Apakah Kamu Sering Merasa Kedinginan? 5 Penyakit Ini Perlu Diwaspadai
ilustrasi kedinginan (freepik.com/katemangostar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tingkat metabolisme yang lebih tinggi bisa membuat tubuh lebih hangat, sementara tingkat metabolisme yang rendah bisa bikin tubuh kedinginan. Nah, bila kamu sering merasa kedinginan, ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang perlu diwaspadai.
Sebetulnya merasa kedinginan itu normal, misalnya saat berada di ruangan ber-AC atau sedang berada di tempat dengan cuaca dingin. Namun, kalau merasa kedinginan terus-menerus tanpa sebab yang jelas, ini bisa jadi merupakan gejala kondisi medis tertentu.
Bila kamu sering merasa kedinginan tanpa penyebab yang jelas, berikut ini adalah beberapa penyakit atau kondisi medis yang mungkin mendasari. Simak satu per satu, ya!
1. Anemia
freepik.com/katemangostarAnemia atau kurang darah terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang beredar dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat terjadi sementara atau jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang ringan hingga berat.
Salah satu gejala anemia adalah merasa kedinginan yang terjadi karena kekurangan oksigen. Gejala anemia lainnya meliputi:
- Dingin di tangan dan kaki
- Lemas dan cepat lelah
- Sakit kepala dan pusing
- Kesulitan bernapas
- Detak jantung tidak teratur
- Kulit terlihat pucat atau kekuningan
- Nyeri dada
Awalnya, gejala sering tidak disadari oleh penderita, tetapi akan makin terasa dengan seiring bertambah parahnya kondisi anemia.
2. Penyakit arteri perifer
freepik.com/jcompMelansir Medical News Today, penyakit arteri perifer terjadi ketika plak menumpuk di arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh. Penyakit arteri perifer ini juga dikenal sebagai aterosklerosis. Akumulasi plak di arteri membuatnya lebih sempit, yang berarti lebih sulit bagi darah untuk mengalir melaluinya.
Penyakit arteri perifer sering kali menyebabkan penurunan aliran darah ke ekstremitas dan menimbulkan rasa dingin, mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan, kaki, atau keduanya. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian jaringan.
Arteri perifer dipicu oleh berbagai kondisi akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Maka dari itu, cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah menjalankan gaya hidup sehat, yaitu dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Baca Juga: Mandi Air Hangat vs Air Dingin, Mana yang Lebih Sehat?
3. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme. emedihealth.comEditor’s picks
Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Hormon-hormon ini membantu mengatur metabolisme dan suhu. Ketika tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, proses tubuh cenderung melambat.
Salah satu gejala hipotiroidisme yang terkenal adalah intoleransi dingin. Gejala lainnya meliputi:
- Mudah lelah dan pusing
- Rambut rontok dan tipis
- Sembelit atau susah buang air besar
- Berat badan naik tanpa penyebab yang jelas
- Kuku rapuh
- Otot-otot terasa lemah, nyeri, dan kaku
- Mudah lupa dan sulit konsentrasi
- Wajah bengkak dan suara menjadi parau
Perlu diingat, jika hipotiroidisme tidak segera ditangani akan bisa menyebabkan beragam komplikasi, seperti obesitas, penyakit gondok, kerusakan saraf, nyeri sendi, penyakit jantung, dan infertilitas atau gangguan kesuburan.
4. Anoreksia nervosa
Ilustrasi anoreksia. unsplash.com/Larm RmahAnoreksia nervosa, atau anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan bila berat badan bertambah, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh.
Orang dengan anoreksia terobsesi memiliki tubuh kurus dan melakukan berbagai hal untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka.
Pengidap anoreksia sangat mungkin membatasi asupan makanan, olahraga berlebihan, atau mengonsumsi obat pencahar terus-terusan. Melansir Medical News Today, anoreksia dapat menyebabkan seseorang mengalami intoleransi dingin akibat lemak tubuh yang tidak mencukupi. Selain itu, gejala anoreksia lainnya dapat meliputi:
- Penurunan berat badan
- Masalah perut, seperti sembelit atau kram
- Kesulitan berkonsentrasi
- Pusing atau pingsan
- Kurangnya menstruasi
- Rambut atau kuku yang kering dan rapuh
- Lemah
- Penyembuhan luka yang buruk
- Ketakutan yang intens menjadi kelebihan berat badan
- Membatasi makanan atau kategori makanan tertentu
- Merahasiakan asupan makanan
- Takut makan di depan umum
- Isolasi sosial
5. Sindrom Raynaud
nejm.orgSindrom Raynaud adalah kondisi yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh tertentu, terutama jari tangan, jari kaki, ataupun keduanya, akibat penyempitan pembuluh darah arteri yang mengurangi aliran darah.
Kondisi ini akan menyebabkan jari tangan atau kaki terlalu sensitif dalam merespons suhu dingin, sehingga kulit bisa berubah menjadi putih atau kebiruan. Saat aliran darah kembali, jari tangan dan kaki bisa menjadi merah dan terasa mati rasa atau nyeri.
Kondisi ini tidak menyebabkan kelumpuhan, akan tetapi dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Ketika serangan berlangsung, penderita akan sulit melakukan hal-hal sederhana, seperti mengancingkan baju.
Itulah tadi beberapa kemungkinan penyebab bila kamu sering merasa kedinginan tanpa alasan yang jelas. Untuk memastikannya, sebaiknya periksakan diri ke dokter, apalagi bila mengalami gejala lain yang tak biasa. Selalu jaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, dengan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, rutin berolahraga, tidur cukup, kelola stres dengan baik, dan cek kesehatan secara berkala.
Baca Juga: Saat Kamu Kedinginan, Ternyata Tubuhmu Bisa Melakukan 7 Reaksi Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
