Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Menghentikan Pendarahan Ringan dengan Cepat

ilustrasi menutup luka dengan perban (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi menutup luka dengan perban (freepik.com/prostooleh)
Intinya sih...
  • Langkah pertolongan pertama untuk pendarahan ringan di rumah termasuk menghentikan pendarahan, mencegah infeksi pada luka, dan menggunakan obat alami seperti teh hitam dan petroleum jelly.
  • Obat kumur dengan kandungan alkohol dapat membantu menghentikan pendarahan di area mulut, tetapi harus digunakan dengan hati-hati.
  • Gejala syok hipovolemik perlu diwaspadai setelah kehilangan banyak darah, sementara luka tertentu memerlukan penanganan medis langsung seperti luka dalam atau tanda-tanda infeksi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pendarahan adalah kondisi ketika darah keluar dari sistem peredaran tubuh. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari goresan kecil di kulit, luka sayat yang lebih dalam, hingga cedera berat seperti amputasi. Bahkan, tanpa adanya luka terbuka, tubuh juga bisa mengalami pendarahan internal. Pada kasus ringan, ini mungkin hanya tampak sebagai memar di permukaan kulit, tetapi dalam situasi tertentu pendarahan internal bisa sangat berbahaya jika terjadi secara masif.

Di sinilah pentingnya pertolongan pertama. Dalam keadaan darurat, langkah sederhana yang cepat dan tepat dapat membantu membatasi kehilangan darah sebelum bantuan medis tiba. Untuk luka ringan, sebagian besar kasus sebenarnya dapat ditangani di rumah dengan cara yang aman.

Nah, berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama untuk pendarahan ringan yang bisa kamu praktikkan sendiri di rumah.

1. Hentikan pendarahan

Langkah utama adalah menghentikan darah yang keluar. Caranya:

  1. Tekan luka dengan kain bersih, tisu, atau kasa sampai darah berhenti.
  2. Jika kain sudah basah oleh darah, jangan dilepas. Tambahkan kain atau kasa baru di atasnya dan terus tekan.
  3. Bila luka ada di tangan atau kaki, angkat anggota tubuh di atas jantung agar aliran darah melambat.
  4. Setelah selesai, cuci tangan lagi sebelum membersihkan dan menutup luka.
  5. Hindari penggunaan turniket kecuali pada kondisi pendarahan hebat yang tidak berhenti dengan tekanan langsung.

2. Manfaatkan obat kumur

Mungkin terdengar aneh, tetapi beberapa obat kumur bisa membantu menghentikan pendarahan, terutama di area mulut. Kandungan alkohol bertindak sebagai astringen yang mempercepat pembekuan darah. Beberapa jenis obat kumur juga mengandung aminocaproic acid yang bermanfaat setelah tindakan gigi. Namun ingat, jangan berkumur terlalu keras karena bisa membuat bekuan darah lepas.

3. Cegah infeksi pada luka

ilustrasi luka yang dibalut perban (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi luka yang dibalut perban (freepik.com/rawpixel.com)

Setelah pendarahan berhenti, langkah berikutnya adalah mencegah infeksi. Caranya:

  1. Bilas luka dengan air mengalir yang bersih.
  2. Gunakan sabun untuk membersihkan area sekitar luka, tapi jangan sampai sabun masuk ke dalam luka.
  3. Bila ada kotoran atau serpihan yang menempel, gunakan pinset yang sudah dibersihkan dengan alkohol untuk mengangkatnya.

4. Gunakan teh sebagai obat alami

Teh hitam ternyata bisa membantu menghentikan pendarahan, terutama setelah cabut gigi. Caranya, kompres luka dengan kantong teh hitam yang sudah dibasahi dan didinginkan. Kandungan tanin dalam teh membantu menyempitkan pembuluh darah sehingga darah lebih cepat membeku, sekaligus memiliki efek antiseptik untuk mencegah infeksi.

5. Oleskan petroleum jelly

Luka dangkal bisa diatasi dengan petroleum jelly. Bahan ini menjaga kelembapan kulit sekaligus membantu menghentikan darah yang keluar. Setelah pendarahan berhenti, bersihkan sisa petroleum jelly sebelum menutup luka.

6. Waspadai gejala syok hipovolemik

ilustrasi tubuh yang lemas (pexels.com/Kaboompics)
ilustrasi orang mengalami syok hipovolemik (pexels.com/Kaboompics)

Waspadai gejala syok hipovolemik yang bisa terjadi akibat kehilangan banyak darah. Gejalanya meliputi:

  • Kulit pucat, kebiruan, atau terasa lembap dingin.
  • Detak jantung terlalu cepat atau justru terlalu lemah.
  • Pernapasan tidak teratur.
  • Tubuh terasa sangat lemas.

Kalau tanda-tanda ini muncul, segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat.

7. Kapan harus ke dokter

Tidak semua luka bisa ditangani sendiri. Segera cari bantuan medis bila:

  • Luka dalam, tepi luka sobek, atau terbuka lebar.
  • Luka berada di wajah.
  • Ada kotoran yang sulit dibersihkan.
  • Luka menunjukkan tanda infeksi, seperti merah, bengkak, nyeri, keluar cairan kuning/tebal, atau disertai demam.
  • Area sekitar luka mati rasa.
  • Muncul garis merah di sekitar luka.
  • Luka akibat gigitan hewan atau manusia.
  • Luka tusuk dalam dan pasien belum mendapat vaksin tetanus dalam 5–10 tahun terakhir.

Luka kecil sebenarnya hal yang biasa dan umumnya bisa sembuh dengan pertolongan pertama sederhana tanpa harus ke dokter. Namun, jangan abaikan tanda-tanda bahaya seperti infeksi atau pendarahan hebat. Kalau kondisi memburuk, segera cari bantuan medis agar luka cepat pulih tanpa komplikasi.

Referensi

"First Aid for Minor Cuts: Know the Correct Way." Medanta. Diakses pada September 2025.
"Instructions for Stopping Bleeding at Home When Injured." Vinmec. Diakses pada September 2025.
"Bleeding: Cuts & Wounds." WebMD. Diakses pada September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Siapa Saja yang Harus Minum Obat Kolesterol?

09 Sep 2025, 22:37 WIBHealth