Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tumit Sakit Terus? Plantar Fasciitis Mungkin Penyebabnya

ilustrasi nyeri tumit (freepik.com/fabrikasimf)
ilustrasi nyeri tumit (freepik.com/fabrikasimf)
Intinya sih...
  • Plantar fasciitis adalah peradangan pada jaringan plantar fascia di bagian bawah kaki, menyebabkan nyeri menusuk di tumit.
  • Gejalanya meliputi nyeri di tumit atau tengah kaki, terutama saat bangun tidur atau setelah beraktivitas lama.
  • Faktor risiko plantar fasciitis antara lain usia, jenis olahraga tertentu, kelainan pada kaki, obesitas, pekerjaan yang memerlukan banyak berjalan atau berdiri, dan kondisi medis tertentu.

Nyeri tumit, terutama nyeri tumit yang menusuk, paling sering disebabkan oleh plantar fasciitis, kondisi yang juga dikenal sebagai sindrom taji tumit atau heel spur syndrome ketika terdapat taji tumit (tonjolan pada tulang di tumit akibat penumpukan kalsium atau pengapuran pada tulang tumit).

Nyeri tumit juga bisa disebabkan kondisi lainnya seperti fraktur stres, tendonitis, radang sendiri, iritasi saraf, hingga kista. Akan tetapi, pada artikel ini akan fokus membahas nyeri tumit akibat plantar fasciitis.

Bisa sangat mengganggu penderitanya, kenali fakta medis plantar fasciitis mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatannya. 

1. Apa itu plantar fasciitis?

Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab umum nyeri tumit. Kondisi ini melibatkan peradangan yang terjadi pada plantar fascia, jaringan yang membentang di bagian bawah kaki dan menghubungkan antara tulang tumit dan jari kaki. Plantar fascia berfungsi untuk menyokong lengkungan kaki dan meredam getaran saat berjalan.

Plantar fasciitis menimbulkan rasa sakit yang menusuk dan umumnya terjadi pada langkah pertama setelah bangun tidur di pagi hari. Saat bangun dan bergerak, rasa sakit biasanya berkurang, tetapi mungkin muncul lagi setelah penderitanya berdiri terlalu lama atau saat berdiri setelah duduk.

2. Gejala plantar fasciitis

Keluhan utama plantar fasciitis yaitu nyeri di tumit atau terkadang di area tengah kaki bagian bawah. Hal ini biasanya terjadi hanya pada satu kaki, meskipun bisa juga dialami di kedua kaki.

Mengutip Healthline, nyeri pada plantar fasciitis berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Sebagian orang merasakan sensasi seperti terbakar atau sakit di bagian bawah kaki yang menjalar keluar dari tumit.

Nyeri biasanya terasa lebih buruk saat melangkah setelah bangun tidur pada pagi hari, atau setelah duduk atau berdiri dalam waktu cukup lama. Naik tangga bisa terasa sulit karena kekakuan tumit.

Setelah aktivitas yang lama, rasa sakit bisa kambuh karena iritasi atau peradangan yang meningkat. Orang dengan plantar fasciitis biasanya tidak merasakan sakit selama beraktivitas, tetapi setelahnya.

3. Faktor-faktor yang dapat memicu plantar fasciitis

Gambar sinar-X tulang tumit dengan plantar fasciitis. (commons.wikimedia.org/Lucien Monfils)
Gambar sinar-X tulang tumit dengan plantar fasciitis. (commons.wikimedia.org/Lucien Monfils)

Dirangkum berbagai sumber, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko plantar fasciitis:

  • Usia. Plantar fasciitis umum terjadi pada usia antara 40-60 tahun.

  • Melakukan jenis olahraga tertentu yang memberikan banyak tekanan pada tumit dan jaringan di sekitarnya, seperti lari jarak jauh, balet, dan aerobik.

  • Kelainan pada kaki. Kondisi kaki datar, lengkungan kaki yang tinggi, panjang kaki yang berbeda, otot betis yang kencang, atau pola berjalan yang tidak normal dapat menambah tekanan pada plantar fascia.

  • Obesitas. Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada plantar fascia.

  • Pekerjaan. Misalnya pekerja pabrik, guru atau pekerjaan lain yang menghabiskan sebagian besar waktu kerjanya dengan berjalan atau berdiri.

  • Ibu hamil, terutama selama masa akhir kehamilan.

