Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Coba Tindik Alis? Kenali Dulu Potensi Risikonya

Seorang laki-laki dengan tindik alis.
ilustrasi tindik alis (pexels.com/ Carlos Morocho 8p)
Intinya sih...
  • Risiko tindik alis: Infeksi, migrasi perhiasan, tersangkut atau robek, penyembuhan lambat, kerusakan saraf, dan bekas luka.
  • Bopeng adalah salah satu risiko tindik alis yang paling ditakuti. Pasalnya, jika terlanjur terbentuk, bopeng bisa bersifat permanen.
  • Cara melindungi diri dari komplikasi: Pilih piercer berpengalaman, pastikan sterilisasi ketat, gunakan logam berkualitas, dan awali dengan perhiasan sederhana.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tindik bukanlah tren baru. Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Mesir dan Yunani kuno sudah mengenal praktik menindik telinga maupun hidung sebagai bagian dari budaya dan simbol status. Kini, tindik lebih cenderung dipandang sebagai bagian dari gaya hidup dan ekspresi diri.

Telinga memang menjadi bagian tubuh yang paling umum ditindik. Namun, banyak orang mulai mengeksplorasi area tubuh lain, salah satunya alis.

Tindik alis dianggap mampu memberi kesan edgy, berani, sekaligus stylish. Tidak heran jika baik perempuan maupun laki-laki tertarik untuk mencobanya. Meski begitu, sebelum kamu terburu-buru datang ke studio piercing, penting untuk memahami potensi risikonya, cara merawat tindik dengan benar, serta langkah pencegahan agar tidak meninggalkan bekas luka.

1. Risiko tindik alis

Kendati populer, tetapi tindik alis sebenarnya memiliki sejumlah risiko bagi kesehatan, seperti:

  • Infeksi. Tindik yang terinfeksi bisa bengkak, berdarah, dan berkerak. Kondisi ini meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka.
  • Migrasi atau penolakan perhiasan. Tubuh bisa menolak tindikan dengan cara memperlebar lubang, membuat kulit di sekitarnya mengelupas dan pecah-pecah. Kalau dibiarkan, jaringan bisa rusak dan menimbulkan bekas luka besar.
  • Tersangkut atau robek. Kalau perhiasanmu tersangkut di pakaian atau sisir, bisa saja kulit robek atau perhiasan tercabut paksa.
  • Penyembuhan lambat, nyeri, dan tidak nyaman. Proses pemulihan bisa makan waktu hingga tiga bulan. Selama itu, kamu mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan.
  • Kerusakan saraf. Meski jarang, tetapi tindik bisa mengenai saraf sehingga menimbulkan mati rasa atau rasa sakit berkepanjangan.
  • Bekas luka (scarring). Ini bisa terjadi akibat migrasi, penolakan, atau posisi tindik yang tidak tepat. Karena area alis cenderung datar, kemungkinan bekas luka lebih besar dibanding telinga atau hidung.

2. Cara melindungi diri dari komplikasi

Supaya lebih aman, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Pilih piercer berpengalaman yang menerapkan standar higienis dan sterilisasi ketat.
  • Pastikan jarum serta alat tindik disterilkan dengan autoclave.
  • Perhatikan apakah piercer menggunakan sarung tangan bersih dan steril.
  • Pilih logam berkualitas, hindari perhiasan dari bahan campuran murahan.
  • Awali dengan perhiasan yang sederhana dan ringan.

3. Perawatan tindik alis

Seorang perempuan dengan tindik di alis dan hidung.
ilustrasi tindik alis (pexels.com/Luriko Yamaguchi)

Tindik alis biasanya butuh 6–8 minggu untuk sembuh. Selama masa ini, perawatan sangat penting supaya cepat pulih dan bebas infeksi. Beberapa tips perawatan:

  • Selalu cuci tangan sebelum menyentuh area tindik.
  • Bersihkan tindikan setiap hari sesuai instruksi piercer. Tapi jangan terlalu sering karena bisa memicu iritasi.
  • Gunakan pembersih lembut, hindari produk keras yang bisa melukai kulit.
  • Keringkan dengan hati-hati supaya perhiasan tidak tersangkut handuk.
  • Biarkan area terbuka, jangan ditutup perban atau diolesi krim antibakteri berlebihan.
  • Hindari penggunaan hidrogen peroksida atau produk pembersih yang terlalu kuat.

4. Berapa lama tindik alis sembuh

Karena kulit alis bukan tulang rawan, maka proses penyembuhannya relatif lebih cepat. Biasanya, tindik alis butuh 6–8 minggu untuk benar-benar sembuh, selama tidak ada infeksi.

Kalau terjadi infeksi, prosesnya bisa lebih lama. Tanda-tanda tindikan sudah sembuh antara lain tidak lagi bengkak, tidak keluar cairan, dan rasa sakit berkurang atau hilang.

5. Tips mencegah bopeng

Bopeng adalah salah satu risiko tindik alis yang ditakuti. Pasalnya, jika terlanjur terbentuk, bopeng bisa bersifat permanen. Untungnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan kemungkinan itu:

  • Cari piercer profesional. Piercer berpengalaman tahu cara sterilisasi yang benar sehingga risiko infeksi lebih kecil.
  • Pilih perhiasan yang tepat. Gunakan bahan berkualitas dengan ukuran yang sesuai, apalagi saat awal masa penyembuhan. Setelah sembuh, kamu bisa mengganti dengan perhiasan yang lebih kecil untuk mengurangi iritasi.
  • Gunakan bahan yang direkomendasikan, seperti titanium, surgical steel, platinum, dan emas 14k–18k.
  • Hindari perhiasan kualitas rendah yang bisa patah atau mengiritasi kulit. Waspadai juga perhiasan berlapis emas, karena lapisan emas bisa mengelupas dan membuat kulit terekspos logam di bawahnya. 

Pada akhirnya, tindik alis bukan cuma soal penampulan, tetapi juga tanggung jawab untuk merawat tubuhmu sendiri. Dengan persiapan matang, pemilihan piercer yang tepat, dan perawatan yang konsisten, kamu bisa tetap tampil keren tanpa harus waswas soal infeksi atau bekas luka. Jadi, kalau kamu memang tertarik, pastikan keputusan ini bukan cuma karena ikut-ikutan tren, tetapi karena kamu siap untuk merawatnya dengan baik.

Referensi

"Eyebrow Piercing: Complications and Prevention." All About Vision. Diakses pada September 2025.

"Eyebrow Piercing Guide: What to Know." Cleopatra Ink. Diakses pada September 2025.

"Eyebrow Piercing & Scarring: Do They Always Scar?" Healthline. Diakses pada September 2025.

"Different Types of Eye-Area Piercings." Verywell Health. Diakses pada September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Penyebab Kedutan di Lengan Kiri Menurut Medis

20 Sep 2025, 12:00 WIBHealth