ditemukan di area yang rusak karena air, seperti kamar mandi, ruang bawah tanah, atau dekat jendela.

Meski umum ditemukan di ruangan lembap, tetapi keberadaan black mold tidak boleh diabaikan karena bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Cek apa saja risiko bahaya black mold untuk kesehatan di bawah ini.

1. Perbedaan black mold dari jamur lainnya

Black mold, khususnya S. chartarum, berbeda dari jamur lainnya terutama dalam potensi toksisitasnya.

Meskipun banyak jamur dapat memicu reaksi alergi dan masalah pernapasan, tetapi black mold terkenal karena menghasilkan mikotoksin, yang dapat menyebabkan efek kesehatan yang lebih parah, seperti batuk kronis, sakit kepala, dan bahkan kehilangan ingatan dalam beberapa kasus. 

Tidak seperti jamur umum, seperti Penicillium atau Aspergillus, black mold tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan kaya akan selulosa, seperti dinding atau kayu.

Jamur dalam ruangan ini juga cenderung tumbuh lebih lambat dan tampak berwarna hitam kehijauan gelap, yang membedakannya secara visual dari rona jamur lainnya yang lebih terang.

2. Bahaya black mold untuk kesehatan

ilustrasi dinding yang dipenuhi jamur dan lumut (pixabay.com/lecreusois)
ilustrasi dinding yang dipenuhi jamur dan lumut (pixabay.com/lecreusois)

Black mold dapat menghasilkan mikotoksin, yaitu zat beracun yang dilepaskan ke udara saat tumbuh atau terganggu. Mikotoksin ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, tergantung sensitivitas individu dan lamanya paparan.

Beberapa gejala yang umum dialami antara lain:

  • Masalah pernapasan: Black mold bisa mengiritasi sistem pernapasan, menyebabkan batuk, bersin, sakit tenggorokan, hingga mengi. Pada orang dengan asma, gejalanya bisa lebih parah.
  • Reaksi alergi: Orang yang sensitif terhadap jamur dapat mengalami reaksi alergi, berupa ruam kulit, mata berair, dan hidung meler. Tingkat keparahannya bervariasi, dari ringan hingga berat.
  • Infeksi pernapasan: Paparan dalam jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, seperti bronkitis atau pneumonia.
  • Efek toksik: Dalam kasus langka, paparan signifikan terhadap mikotoksin bisa menyebabkan gejala neurologis, seperti sakit kepala, gangguan memori, hingga kelelahan ekstrem.

3. Gejala paparan jamur

Tidak semua orang akan menunjukkan gejala saat terpapar jamur. Namun, jika kamu sensitif terhadap jamur, kamu mungkin mengalami beberapa gejala berikut:

  • Batuk.
  • Mengi.
  • Hidung tersumbat.
  • Mata merah atau gatal.
  • Ruam kulit.
  • Sakit tenggorokan.

Bagi pasien asma atau penyakit pernapasan kronis, paparan jamur bisa memperburuk kondisi tersebut. Anak-anak serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih rentan mengalami infeksi jamur, termasuk infeksi paru-paru.

4. Cara mengatasi black mold

ilustrasi black mold (freepik.com/freepik)
ilustrasi black mold (freepik.com/freepik)

Jika menemukan black mold di rumah, penting untuk segera mengatasinya. Berikut ini langkah-langkah menghilangkan black mold:

  • Gunakan produk pembasmi jamur komersial, air sabun panas, atau campuran pemutih untuk membersihkan permukaan keras yang berjamur. Ingat, jangan mencampur pemutih dengan pembersih lainnya.
  • Bahan lembut atau berpori, seperti karpet, insulasi, dan papan dinding yang terkena jamur harus dibuang.
  • Kenakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan karet, sepatu bot, dan kacamata saat membersihkan jamur.
  • Jika jamur sudah menyebar luas, pertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional, terutama jika kamu mengalami reaksi alergi selama proses pembersihan.

5. Cara mencegah pertumbuhan jamur

Pencegahan adalah kunci agar jamur tidak tumbuh kembali di rumah. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, antara lain:

  • Jaga kelembapan rumah di bawah 50 persen. Menggunakan AC atau dehumidifier sangat membantu.
  • Pastikan rumah selalu bersih, kering, dan berventilasi baik.
  • Segera perbaiki kebocoran.
  • Gunakan kipas ventilasi di dapur dan kamar mandi, atau buka jendela untuk sirkulasi udara segar.
  • Hindari penggunaan karpet di area lembap, seperti kamar mandi, dapur, atau ruang bawah tanah.

Jadi, black mold lebih berisiko bagi kesehatan dibanding jamur lainnya karena bisa melepaskan mitotoksin yang memicu masalah kesehatan. Namun, sebenarnya segala jenis pertumbuhan jamur di dalam rumah tidak boleh diabaikan.

Lakukan langkah pencegahan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan segera hilangkan segala jenis jamur yang tumbuh di dalam rumah dan buang barang-barang yang ditumbuhi jamur.

Referensi

"What’s the Difference Between Black Mold and Regular Mold?" Angi. Diakses November 2024.
" What Is Black Mold?: Exposure, Symptoms, Treatment, and More". Healthline. Diakses November 2024.
"Black Mold: An Introduction To Prevention and Identification". Jenkins. Diakses November 2024. 
"What is black mold and what are the effects of exposure?" Medical News Today. Diakses November 2024. 
"Can Black Mold Kill You?" WebMD. Diakses November 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us