  • Jenis sepatu. Penggunaan sepatu dengan sol yang tipis atau lunak dan tidak menopang telapak kaki dengan baik. Sering menggunakan sepatu hak tinggi juga meningkatkan risiko.

  • Memiliki kondisi medis tertentu seperti artritis atau radang sendi.

  • Jarang beraktivitas fisik. Sama seperti aktivitas yang terlalu banyak dapat menyebabkan plantar fasciitis, begitu juga dengan minim aktivitas fisik. Saat kaki istirahat, plantar fascia memendek dan dapat menjadi kurang fleksibel. Aktivitas teratur dan berselang dapat menjaga plantar fascia tetap kenyal dan kuat.

4. Diagnosis dan pengobatan plantar fasciitis

Jika kamu menduga mengalami plantar fasciitis atau merasakan nyeri tumit terus-menerus, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Intervensi dini dan manajemen yang sesuai dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Dokter akan memeriksa kaki, memperhatikan tanda atau faktor risiko plantar fasciitis berikut:

  • Area paling nyeri di telapak kaki, tepat di depan tulang tumit.

  • Lengkungan kaki yang terlalu tinggi atau datar (faktor risiko).

  • Terbatasnya dorsifleksi, atau gerakan “ke atas,” pada pergelangan kaki.

  • Tidak adanya gejala dari kondisi kaki lain yang memiliki gejala mirip, seperti tendonitis Achilles insertional, fraktur stres kalkaneus, atau saraf plantar terjepit.

Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin mempertimbangkan rontgen atau USG jika riwayat atau pemeriksaan menunjuk pada cedera atau kondisi lain seperti taji tumit, patah tulang, atau artritis. USG juga dapat menunjukkan penebalan dan pembengkakan plantar fascia, yang merupakan ciri khas kondisi ini.

Beberapa pilihan pengobatan untuk menangani plantar fasciitis antara lain:

  • Obat-obatan. Mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter dapat meringankan nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh plantar faciitis

  • Melakukan terapi fisik untuk meregangkan plantar fascia dan tendon Achilles serta menguatkan otot kaki bagian bawah

  • Penggunaan night splints dapat meregangkan betis dan lengkungan kaki saat tidur

  • Penggunaan orthotic atau alas kaki tambahan untuk membantu mendistribusikan tekanan pada kaki secara merata

  • Suntikan obat steroid pada area yang terdampak dapat meredakan rasa nyeri untuk sementara

  • Extracorporeal shock wave therapy. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara yang diarahkan ke area tumit yang nyeri untuk merangsang penyembuhan

  • Mungkin butuh operasi pada kasus nyeri parah dan tidak membaik dengan prosedur pengobatan lainnya

5. Perubahan gaya hidup untuk mengatasi plantar fasciitis

Dalam membantu mengatasi plantar fasciitis, berbagai hal dan perubahan gaya hidup berikut dapat dilakukan secara mandiri:

  • Menjaga berat badan ideal. Kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada plantar fascia.

  • Memilih sepatu yang sesuai. Menggunakan sepatu dengan hak yang rendah atau sedang, serta sol tebal dapat menyangga lekukan bawah kaki dengan baik serta bantalan yang nyaman untuk tumit. Hindari berjalan tanpa alas kaki.

  • Hindari menggunakan sepatu olahraga yang sudah usang. Segera ganti sepatu sebelum membuat kaki sakit.

  • Mengganti olahraga. Coba olahraga yang lebih aman seperti renang atau bersepeda, dibandingkan jalan kaki atau joging.

  • Kompres dingin. Mengompres area yang sakit dengan es sekitar 15 menit, sebanyak 3-4 kali sehari dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan.

  • Latihan peregangan.

Di samping itu, mengistirahatkan kaki juga sangat penting, terutama setelah melakukan aktivitas yang berat. Jika mengalami nyeri tumit dan tidak kunjung membaik, sebaiknya periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya, sehingga mendapat penanganan yang tepat.

Referensi

"Plantar fasciitis." Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.

Buchanan BK, Sina RE, Kushner D. Plantar Fasciitis. [Updated 2024 Jan 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431073/.

"What to Know About Plantar Fasciitis." Healthline. Diakses Juli 2025.

"Plantar Fasciitis and Bone Spurs." American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses Juli 2025.

"Plantar fasciitis: Symptoms, causes, and treatments." Harvard Health Publishing. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us