- Dampak pada ibu: ibu berisiko menurunnya kekuatan otot serta mengalami komplikasi kesehatan lain. Misalnya, anemia, perdarahan, penurunan berat badan tidak normal, penyakit infeksi, bahkan kematian pada ibu.
- Dampak pada proses persalinan: persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya, serta perdarahan.
- Dampak pada janin: keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ibu hamil dengan kondisi KEK dapat menggangu tumbuh kembang janin, misalnya kondisi bayi stunting dan penyakit tidak menular saat dewasa.
Berapa LILA Normal Ibu Hamil? Penting untuk Status Gizi

- Nilai normal LILA ibu hamil berbanding lurus dengan IMT
- LILA dapat menentukan status gizi ibu hamil dan risiko KEK
- Pengukuran LILA dilakukan pada tangan non dominan dengan pita ukur khusus
Apa yang kalian pikirkan tentang LILA? Kita tidak sedang membicarakan nama orang maupun salah satu group band legendaris (Lyla) di Indonesia. LILA adalah akronim dari lingkar lengan atas. Umumnya, LILA digunakan untuk mengukur status gizi ibu hamil dan balita.
Status gizi dapat ditentukan dengan cara yang beragam. Misalnya, melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, maupun lingkar lengan. Ibu hamil akan memperoleh pengukuran LILA pada trimester awal. Sedangkan, pengukuran LILA balita dilakukan saat mengunjungi posyandu tiap bulan.
Nah, berapa LILA Normal ibu hamil? Yuk, cek bersama-sama.
1. Berapa nilai normal LILA?

Ibu hamil tidak hidup sendirian, tetapi ada janin di dalam kandungan yang memerlukan nutrisi untuk tumbuh kembang. Pengukuran LILA berbanding lurus dengan nilai indeks massa tubuh (IMT). Jika LILA ibu hamil di atas standar, maka nilai IMT masuk kategori normal.
Pengukuran LILA bertujuan untuk mendeteksi dini adanya risiko kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Jika nilai LILA kurang dari 23,5 pada ibu hamil, maka hasilnya dikatakan tidak normal dan berisiko KEK. Dilansir dari Buku Ajar Asuhan Kehamilan S1 Kebidanan Jilid I, sebuah penelitian menyebutkan ibu hamil dengan LILA kurang dari 23,5 dan berpostur pendek berisiko tiga kali melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
2. Bagaimana hubungan LILA dengan status gizi ibu hamil?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebutkan lingkar lengan atas dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui status gizi seseorang, terutama ibu hamil. Lingkar lengan atas menggambarkan massa otot dan lemak pada sub kutan, sehingga LILA dapat dipakai untuk mengetahui status gizi.
Kecukupan gizi ibu hamil disorot karena masa kehamilan berpengaruh pada kehidupan generasi selanjutnya. Apabila lingkar lengan di bawah angka normal, ibu hamil berisiko KEK. Kekurangan energi kronis bukan hanya berdampak pada ibu, tetapi janinnya juga. Buku berjudul Pengetahuan Dasar Gizi Ibu Hamil menyebutkan dampak KEK pada ibu hamil antara lain:
3. Bagaimana cara mengukur LILA?

Pengukuran LILA tergolong pemeriksaan fisik yang sederhana. Bidan mengukur lingkar lengan atas, berat badan, serta IMT ketika kunjungan antenatal care (ANC) pertama. Nah, itulah sebabnya pemeriksaan ANC sangat penting dilakukan ibu hamil.
Alat yang dipakai mengukur LILA yaitu pita ukur LILA. Buku berjudul Pengukuran Musculoskeletal dan Integumen menjelaskan langkah-langkah mengukur LILA yaitu:
- Pengukuran LILA dilakukan pada tangan non dominan (tidak aktif digunakan aktivitas sehari-hari). Jika ibu hamil melakukan kegiatan dengan tangan kanan, maka pemeriksaan dilakukan pada tangan kiri.
- Tekuk lengan hingga membentuk sudut siku-siku. Selanjutnya, ukurlah panjang tulang bahu hingga siku.
- Tandai titik tengah pada lengan atas, lalu lingkarkan pita meteran pada titik tersebut. Usahakan pita meteran tidak terlalu ketat atau longgar.
- Kamu dapat menentukan LILA sesuai angka yang tertera pada meteran.
Itulah penjelasan singkat mengenai LILA dan nilai normalnya. Ibu hamil perlu memenuhi kebutuhannya dan janin dengan asupan kaya gizi. Jangan lupa konsumsi tablet tambah darah dan suplemen kehamilan seusai anjuran bidan.
Referensi:
Herawati, Marselina Sattu. 2023. Pengetahuan Dasar Gizi Ibu Hamil.(n.p.): PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Askrening, dkk. 2024. Buku Ajar Gizi dalam Masa Kehamilan. (n.p.): Penerbit NEM.
Ahmad, H, dkk. 2024. PENGUKURAN MUSCULOSKELETAL DAN INTEGUMEN. (n.p.): Nas Media Pustaka.
Afriyanti, D, dkk. 2022. Buku Ajar Asuhan Kehamilan S1 Kebidanan Jilid I. (n.p.): Mahakarya Citra Utama Group.