Seberapa Sakit Melahirkan? Begini Gambarnya Menurut Studi

Pengalaman melahirkan lekat dengan rasa sakit. Penggambaran proses persalinan dalam film pun tak jauh berbeda. Bahkan, apa pun metode melahirkan yang dilakukan selalu dikaitkan dengan rasa sakit luar biasa.
Seberapa sakit melahirkan? Tahap ini bukan hal sederhana yang bisa dianggap biasa. Buat kamu yang penasaran, penggambaran berikut mungkin bisa membantumu memahami rasa sakit melahirkan.
Seberapa sakit melahirkan?

Pada dasarnya, tingkat rasa sakit melahirkan bisa sangat bervariasi. Hal ini berkaitan erat dengan toleransi seseorang terhadap rasa sakit, metode persalinan yang dipilih, dan perawatan setelah proses tersebut berlangsung.
Sejauh ini, tidak ada satuan yang dapat diandalkan untuk mengukur rasa sakitnya. Di sisi lain, rasa sakit selama persalinan bukanlah suatu hal konstan. Artinya, kamu mungkin merasa lebih nyeri pada tahap tertentu dan merasa lebih baik di tahap berikutnya.
American Society of Anestheologists menyebutkan bahwa mayoritas perempuan menggambarkan kontraksi sebagai fase yang paling menyakitkan selama persalinan. Adapun mengejan dan pasca persalinan berada dalam urutan kedua dalam tahap persalinan paling menyakitkan.
Nah, kalau ditanya seberapa sakit melahirkan, narasumber dalam sumber yang sama menjelaskan bahwa sensasinya seperti kram menstruasi ekstrem, sakit punggung parah, hingga nyeri seolah mengalami patah tulang. Sumber lain mengatakan bahwa persalinan yang diinduksi berpotensi memicu rasa sakit lebih parah dibanding persalinan spontan.
Sementara itu, persalinan dengan metode caesar dinilai sebagai prosedur yang agak tidak terlalu nyeri karena anestesi. Meski demikian, masa pemulihannya bisa lebih menyakitkan.
Faktor yang memengaruhi rasa sakit saat melahirkan

Rasa sakit yang timbul akibat persalinan tentu tidak bisa dianggap remeh. Meski demikian, menggambarkan seberapa sakit melahirkan bukanlah hal mudah. Sensasi yang muncul bisa tergantung pada banyak faktor. Nah, berikut faktor yang turut memengaruhinya.
- Kecemasan
Ketakutan dan kecemasan dapat meningkatkan rasa sakit. Hal itu karena otot menegang dan mempersempit aliran darah. Pelepasan hormon adrenalin pun membuatmu sulit rileks sehingga mempersulit proses persalinan dan berisiko meningkatkan rasa sakit.
- Posisi melahirkan
Beberapa posisi melahirkan dikatakan dapat memicu rasa tidak nyaman lebih parah dibanding posisi lainnya. Misal, posisi berbaring telentang yang dikatakan membuat bayi menekan ke arah tulang belakang daripada panggul sehingga memperpanjang proses persalinan dan memicu rasa sakit.
- Posisi janin
Posisi janin di dalam perut pun berpengaruh pada rasa sakit yang dirasakan ibu saat persalinan. Idealnya, kepala bayi akan menunduk dan menghadap punggung. Posisi selain itu, seperti kepala bayi menghadap ke perut, dapat meningkatkan rasa tidak nyaman.
Pertanyaan seberapa sakit melahirkan sedikit sulit digambarkan. Meski demikian, bukan berarti kesakitan tersebut tidak bisa dikurangi. Beberapa metode kelahiran masa kini dapat dipilih supaya ibu lebih nyaman selama proses melahirkan.
Referensi:
"How Painful Is Childbirth, Really?". Healthline. Diakses Januari 2025.
"Worried About the Pain of Labor and Delivery? It's Not as Bad as You Think!". American Society of Anesthesiologists. Diakses Januari 2025.
"8 Painful Experiences That Might Be Comparable to Giving Birth". Parents. Diakses Januari 2025.
"C-section vs. Vaginal Birth: the Difference and Which is Best for You". The Mother Baby Center. Diakses Januari 2025.