Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kuku Lambat Tumbuh Bisa Menandakan Penyakit Arteri Perifer

ilustrasi kuku kaki (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi kuku kaki (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Penyakit arteri perifer adalah kondisi umum ketika arteri mengalami penyempitan sehingga mengurangi aliran darah ke lengan atau kaki.
  • Berkurangnya sirkulasi darah akibat penyakit arteri perifer dapat menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi pada kuku.
  • Selain terhambatnya pertumbuhan kuku, penyakit arteri perifer juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti nyeri kaki dan rambut rontok atau berkurangnya pertumbuhan rambut di kaki.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu pernah memperhatikan kuku yang tampak bermasalah? Misalnya berubah warna menjadi kuning, permukaannya bergelombang, mudah rapuh, atau bahkan sulit tumbuh.

Banyak orang menganggap gangguan pada kuku hanya masalah estetika. Solusinya pun sering kali sebatas menutupinya dengan kuteks atau mempercantiknya lewat nail art. Namun, kuku sebenarnya bisa memberi sinyal tentang kondisi kesehatan tubuhmu.

Contohnya, kuku yang sangat lambat tumbuh—atau bahkan berhenti tumbuh sama sekali—bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti penyakit arteri perifer yang mengganggu aliran darah ke ujung-ujung jari.

1. Penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer (peripheral artery disease) adalah salah satu kondisi pembuluh darah yang cukup umum. Penyakit ini muncul ketika arteri menyempit akibat penumpukan plak lemak (aterosklerosis), sehingga aliran darah ke lengan atau kaki menjadi terhambat.

Akibatnya, jaringan di kaki atau lengan tidak memperoleh pasokan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisinya. Inilah yang menimbulkan berbagai gejala, salah satunya nyeri pada tungkai saat berjalan (klaudikasio). Gejala ini biasanya mereda saat beristirahat, tetapi akan kembali muncul ketika aktivitas dilanjutkan.

Selain nyeri, penyakit arteri perifer juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti rasa lemah, kram otot, atau kaki terasa dingin. Pada tahap yang lebih berat, kurangnya aliran darah bisa berujung pada luka sulit sembuh bahkan risiko komplikasi serius, termasuk gangren.

2. Penyebab penyakit arteri perifer

Penyebab penyakit arteri perifer yang paling umum adalah aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi terjadinya penumpukan lemak di dalam arteri.

Sementara itu, penyebab penyakit arteri perifer yang kurang umum adalah bekuan darah di arteri, cedera pada anggota badan, dan anatomi otot dan ligamen yang tidak biasa.

Faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyakit arteri perifer, meliputi:

  • Diabetes.
  • Merokok.
  • Obesitas.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penuaan.
  • Kolesterol tinggi.
  • Memiliki keluarga dengan penyakit jantung.

3. Kuku sulit tumbuh dan penyakit arteri perifer

ilustrasi kuku (pexels.com/João Jesus)
ilustrasi kuku (pexels.com/João Jesus)

Berkurangnya sirkulasi darah akibat penyakit arteri perifer dapat menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi pada kuku. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh, mudah patah, tumbuh lebih lambat, bahkan berhenti tumbuh sama sekali.

Dalam kasus yang serius, kekurangan aliran darah dapat membuat kaki terasa dingin saat disentuh, atau kulit dapat berubah warna karena kekurangan oksigen.

4. Gejala penyakit arteri perifer yang lain

Selain terhambatnya pertumbuhan kuku, penyakit arteri perifer juga dapat menimbulkan gejala lain, meliputi:

  • Nyeri kaki.
  • Rambut rontok atau berkurangnya pertumbuhan rambut di kaki.
  • Otot paha, betis, atau pinggul mungkin terasa nyeri saat berjalan atau menaiki tangga.
  • Mati rasa atau lemas di kaki.
  • Satu kaki terasa lebih dingin daripada yang lain.
  • Luka atau borok di kaki dan tungkai yang sulit sembuh.
  • Kulit di kaki menjadi mengilap, pucat, atau kebiruan.
  • Kesulitan menemukan denyut nadi di kaki atau telapak kaki.
  • Disfungsi ereksi.

5. Pencegahan penyakit arteri perifer

Untungnya, penyakit arteri perifer dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Berikut ini tips untuk mencegah kondisi ini:

  • Kelola berat badan.
  • Ganti camilan manis dengan buah-buahan.
  • Perbanyak konsumsi sayuran.
  • Hindari penggunaan produk tembakau.
  • Berolahragalah setidaknya 30 menit sehari.

Jadi, penyakit arteri perifer bisa menyebabkan kuku sulit tumbuh dengan mengurangi aliran darah ke kuku. Jika kamu memiliki penyakit jantung, kamu harus mendiskusikan faktor risiko penyakit arteri perifer dengan dokter. Laporkan gejala apa pun yang kamu alami, seperti nyeri, lemas, atau mati rasa di kaki.

Referensi

"Peripheral Artery Disease." Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2024. 
"Symptoms of Peripheral Artery Disease (PAD) and How to Manage Them." Healthline. Diakses pada Agustus 2024. 
"Peripheral artery disease (PAD)" Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2024. 
"What to know about peripheral artery disease." Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Apakah Olahraga Malam Bisa Menurunkan Berat Badan?

31 Okt 2025, 22:54 WIBHealth
ilustrasi batuk (freepik.com/Racool_studio)

Bolehkah Dahak Ditelan?

30 Okt 2025, 19:02 WIBHealth