Mengapa Indonesia Butuh Vaksin TB yang Lebih Efektif? Ini Kata Ahli

- Tuberkulosis (TB) masih menjadi ancaman kesehatan global, dengan 10,8 juta kasus baru dan 1,25 juta kematian di dunia pada tahun 2023.
- Vaksin BCG yang digunakan selama lebih dari satu abad memiliki keterbatasan dalam mencegah TB paru pada remaja dan dewasa.
- Vaksin kandidat M72/AS01E sedang menjalani uji klinis fase 3, menunjukkan efektivitas sekitar 50 persen dalam mencegah TB paru pada orang dewasa yang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
Tuberkulosis (TB/TBC) masih menjadi ancaman kesehatan global, termasuk di Indonesia. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2023 terdapat 10,8 juta kasus baru TB di dunia dengan 1,25 juta kematian.
Indonesia menempati peringkat kedua dalam jumlah kasus terbanyak, dengan 1.090.000 kasus baru dan 130.000 kematian pada tahun yang sama.
Meskipun upaya penanggulangan telah dilakukan, tetapi penyakit ini tetap sulit dikendalikan. Salah satu strategi utama yang dapat mempercepat eliminasi TB adalah dengan pengembangan vaksin baru yang lebih efektif.
1. Pentingnya vaksin TB yang lebih efektif

Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) yang digunakan selama lebih dari satu abad memiliki keterbatasan dalam mencegah TB paru pada remaja dan dewasa.
Menurut Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), peneliti nasional vaksin TB, jenis vaksin ini efektif untuk mencegah bentuk TB berat pada anak-anak, tetapi perlindungannya terhadap infeksi paru yang lebih umum masih terbatas.
"TB ini adalah penyakit kuno yang masih ada hingga kini. Meskipun vaksin BCG telah digunakan selama lebih dari satu abad, efektivitasnya dalam mencegah TB paru pada remaja dan dewasa masih terbatas," jelas Prof. Erlina dalam konferensi pers secara daring pada Senin (24/3/2025).
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa TB masih menjadi permasalahan kesehatan global meskipun imunisasi BCG sudah dijalankan secara luas. Dengan meningkatnya angka kasus TB, kebutuhan akan vaksin yang lebih efektif makin mendesak agar dapat mengurangi penyebaran infeksi secara lebih optimal.
2. Pengembangan vaksin M72/AS01E

Lebih lanjut, Prof. Erlina menjelaskan bahwa vaksin kandidat M72/AS01E saat ini menjalani uji klinis fase 3, termasuk di Indonesia. Dalam uji fase 2b sebelumnya, vaksin ini menunjukkan efektivitas sekitar 50 persen dalam mencegah TB paru pada orang dewasa yang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
Efektivitas ini cukup menjanjikan mengingat saat ini belum ada vaksin lain yang mampu memberikan perlindungan terhadap TB paru pada kelompok usia remaja dan dewasa.
Jika berhasil, vaksin ini berpotensi menjadi terobosan besar dalam upaya pemberantasan TB global.
"WHO memperkirakan bahwa dalam jangka waktu 25 tahun, tingkat perlindungan ini dapat menyelamatkan 8,5 juta jiwa, mencegah 76 juta kasus baru TB, dan menghemat biaya sebesar USD 41,5 miliar bagi rumah tangga yang terdampak TB,” tambah Prof. Erlina.
3. Tantangan dalam implementasi vaksin

Keberhasilan vaksin tidak hanya bergantung pada efektivitasnya, tetapi juga pada sejauh mana vaksin dapat diakses oleh masyarakat luas. Menurut Prof. Erlina, ada empat faktor utama yang harus diperhatikan dalam implementasi vaksin TB baru, yaitu:
- Ketersediaan: Vaksin harus tersedia dalam jumlah cukup dan berkelanjutan.
- Aksesibilitas: Seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan, harus dapat menerima vaksin ini.
- Keterjangkauan: Biaya vaksinasi tidak boleh menjadi hambatan bagi masyarakat.
- Penerimaan masyarakat: Edukasi dan komunikasi risiko yang tepat diperlukan agar masyarakat memahami manfaat vaksin.
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung penelitian dan pengembangan vaksin TB, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan TB. Dengan kerja sama yang erat, kita dapat mewujudkan target eliminasi TB pada tahun 2050 dan menciptakan masa depan yang bebas dari penyakit ini,” tutup Prof. Erlina.
Dengan meningkatnya jumlah kasus TB di Indonesia, pengembangan vaksin yang lebih efektif menjadi kebutuhan mendesak. Vaksin M72/AS01E memberikan harapan baru dalam upaya pencegahan TB, tetapi keberhasilannya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.